Hari ini, adalah hari yg bersejarah untuk DIA.
Perjuangannya selama dua tahun lebih akhirnya membuahkan hasil.Fahreyza Effrianda,
Berhasil meraih gelar Sarjana Perfilman dan Sinematografi terbaik di New York.Sandrinna bangga, sangat - sangat bangga. Ditengah perjuangannya melawan rasa sakit, Rey berhasil memberikan sesuatu yg patut dibanggakan oleh keluarga dan orang - orang yg dicintainya.
" Selamat ya Sayang "
Sandrina datang membawa bouqet mawar merah. Dikecupnya pipi Rey yg mulai tirus karena berat badannya terus menurun.
" Terimakasih, semua yg terjadi hari ini adalah berkah dari Tuhan, dan kamu adalah salah satu alasan kenapa aku sampai dititik ini. Terimakasih banyak ya Cintaku "
Rey membalas kecupan mesra dikening Sandrinna.
Tak lupa, mereka mengabadikan foto untuk dikirimkan pada keluarga di Jakarta." Setelah ini, kamu ikut aku ya " Rey mengajak Sandrinna kesuatu tempat.
" Ayo aja, tapi kemana? " Sandrinna penasaran.
Rey tidak menjawab pertanyaan itu, tangan Sandrina digenggam erat - erat lalu dituntun menuju Taxi..
" Nanti juga kamu akan tau " Ucap Rey didalam taxi.
Sandrinna setia menunggu jawaban, dia terus menikmati suasana sepanjang perjalanan. Tak hentinya dia bersyukur pada Tuhan atas nikmat yg selalu diberikan.
Hari ini, Sandrinna tau betapa hebatnya seorang Reybong. Dia sama sekali tidak menyesal memilih kembali merajut kisah dengan mantan pacarnya itu..
***
Empat puluh lima menit perjalanan, akhirnya mereka tiba disebuah restoran bintang lima.
" Ya Ampun, ngapain kesini? Mahal tau Rey " Sandy merasa enggan untuk makan ditempat itu.
" Sesekali kan gak papa San, untuk merayakan hari ini. Tabungan aku cukup kalau untuk makan dua porsi " Jawab Reybong, menahan tawa.
" Ihh, enggak ah! Cari tempat lain aja.. disini terlalu formal, aku gak mau "
Rey menarik nafas panjang, dia akhirnya mengalah pada Sandrina..
" Yaudah deh iya, kamu aja yg tentuin mau makan dimana " Ucap Rey dengan wajah sedikit kecewa..
Sandrina tersenyum dan merasa menang.. dia menuntun Rey berjalan menyusuri trotoar..
" Nah makan disini aja " Sandrinna nyengir menampakan gingsulnya..
" Ya Ampuun " Rey menutup wajahnya dengan telapak tangan.
" Emang ya, sesuai nih sama isi otak aku. Kamu pasti ujung - ujungnya makan disini "
Sandrinna menarik tangan Reybong untuk masuk kedalam MCdonald's.
Dua porsi Ayam dan Nasi dipesan. Rey memberikan tambahan kentang goreng dan air mineral. Sandrinna melarang Rey memesan minuman soda karena itu tidak baik untuk kesehatan..
" Oke, selamat makan " Sandrinna tampak sangat bahagia meski makan dengan cara sederhana..
" Emang ya, dia beneran unik. Makin sayang aku sama kamu " gumam Rey dalam hati.
Rey bersyukur ada perempuan seperti Sandrinna dalam hidupnya. Sandaran, tempat berkeluh kesah, bahkan untuk hal konyol pun Sandrina bisa untuk mengimbanginya..
" Makan dong Rey , nanti ayamnya berubah jadi sapi gimana " Sandrina cemberut melihat Rey hanya melongo memandanginya..
" Iya - iya. Bawel banget sih Princess yg satu ini " Rey mulai lahap menyantap makanannya karena memang sejak tadi, dia sudah sangat lapar.
Selesai makan..
" Tuh murah kan? Coba kalau tadi makan disana, bisa abis bekal satu bulan "
Rey hanya bisa tersenyum mendengar ocehan Sandrinna.
Handphone berbunyi, Video Call dari Rassya yg tak lain adalah adik Reybong..
" Hallo Sya.. " Rey melihat keluarganya berkumpul dirumah..
Rassya, Alvaro dan Acha adalah adik - adiknya yg sejak tadi sudah menangis bangga melihat sang Kakak Wisuda.
" Selamat ya Kak Rey , We Love You More.. " teriak Acha, si Bungsu yg paling cantik diantara keluarga Risa dan Prapto.
" Makasih Sayang, semua berkat doa kalian juga " Jawab Rey dengan mata berkaca - kaca.
" Cepetan pulang, kita syukuran disini Rey " Ucap Alvaro yg sudah tidak sabar untuk memeluk Kakak Sulung nya..
" Sabarr lah, gue sama Sandrinna pasti cepet pulang koq tapi setelah anak cantik ini lulus juga " Rey mencubit hidung Sandrinna.
" Kita semua pasti nunggu kalian berdua koq , selesaikan apapun yg harus diselesaikan disana. Kita tunggu hasil terbaik dari kalian " Ucapan Rassya menjadi penutup Video Call sore itu.
Rey kembali memeluk Sandrina, dia benar - benar merasa bahagia dan berharga saat ini..
" Kamu juga semangat ya untuk lulus dengan hasil terbaik. Aku mau liat kamu jadi dokter San, sebelum nanti Tuhan minta aku pulang "
" Udah dong, ini hari bahagia kamu. Jangan bicara ngelantur kayak gitu Rey! Kita berdua akan selalu sama - sama. Sampai tua.. "
Keduanya berpelukan lagi, tidak peduli meskipun hanya dipinggiran jalan.
***
Tugas Rey sudah selesai sebagai Mahasiswa. Namun dia juga tidak mungkin pulang ke Tanah Air dan meninggalkan Sandrinna.
Rey memilih untuk tetap tinggal dan bekerja sebagai karyawan disebuah Coffe Shop.
Mereka juga tinggal di Apartemen yg sama sejak dulu. Itu sudah jadi keputusan orang tua Sandrinna agar anaknya tetap dalam pengawasan Reybong. Meskipun begitu, Rey tetap menjaga sikapnya dan tidak melakukan apa yg dilarang..
Rutinitas setiap pagi bagi Sandrinna, adalah menyiapkan sarapan dan bersiap berangkat kuliah.
" Sayang , hari ini aku cuma buat omelette aja. Gak papa ya? " Ucapnya dengan tangan sibuk menyiapkan piring..
" Iya Sayang, gak papa koq. Itu aja udah lebih dari cukup " teriak Rey dari kamarnya..
" Ayo sarapan dulu! " Teriak Sanza lagi
Rey keluar dari kamar dengan pakaian yg sudah rapih. Hari ini, ada jadwal untuk check up ke Rumah Sakit sebelum dia berangkat bekerja.
" Maaf ya aku gak bisa antar kamu ke Rumah Sakit " Sandrinna tampak kecewa.
" Gak papa, aku bisa sendiri Sayang. Lagipula kuliah kamu lebih penting sekarang " Rey mengusap punggung tangan Sandrinna.
Keduanya menyantap sarapan yg dibuat dengan cinta. Setelah itu mereka berpisah sementara untuk menjalankan rutinitas masing - masing..
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Mencintaimu ( Takdir yg Memilih )
Fiksi RemajaHubungan ini sudah terjalin hampir dua tahun. Aku dan Dia memiliki tujuan yg sama, yaitu MENUA BERSAMA. Aku pernah dibuat patah hati olehnya, saat dia meninggalkan aku karena sebuah alasan ( Kanker Otak ) Tapi anehnya, Tuhan selalu punya cara agar...