Haneul meletakkan beberapa sesajian berupa soju, buah-buahan, serta beberapa kue tradisional.
Jeonghan melirik gadis itu yang memulai doa persembahan demi mendoakan arwah sang nenek.
"Ini pertama kalinya kamu kemari?" Tanya Jeonghan setelah Haneul selesai berdoa.
"Eum! Aku nggak tahu dimana Beliau dimakamkan…makasih ya, udah ajak aku kemari," balas gadis itu tersenyum.
Jeonghan menghela nafas pelan lalu mengeluarkan selembar foto dari sakunya– yang ia ambil pagi tadi ketika melewati rumah Haneul yang kosong. Ia ingat dimana foto itu disimpan dan lekas mengambilnya.
"Apa itu nenek waktu muda?" Tanya Haneul antusias.
"Eum–" balas Jeonghan menyerahkan foto Bada pada Haneul.
"Hooo~ pantes aja kamu tertarik!" Ledek Haneul menyikut pelan lengan Jeonghan.
"Tch– aku mau letakkan foto itu di sana," ucap Jeonghan menunjuk nisan milik Bada.
"Kenapa? Kamu nggak mau simpan kah?"
"Letakkan aja di sana."
"Oke," ucap Haneul maju beberapa langkah dan meletakkan foto milik Bada di dekat makam sang nenek, namun kemudian ia memutuskan untuk mengambilnya kembali.
"Kenapa?"
"Aku nggak tega ninggalin nenek sendiri di sini," ucap Haneul mengusap foto dan nenek lalu tersenyum.
Jeonghan menatap gadis itu lalu menghela nafas pelan, "Kudengar kamu dan Jisoo mau menikah?"
Haneul tersipu malu, "Sesungguhnya aku juga nggak pernah menduga hal ini. Tapi ini semua berawal dari kebohonganku sendiri dan sekarang aku harus bertanggung jawab."
"Kamu nggak mau menikahi Jisoo?"
"Tentu aja mau, tapi aku cukup gugup karena harus bertemu ibunya dalam waktu dekat," ucap Haneul.
"Oh…" Jeonghan terdiam sejenak termenung menatap nama Bada yang terukir di batu nisan, "Apa menurutmu, makhluk sepertiku bisa berkeluarga?"
"Aku nggak tahu gimana sistem perkembang biakan kaum-mu, jadi aku nggak bisa bicara banyak soal itu, tapi–" ucap Haneul menatap Jeonghan, "Kurasa kamu udah cukup awam dengan daratan– ya, jaman sekarang, cukup banyak orang yang memilih untuk nggak menikah dan hanya tinggal bersama. Kalau kamu takut berakhir sakit, kamu bisa tempuh jalan itu…tapi pastikan orang itu tahu siapa kamu sebenarnya."
"Oh ya?"
"Eum!" Balas Haneul menatap Jeonghan curiga.
"A-Apa?" Tanya pria itu salah tingkah.
"Siapa? Gadis itu?" Tanya Haneul tersenyum penuh arti.
***
"Ya, bangunlah–" ucap Jisoo menjulurkan tangannya membantu Ran berdiri. "Jadi kamu lagi cari Jeonghan?"
"Eum–hiks–"
"Ah, stop nangis! Datanglah ke tempatku pulang kerja nanti."
"Huh?"
Jisoo menjelaskan tentang hubungannya dan Jeonghan pada Ran, tanpa menyadari jika sebuah kamera handphone merekam pembicaraan keduanya sejak tadi.
Foto Jisoo dan Ran terlihat berbincang intim– dari kejauhan terlihat seperti dua orang yang sedang bercumbu, tersimpan dan lekas dikirimkan pada sebuah kontak bernama: Lee Haneul.
***
Haneul dan Jeonghan kembali ke rumah setelah mengunjungi makam Lee Bada. Ia melirik Jeonghan yang terlihat memucat karena matahari yang bergerak semakin tinggi dan mulai terasa panas, sementara ia belum menyentuh air sejak semalam setelah menghabiskan malam intim itu bersama Ran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & Sea [COMPLETE]
FanfictionDi tengah hidupnya yang tengah hancur, Lee Haneul berencana untuk mengakhiri semuanya. Namun selembar surat dari sang nenek ternyata mampu membuatnya berubah pikiran. Melepaskan gemerlapnya kehidupan kota, Haneul pun pindah dan menempati rumah sang...