13 || Menolak rasa

1K 46 0
                                    

🎶 Teristimewa — Risky Dilaga🎶

—Happy Reading 💨—

•Karna bahagia saya selalu tentang kamu•

Hari dimana Aidan dan Zara pindah rumah pun tiba. Keduanya juga sudah sampai di rumah yang mereka akan tempati. Tadinya Farah dan Riska hendak membantu, namun kata Zara tak usah karna barang-barang yang dibawa pindahan hanya sedikit tak terlalu banyak. Jadi Zara dan Aidan masih bisa menghendle nya sendiri.

Zara turun dari dalam mobil putih Aidan, berbarengan dengan Aidan.

Keduanya berjalan menuju bagasi mobil untuk mengambil barang-barang yang keduanya bawa.

Sampai di bagasi tiba-tiba saja tangan kekar Aidan menarik tangan Zara membuat Zara langsung menoleh ke samping.

"Biar saya aja yang bawa barang kamu. Kamu masuk aja duluan." kata Aidan.

"Udah gak usah, gue bisa sendiri," balas Zara cuek dan hendak kembali mengambil koper miliknya dan langsung menurunkannya.

Selesai Zara langsung kembali menoleh ke Aidan, "Gue udah gede, bukan anak kecil lagi. Koper segini doang mah cepil!" ucap Zara lalu pergi begitu saja meninggalkan Aidan.

Aidan hanya bisa menghembuskan nafas lalu tak lama lelaki itu ikut menurunkan koper miliknya dan menyusul Zara yang sudah jauh di depannya.

"Gue semalam udah bilang sama lo ya, gue gak mau satu kamar sama lo. Jadi pasti lo udah nyiapin kamar buat gue kan?" tanya Zara berhenti di tempatnya dan menoleh ke belakang.

"Kamar kamu ada di lantai atas."

"Okey," balas Zara lalu gadis itu melanjutkan langkahnya menuju kamar yang kata Aidan berada di lantai atas itu.

Sampai di depan kamar Zara langsung membuka pintu tersebut namun ternyata masih terkunci. Akhirnya gadis itu menghembus nafas lalu dengan tatapan jutek menghadap ke belakang.

"Kunci kamar gue mana?"

Tanpa menjawab lagi Aidan langsung memberikan kunci kamar itu kepada Zara.

Gadis itu lantas menerimanya langsung. Saat hendak masuk kedalam, langkahnya terhenti dan langsung mundur membuat Aidan ikut terdiam di tempatnya.

"Gue mau buat peraturan di rumah ini. Gue gak mau ada orang yang asal masuk kamar gue, mau lo sekalipun. Lo ngerti?"

"Iya," balas Aidan apa adanya.

"Bagus," jawab Zara lalu gadis itu benar-benar masuk kedalam kamarnya dengan membanting pintu membuat Aidan sontak memejamkan mata lalu beristigfar.

Zara benar-benar terlihat tak suka dengannya. Apa memang perjodohan ini salah?

Apa memang Aidan sudah membuat Zara tak suka padanya karna tetap menerima perjodohan ini?

Namun Aidan hanya nurut apa kata kedua orang tuanya saja. Niat Aidan hanya ingin berbakti.

Namun sepertinya itu mengganggu Zara.

•••

Di sebuah kamar yang cukup sepi itu, Aidan terduduk di dalam kamarnya. Lelaki itu tengah menuliskan beberapa proposal yang sebelumnya tak sempat ia selesaikan karna urusan pernikahannya dengan Zara.

Saat sedang asyik menulis dan menandatangani beberapa kertas putih itu, suara seperti barang jatuh terdengar dengan cukup keras. Aidan sontak bangkit dari duduknya dan langsung cepat-cepat menuju ke kamar sebelah untuk mengecek keadaan Zara. Karna suara yang sangat kedengaran, Aidan yakin bahwa memang asal suara itu di kamar Zara.

ZARA AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang