Mikhayla tidak meremehkan kemampuan putri sulungnya karena itu dia segera merundingkan pesan dari Cyra dengan suaminya dan mereka memutuskan untuk membawa Abhie ke London setelah menghubungi Cyra memastikan segala sesuatu untuk penanganan dan perawatan medis.
Tidak ada maksud apapun seperti dugaan Sofia yang merasa tidak dianggap oleh keluarga Abhie. Mereka meminta wanita itu datang setelah keadaan putranya sedikit membaik karena di London Abhie akan ditangani secara intensif.
Setelah diserang oleh Rere bisakah Sofia tidak memandang serius keputusan ini? Ia bahkan sudah menduga kemungkinan terburuk bahwa orangtua Abhie cara mengetahui masa lalu Cyra dengannya.
Datang ketika keadaan calon suaminya membaik? Yang benar saja, ia tidak tahu kenapa tiba-tiba mereka membawa Abhie ke London tapi Sofia tersinggung ketika Mikhayla menyuruhnya datang belakangan.
Yang lebih menyedihkan orangtuanya sendiri juga membenarkan dan menyuruhnya menuruti saran calon besan. Tidak ada yang bisa dilakukan Sofia selain menangisi keputusan itu dan menunggu kabar terkait perkembangan keadaan calon suaminya lagi pula orangtuanya mengatakan jika mereka belum sah menjadi suami istri.
"Papa tahu kamu akan melakukan yang terbaik." Bhagawanta memeluk putrinya.
Setelah terbang selama tujuh belas jam lebih mereka tiba di London dan langsung menuju ke sebuah rumah sakit ternama di mana Cyra sudah menunggu kedatangan mereka.
Tim oleh dokter yang sudah disiapkan oleh Cyra segera menangani Abhie tidak lebih dari satu jam tindakan pertama telah diselesaikan dan Abhie dipindahkan ke ruang perawatan intensif.
"Aku merasa bersalah atas kejadian ini."
Satu baris kalimat putrinya mengejutkan sisi dalam diri Bhagawanta, Cyra merasa bersalah?
"Semoga pelayanan medis di sini membuahkan hasil yang lebih cepat." Cyra sudah selesai, meninggalkan papanya wanita itu menuju ke ruangan di mana Abhie akan ditangani.
Cyra sudah menyiapkan diri untuk melihat laki-laki itu, bagaimanapun kondisinya ia sanggup. Dokter telah memberikan penanganan pertama dari lanjutan medis di Jakarta, setelah Tuhan wanita itu menyerahkan keselamatan Abhie pada orang-orang berkompeten itu.
Yang pertama kali dilihat olehnya adalah keberadaan sang mama, orang yang begitu antusias begitu dokter keluar dari ruang tindakan menanyakan keadaan putranya. Sekarang ia tidak lagi melihat Abhie sebagai orang lain karena, ketulusan mama merawat seolah menjadi bukti baginya tentang status sebenarnya seorang Abhie.
"Dokter bilang Mas-mu akan segera sadar." Mikhayla mengusap sayang punggung tangan putranya.
"Syukurlah." perlahan Cyra melihat tubuh yang terbaring di brankar dengan beberapa alat medis terpasang di dadanya.
Benturan hebat di kepala yang membuat keadaannya memprihatinkan. Kalau kata papa hari ini Abhie tidak sepucat saat pertama kali mereka melihatnya setelah operasi.
"Mama menganggapnya sedang istirahat saat ini karena kemarin Mas-mu terlalu lelah bekerja."
Sementara Mama terus berbicara dengan keyakinan penuh bahwa keadaan Abhie akan segera membaik, Cyra masih melihat tubuh yang terbaring kaku tersebut. Karena pengakuan masa lalu menyebabkan kecelakaan ini, ia tidak menyangka konsentrasi Abhie terganggu.
"Ia pasti shock."
Mikhayla terdiam.
"Semua orang akan mengalami hal yang sama bila mendengar seseorang yang jadi percayainya hingga akan dijadikan pendamping hidup pernah melakukan hal buruk."
"Jangan salahkan dirimu." Mikhayla tidak ingin memperkeruh suasana, masa lalu itu sudah terjadi sekarang yang diperlukan oleh mereka adalah bagaimana menjalani kedepannya mengingat Sofia akan menjadi bagian dalam keluarga besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Cinta Saudara Angkat
Romance💋 Sekuel istri pengganti Cyra yakin ia tidak akan jatuh cinta pada kakak angkatnya, ia semakin risih terhadap Abhie ketika usianya beranjak remaja dan memutuskan sekolah di luar negeri. Bertahun-tahun tinggal di London hingga akhirnya gadis itu pul...