LDR

381 61 13
                                    

Rey terlihat murung. Dia rindu keluarganya dirumah, apalagi Alvaro sedang dalam masalah karena kecelakaan yg terjadi. Dia ingin ada disana, disamping adiknya yg mungkin sedang putus ada dan dihantui rasa bersalah.

" Kalau kamu mau pulang, gak papa. Aku akan baik - baik aja disini Rey "

Sandrina selalu berusaha menjadi kekasih yg baik dan pengertian.

" Gak usah sayang, aku juga gak mau ninggalin kamu sendirian disini "

Rey tidak tega, jika Sandrinna harus melewati hari - hari sendiri di New York.

" Rey , Alvaro lebih penting. Dia butuh kamu, kamu juga pasti kefikiran terus kan sama dia? Aku beneran gak papa, aku akan baik - baik aja "

Rey akhirnya setuju untuk pulang lebih dulu ke Indonesia.

" Makasih ya Sayang, kamu selalu mengerti kondisi aku. Aku janji, setelah aku memastikan kondisi keluargaku baik, aku akan pulang lagi kesini untuk kamu "

Sandrina memeluk Reybong. Dia hanya berpesan agar Rey selalu sehat saat jauh darinya..

***

Waktu yg sudah ditentukan akhirnya tiba. Rey pulang ke Indonesia tanpa Sandrinna. Sebelum berangkat, Rey menitipkan Sandy pada Mas Ary selama Rey tidak ada disana.

" Kalau butuh apa - apa, tinggal telpon gue aja ya San " 

Ucap Ary setelah mengantar Sandrinna kembali ke Apartemen.

" Iya Mas, makasih "

Sandrinna masuk kedalam, dan Ary kembali ke Coffe Shop.

Dia merasa bosan jika seharian hanya duduk dan menonton drama korea. Sandrina bergegas keluar untuk jajan disore hari..

Cuaca benar - benar buruk. Rintik hujan tiba - tiba jatuh tanpa aba - aba. Sandrinna kini sedikit basah, dan meneduh dibawah pohon rindang.

" Kalau Lo disitu, bakalan tetep basah " Ucap seseorang yg Sandrina kenal suaranya..

" Kamu? " Sandrinna terkejut.

" Haii, apa kabar? " Laki - laki yg kini memayungi Sandrina adalah teman masa kecilnya..

" Yoshi? " Antara senang dan tak menyangka, bercampur jadi satu.

Yoshida Assegaf, adalah teman masa kecil Sandrinna. Sejak SMA, Yoshi pindah ke Jepang dan melanjutkan sekolah disana. Yoshi tidak pernah menelfon atau menghubunginya, dan kali ini bertemu Yoshi di New York adalah sesuatu yg sangat mengejutkan..

" Kuliah gue udah selesai San, dan rencananya gue mau balik ke Indonesia. Tapi sebelum gue balik, gue pengen liburan dulu disini.. "

Yoshi menjelaskan tujuannya setelah mereka mencari tempat berteduh..

" Syukur kalau emang Lo udah berhasil, gue ikut seneng dengernya "

" Lo sendiri gimana? Kapan selesai kuliah? "

" Masih ada enam bulan lagi, doain ya mudah - mudahan tahun ini gue lulus. Udah kangen pengen ngumpul bareng keluarga "

" Tenang aja. Otak Lo kan pinter , udah pasti lah bisa lulus tahun ini. Gue udah denger soal Arfiza yg akhirnya memilih mengalah demi Rey "

Sandrinna terdiam ketika Yoshi menyebut nama Arfiza. Bayangan masalalu seketika terlintas dalam benaknya.
Arfiza, adalah saudara sepupu Yoshida. Arfiza laki - laki yg baik dan bertanggung jawab. Pernah berpacaran dengan Sandrinna beberapa bulan sebelum akhirnya Sandy memutuskan kembali pada Reybong.

" Kak Arfiza adalah orang yg sangat baik, gue yakin dia bisa mendapatkan perempuan yg jauh lebih baik dari Gue Yosh "

" Maafin gue ya San, udah ngenalin Lo sama Arfiza. Gue cuma gak mau Lo sedih terus waktu Rey ninggalin Lo "

Terlahir Mencintaimu ( Takdir yg Memilih )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang