10 || Wedding dress

1K 90 18
                                    

🎶Cinta itu buta - Armada🎶

-Happy reading 📖-

•Karna bahagia saya selalu tentang kamu•

"Yang ini gimana?" ucap seorang wanita paruh baya dengan tangan kanan memegang sebuah gaun cantik berwarna putih.

Zara, Aidan, Farah dan Riska kini sedang berada di sebuah mall ternama yang berada di kota Jakarta. Keempat orang tersebut tengah sibuk mencari gaun yang akan dikenakan Zara pada pernikahannya dengan Aidan nanti.

Zara menggeleng, "Enggak jelek!" tolaknya mentah-mentah.

"Gimana kalau yang ini?" kini Riska yang berucap dengan gaun berwarna putih pula.

Zara tampak terdiam dengan tangan yang ditaruh di dagu, berfikir, "Enggak juga."

"Ini?" ucap Farah yang sudah dengan gaun barunya.

"Enggak Mah, jelek," balas Zara memutar bola mata malas.

Bayangkan saja sudah hampir delapan toko di mall tersebut mereka kunjungi. Sudah puluhan gaun pula yang Riska dan Farah tawarkan. Namun, Zara tetap saja menolak dan berkata tidak.

Farah menghela nafasnya, "Kamu ini maunya yang mana si?!" geram wanita itu.

Zara menatap Farah, "Belum ada yang cocok di Zara Mamah."

"Ya trus cocoknya yang mana?! Capek tau gak ngurus gaun kamu doang!"

"Yaudah, sekali lagi deh. Janji kalau ada yang cocok Zara langsung setuju."

Lagi dan lagi Farah hanya bisa menghela nafasnya. Punya anak satu memang suka sekali menguji kesabarannya.

"Gimana kalau yang ini?" suara bariton itu langsung mengalihkan atensi ketiga wanita berbeda usia itu.

Zara tampak mengerutkan keningnya. Langkahnya berjalan mendekat Aidan. Tangannya terulur untuk meraba tiap detail gaun cantik yang Aidan pegang. Beberapa detik kemudian senyumnya terbit dengan manis, "Gue setuju," ucapnya seraya menjentikan jarinya, "Ini bagus, perfect dan cocok buat gue," lanjutnya masih tersenyum manis. Membuat Aidan dalam hati mati-matian menahan segala gejolak rasa.

"Daritadi kita pusing nyari gaun yang cocok sama kamu. Ternyata maunya pilihan Aidan," goda Riska dengan senyuman menggodanya.

"Bukan gitu tante, tapi emang kebetulan yang di pilih Aidan itu cocok buat Zara."

"Terserah kamu lah, Zar," balas Farah memutar bola mata malas.

"Yaudah, mending kamu coba aja dulu gaunnya. Pas gak di badan kamu," suruh Riska membuat Zara langsung mengambil gaun yang berada di tangan Aidan.

Aidan tersenyum tipis melihat langkah kecil Zara menuju ruang ganti. Senang karena Zara setuju dengan pilihannya.

"Cie, ngapa tuh senyum-senyum sendiri?" senggol Riska di samping Aidan, membuat Aidan hanya terkekeh kecil.

Beberapa menit kemudian, sang gadis yang tengah ditunggu ketiganya keluar dengan gaun yang sudah melekat pada tubuh rampingnya. Senyumnya terbit, menambah aura kecantikannya semakin menyeruak.

Farah, Riska dan Aidan yang tadinya duduk di kursi, melihat Zara ketiganya kompak bangkit. Pandangan ketiganya sama-sama terlihat takjub melihat Zara.

"Gimana? Cocok gak?" tanya Zara dengan riang. Jujur saja, Zara benar-benar sudah jatuh hati dengan gaun yang melekat pada tubuhnya.

Kunjung tak mendapat jawaban, Zara mendengus pelan, "Kenapa kalian semua diam? Jelek yah?"

"E-enggak, enggak jelek!" ucap Farah, membuat pandangan Zara perlahan terangkat, "Mamah diem karna kamu benar-benar cantik, Zar."

ZARA AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang