005. Manusia Dalam Laut

298 23 1
                                    

"Haloo?" Haneul menjentikkan jarinya di depan wajah pria itu, menyadarkannya dari lamunan. "Kamu nggak ingat apapun?"

Pria itu terlihat muram lalu menggeleng pelan.

Haneul menghela nafas panjang, "Terus di mana kamu tinggal selama ini? Besok aku antar kamu pulang."

"Laut. Aku tinggal di sana."

"Laut– di pinggir laut atau–"

"Di dalam–"

"Hah?? Kamu– ikan??" Seru Haneul terkejut dengan jawaban pria itu.

"Y-ya, bisa dibilang begitu– tapi–" Jisoo terdiam menatap kedua tangannya sendiri, "Aku begitu berbeda dengan mereka–"

"Ya, karena kamu man–" Haneul lekas mengerem ucapannya ketika teringat jika pria itu tak mau disamakan dengan manusia. "Haish, dia ini ada gangguan kejiwaan atau gimana–" 

"Mereka– maksud kamu, ikan–"

"Bukan," ucap Jisoo cepat, "Mystique–"

"Mys– huh?" Haneul semakin bingung dengan ucapan pria itu. "Mystique– apa itu sejenis..Mermaid? Siren??"

"Masih satu bagian dari mereka, tapi kami tak sebuas mereka." 

Haneul menyandarkan kepalanya pada telapak tangannya yang bertumpu di meja, mencoba memproses semuanya, "Aku tahu Mermaid dan percaya bahwa mereka ada– tapi Mystique–"

"Kamu bisa berasumsi bahwa kami adalah Mermaid. Kami tetap bagian dari mereka meskipun sedikit berbeda."

"Apa yang membedakan kalian?"

"Kami tinggal tersembunyi di dasar laut, jauh dari kawanan predator seperti siren dan hiu karena mereka jauh lebih agresif dan tak segan untuk menghabisi kami. Kami bisa hidup di daratan lebih lama dibandingkan siren. Kami nggak akan menyakiti makhluk lainnya selama mereka nggak menyakiti kami."

"Jadi maksud kamu, Mystique cenderung lebih jinak dibandingkan Siren?"

"Eum. Karena Siren memiliki insting tak jauh berbeda dengan predator buas laut. Itu sebabnya kami hidup dalam persembunyian agar tak menjadi mangsa predator laut yang buas dan juga berkelahi dengan siren." 

"Woah...ini terlalu detail untuk sebuah cerita karangan," gumam Haneul berpikir keras. "Terus kenapa kamu muncul ke permukaan?"

"Sekelompok Siren menemukan tempat persembunyian kami dan kami semua kini terpencar. Kakakku membawaku permukaan– tch! Padahal dulu dia sendiri yang bilang kalau daratan adalah tempat paling berbahaya." 

"Kakak? Kamu punya kakak?" 

"Eum, tapi aku begitu berbeda dari kakakku– nggak, aku satu-satunya yang berbeda dari kawananku," ucap Jisoo menatap kedua telapak tangannya lalu mengusap kakinya sendiri. 

"Apa, yang berbeda–" 

"Aku hidup dalam gelembung sejak dulu. Rambutku tak bisa tumbuh panjang seperti kakakku dan kawanan lainnya. Aku juga tak punya sirip seperti mereka. Kawanan Mystique jantan memiliki rambut panjang."

"Huh?? Kok bisa??" 

Jisoo menggeleng pelan, "Aku sendiri juga nggak tahu. Aku udah seperti ini dari dulu. Maka dari itu, kakakku selalu berusaha menyembunyikanku. Sejak dulu aku selalu penasaran akan seperti apa kehidupan di daratan. Tapi kakak selalu mengatakan bahwa daratan jauh lebih berbahaya. Makhluk bernama manusia bahkan nggak segan untuk saling menghabisi sesamanya–"

"Oh...jadi itu kenapa kamu nggak mau dibilang manusia..hoaahm~" rasa kantuk mulai melanda Haneul tapi pria itu masih terus bercerita dan ia merasa tak enak jika tak mendengarkannya.

Sky & Sea [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang