Cinta itu RUMIT

326 48 8
                                    

Tak seperti biasanya, kemarahan Rey kali ini benar - benar membuat Sandrinna patah hati. Rey tidak menyapanya, bahkan tidak meminta maaf lebih dulu seperti biasa ketika mereka bertengkat untuk hal sepele.

" Apakah urusan dengan Yoshi adalah hal yg besar? Tapi dalam hati tak pernah terbersit untuk berkhianat sedikitpun "

Fikiran Sandrinna benar - benar kacau. Hingga malam pun, dia sama sekali tidak keluar dari kamar..

Ting Tong!!
Suara Bel terdengar nyaring, Rey yg berada diruang tamu membuka pintu Apartemen..

" Loh, Rey? Kapan balik? "

Yoshida datang untuk menepati janjinya pada Sandrinna.

" Tadi siang. Lo udah lama di New York? " Rey menunjukan sikap tenang

" Selama Lo pulang ke Indonesia gue udah disini. Emang Sandrinna gak cerita? "

Rey menggelengkan kepala.

" Mungkin dia gak cerita karena ada alasan tertentu Rey.. Oh ya, gue bawain dia makanan.. "

Yoshi merasa sedikit tidak enak, karena dia fikir Sandrinna sudah memberitau Rey tentang keberadaannya..

" Tunggu disini, gue panggil Sandrinna dulu "

Rey masuk kedalam Apartemen.

" Ada orang yg nunggu didepan.. " ucap Rey didepan pintu kamar Sandrinna.

Sandy tau bahwa Yoshi datang untuk memenuhi janjinya. Dia keluar dari kamar dengan mata sembab dan rambut acak - acakan..

" San.. Lo belum mandi? Koq mata Lo segede biji durian? " Pertanyaan Yoshi sedikit menggelikan..

" Ihh apaan sih " Sandrinna menepuk pundak Yoshi..

" Gue baru bangun tidur.. Lo ngapain sih kesini? "

" Lah gimana sih? Kan udah janji mau bawain makan malem. Lo juga gue telfon HP nya mati.. "

" Sorry , HP gue lowbat.. makasih ya udah repot - repot "

Sandrinna menerima bungkusan makanan yg Yoshi bawa.

" Sama - sama. Tapi gue cuma bawa satu, gue kira Rey belum pulang. San, Lo sama dia gak ribut kan? Gue ngerasa gak enak banget, soalnya Lo gak cerita kalau gue ada disini "

" Enggak koq, Gue sama Rey baik - baik aja. Kayaknya dia capek deh, langsung tidur tadi.. kalau mau ketemu dia besok aja ya "

" Gitu ya? Yaudah deh, gue balik ya San. Jangan lupa dimakan "

Sandrinna tersenyum, dia mengiyakan pesan Yoshi.
Setelah Yoshi pergi, Sandrina kembali kedalam dan tidak menemukan Rey diruang TV.

" Apa mungkin dia udah tidur ya? " Fikir Sandrinna.

Makanan yg dibawa Yoshi disimpan diatas meja. Sandrinna memutuskan untuk mandi terlebih dahulu..
Saat itulah, Rey memilih pergi dari Apartemen. Dia ingin mencari udara segar untuk menghilangkan penat dan sedihnya..

***

Linda, adalah seorang single parent karena suaminya telah meninggal beberapa tahun yg lalu. Menjadi Ibu sekaligus kepala keluarga, tidak membuatnya merasa terbebani.

Linda memiliki dua orang anak. Si Sulung bernama Satria yg kini bekerja disebuah bengkel mobil. Bengkel mobil itu adalah usahanya dengan Gina, kekasih sekaligus tunangan Satria. Mereka merintis usaha itu dari nol, hingga sekarang sudah berjalan hampir satu tahun..

Si Bungsu Sandrinna juga masih berjuang di Negeri orang untuk mencapai cita - citanya menjadi Sarjana di Fakultas Kedokteran. Linda seringkali menahan rindu pada anak gadisnya yg hanya bisa pulang enam bulan sekali, bahkan semester ini Sandrinna terpaksa tidak pulang karena semakin sibuk di Kampus.

Terlahir Mencintaimu ( Takdir yg Memilih )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang