|| 8 || : PESAN PAPA

277 35 3
                                    

PROMOSIIN CERITA "I'M NOT A DOLL" KE INSTAGRAM, TIKTOK, TELEGRAM DAN TWITTER KALIAN YA🥺❤️

"Astaga Mas!" kejutku.

"Kenapa? Mau marah? SEMUA INI SALAH KAMU SENDIRI KAN??! MANGKANYA JADI ISTRI TU JANGAN MALES!!! BANGUN PAGI KEK TERUS KE PASAR!!"

"KAMU KIRA MAS KUAT KERJA KALO MAKAN SEGITU DOANG?!!!"

"Ma-maaf ... ma-maafkan aku ..." lirihku menundukkan kepala di kelilingi oleh rasa takut.

"Udah nangis aja. Mau nangis, ga nangis pun, wajah kamu tetap tidak cantik."

DEG!

"(Ejekan yang bagus ... aku memang bukan seorang boneka yang seperti orang-orang katakan)"

BRAK!

Pintu rumah tertutup kencang, Mas Gavin berangkat menuju tempat kerja nya tanpa ada ucapan pamit padaku.

Nafas panjang keluar dari mulut ku, aku berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menangis. Aku kuat. Ayolah ... aku ini kuat. Ini masih seberapa. Perlahan, Aku menjongkok dan mulai membereskan kekacauan yang telah di perbuat oleh suamiku.

"(Ada apa dengan nya?)" pikir ku keras soal Mas Gavin.

Sejak kita berdua awal bertemu, Gavin memang sudah menunjukkan rasa tak suka nya padaku. Apa yang kurang pada diriku hingga, membuat Mas Gavin tak suka?

"Hnghh ... aku hanya perlu sabar."

10 menit kemudian ... setelah menyapu dan mengepel. Akhirnya kekacauan tadi telah beres. Jam sudah menunjukkan pukul 7 lebih, perut ku berbunyi menandakan bahwa aku lapar. Tetapi, sudah tidak ada apa-apa lagi di dalam kulkas. Hanya ada air putih yang tersisa saja.

Seandainya Mas Gavin tidak melempar makanan itu ke lantai, pasti sekarang aku sudah kenyang memakan sarapannya.

Drrtt ... drtt ... drttt

Disaat aku sedang berpikir, tiba-tiba saja ponsel ku berdering menandakan bahwa ada seseorang yang menelpon ku. Segera aku mengangkat telepon tersebut. Ternyata Papa yang menelpon.

"Halo, Pa? Ada apa?"

"Sedang apa? Perasaan Papa tidak enak daritadi"

"Lagi sarapan Pa. Papa sendiri sudah sarapan belum?" tanyaku dengan jawaban berbohong.

"Bagus, makan yang banyak ya nak. Jaga kesehatan mu. Jangan lupa tersenyum hari ini dan seterusnya. Papa sudah sarapan kok."

"Iya Pa. Pasti!"

"Papa mau pamit nak."

"Mau kemana Paa??" kejutku bertanya.

"Papa akan pergi ke Jakarta karna urusan pekerjaan. Entah kapan Papa akan pulang. Tapi, pasti Papa ngasi kabar ke kamu. Jaga kesehatan yaa Kara, nurut sama suami. Jangan tinggalkan senyum manis mu. Papa suka senyum manis anak Papa."

"Iya Pa. Tentu! Papa juga jaga kesehatan yaa disana, kalau capek istirahat dulu. Tidur yang teratur, jangan sampai terlambat makan. Oke?"

"Oke. Terimakasih nak, sampai jumpa kembali. Ingat pesan Papa yaa."

"Sama-sama Papa! Kara sayang Papa! Sampai jumpa!"
*Telepon di akhiri oleh Papa♥️

Papa pergi lagi. Saat Mama masih hidup pun Papa juga sering pergi ke Jakarta karna ada urusan pekerjaan. Usaha Papa sangat berarti untuk ku dan Mama. Dulu, kami berdua sangat menunggu kepulangan Papa dari Jakarta. Papa selalu pergi 3-5 hari disana.

I'M NOT A DOLL - [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang