|| 6 || : LOKASI SECRET

377 24 3
                                    

PROMOSIIN CERITA "I'M NOT A DOLL" KE INSTAGRAM, TIKTOK, TELEGRAM DAN TWITTER KALIAN YA🥺❤️

"Gausa ngeledek in gue!" ketusku menyenggol lengan AFin kasar.

AFin malah tertawa membuat malu. "Duh, udah-udah, buruan masuk! Gaenak di liat orang!"

AFin masih tetap tertawa terbahak-bahak, dia benar-benar sedang mengejek ku. Sedangkan aku sudah sangat malu karna ada beberapa bapak-bapak yang nongkrong di dekat Toko. Sudah jelas, Mereka melihati kami berdua. Terpaksa aku menggandeng tangan AFin dan menggeret AFin hingga masuk kedalam IndoMart.

"Ish! Diem Lo! Awas aja ya! Besok Lo bakal gue cuekin di kampus!" cetusku mengancam.

"HAHAHA! Kara ... Kara ..." geleng AFin di bagian akhir kata.

Dan ya, dia masih lanjut tertawa. Aku terdiam dengan wajah datar yang ku pasang. Dilihat-lihat lagi, muka AFin sangat lucu saat dia tertawa, apalagi dengan suara nya. Jarang sekali aku melihat sosok AFin yang ceria seperti ini.

"Udah, udah .. gue capek ketawa. Mumpung disini, Lo mau beli apa?" tanya AFin sembari mengambil kotak rokok yang sering ia hisap asapnya.

"Ga beli. Gue gabawa uang Fin." ucapku menggeleng penuh lesu.

"Lesu amat. Gue traktir deh."

Lesu pada wajah ku tadi langsung menghilang! AFin memang baik! "Beneran? Ga Boong?" candaku menyenggol lengan AFin.

"Beneran lah!" balas AFin tampak serius.

"Makasi AFin!" balasku tersenyum lebar tepat di hadapan muka AFin.

AFin langsung terdiam, ada tanda-tanda blush yang muncul di kedua pipinya. Aku tak sadar akan hal itu.

"Tapi jangan yang mahal-mahal, gue ga bawa uang lebih." pesan AFin padaku.

"Engga kok. Gue cuman beli minuman aja, 8 rebu doang."

"Baguslah, gue jadi bisa hemat uang."

"Ck, Lo sebenarnya niat nraktir gue ga si? Kalo ngga, gue kembali'in dah botol minuman nya."

"Eh! Eh! Jangan! Gue niat kok Ra, yang tadi itu becanda. Sumpah! Ambil aja minuman nya, gue ikhlas." tutur AFin padaku.

"Hm, oke." balasku sedikit tak mood.

"Mana sini, gue bayar dulu." pinta AFin, aku menyerahkan botol minuman ku pada AFin untuk di bayar lebih dulu.

Karna IndoMart, Hari ini sedang ramai di datangi. Aku dan AFin jadi mengantri di bagian belakang.

"Hngh ... lama." keluh ku.

"Kalo gakuat berdiri, mending Lo nunggu di luar." suruh AFin.

"Ga. Lo udah nraktir gue, gue harus nungguin Lo ngantri sampe selesai bayar."

"Balas budi yeee ..."

"Hem, seperti nya begitu hehe." ringisku.

"Ngomong-ngomong tentang perjodohan Lo, gimana? betah ga sama Kakak gue?"

"Nikah aja belum, gimana si Lo!" ketusku.

"Iya tau, tapi kan tadi Lo di jemput Kakak gue. Gimana rasanya?"

Pertanyaan AFin membuat ku bingung untuk menjawab. Jika aku berkata jujur, kemungkinan besar AFin akan tersinggung karna calon suami ku itu adalah Kakak nya sendiri. Dan kemungkinan besar juga, AFin mungkin bakal lapor pada Mama.

Aku tidak mau membuat masalah. Apalagi Perjodohan ini terkait dengan bisnis Perusahaan Papa dengan calon mertuaku juga.

"Eum, biasa-biasa saja. Ini kan masih terlalu awal Fin. Masa langsung akrab gitu, kan engga." jelasku berharap AFin paham akan hal itu.

I'M NOT A DOLL - [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang