Siang harinya, mereka semua berkumpul di rumah Jisoo dan Haneul. Meskipun kini Jisoo telah melanjutkan kepemimpinan sang ibu untuk mengelola bisnis hotel mereka, ia dan Haneul sepakat untuk tetap tinggal di rumah Nenek dari Haneul, Lee Bada.
Rumah sederhana itu kini diperbaharui tanpa menghapus nilai-nilai tradisional yang sejak awal melekat pada rumah itu.
Ran dan Haneul membantu Bibi Yang, yang selama ini banyak mengajarkan banyak hal pada Haneul setelah menikah, khususnya mengajari nya memasak. Mereka bergantian meletakkan berbagai jenis makanan yang dimasak Haneul dan Bibi Yang bersama.
Nyonya Lee dan Nyonya Hong, tengah berbincang di teras sambil bermain dengan Jiwoo dan cucu dari Bibi Yang.
Pandangan Ran diam-diam tertuju pada sosok Jeonghan. Pria itu masih terlihat canggung dan asing dengan suasana kekeluargaan yang tercipta di sana. Ran tersentak dari lamunannya ketika Haneul tiba-tiba mencolek dan menyerahkan dua mangkuk nasi hangat padanya. Dengan gerakan matanya, Haneul seolah memberi sinyal agar memberikan salah satunya pada Jeonghan.
Ran hanya membalas gesture Haneul dengan senyuman sebelum melakukan apa yang diminta wanita itu. Ia lekas menghampiri Jeonghan dan meletakkan semangkuk nasi hangat di hadapan pria itu.
"Huh?" Jeonghan tersentak kaget dan refleks mendongak-mendapati Ran berdiri di dekat nya sebelum kemudian gadis itu menempati kursi yang kosong di sisi kirinya-di antara Jeonghan dan ayah kandung Ran-Paman Dal.
"Jangan dimakan dulu. Kita harus tunggu semua duduk dan biar yang lebih tua-" Ran lekas terdiam ketika menyadari sesuatu.
"Pffh-" Tawa pelan terdengar dari arah seberang meja Ran dan Jeonghan. Jisoo menahan tawa nya ketika mendengar ucapan Ran, "Ya, dia bahkan lebih tua dari ibumu-" ledeknya sambil menunjuk Jeonghan.
"Makanya-"
"T-Tapi- ah, paling nggak aku masih terlihat muda!" Sungut Jeonghan sebal.
Paman Dal tertawa mendengar obrolan itu, "Dia udah akan menua sepertiku, cepat atau lambat."
"Oh ya? Ah, apa itu karena kau memotong rambutmu?" Tanya Jisoo.
"Eum."
"Jadi kau nggak berencana kembali ke dasar laut?" Tanya Jisoo lebih jauh.
"Aku tinggal di pinggir laut, di Pulau Mondo, bersama Paman Dal. Kadang kami menyelam bersama- tapi ya, memang sudah nggak selama dulu. Aku lebih banyak di darat belakangan."
Jisoo bertopang dagu menatap lekat Jeonghan, yang duduk bersebrangan dengannya. Ada banyak hal yang ingin ditanyakan pada pria itu karena sudah setahun mereka tak bertemu. Namun ia menahan niatnya karena kemunculan Haneul dan Bibi Yang. Wanita itu mengumpulkan yang lainnya di meja makan dan memulai makan siang keluarga mereka.
***
Setelah selesai dengan makan bersama, mereka semua melakukan aktivitas terpisah; Nyonya Hong, Nyonya Lee, Paman Dal, beserta Jiwoo, Bibi Yang dan cucunya, kembali untuk melihat laut yang terbelah sementara sisanya memilih untuk tetap di rumah.
"Ran-ah," Lee Ran tersentak kaget ketika Haneul menegurnya. Gadis itu tengah termenung menatap ke arah taman kecil samping rumah, di mana Jisoo dan Jeonghan sedang terlihat duduk bersama.
"Ayo, ngobrol," ajak Haneul sambil membawakan nampan berupa teh hangat dan snacks.
"Eum, nanti aja. Sepertinya Jisoo masih mau berbincang banyak dengannya. A-Aku, aku akan menyusul yang lainnya dulu ke pantai!" Ucap Ran mengambil kameranya dan bergegas pergi.
***
"Oh??" Ucap Jisoo ketika mendapati Ran pergi keluar dari rumahnya. Jeonghan turut menoleh dan hanya terdiam menatap kepergian gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & Sea [COMPLETE]
FanfictionDi tengah hidupnya yang tengah hancur, Lee Haneul berencana untuk mengakhiri semuanya. Namun selembar surat dari sang nenek ternyata mampu membuatnya berubah pikiran. Melepaskan gemerlapnya kehidupan kota, Haneul pun pindah dan menempati rumah sang...