8.23.
Awalnya aku ragu untuk melakukan ini, Pak Dosen benar-benar sengaja memberikan hukuman yang salah padaku. Kenapa harus toilet laki-laki, nanti jika ada yang masuk bagaimana?! Pikirku begitu.
Tetapi, hukuman tetaplah hukuman. Aku harus melaksanakan nya dan aku juga yang harus merasakan nya.
Sudah ada 5 menit lebih aku membersihkan toilet laki-laki. Sampai saat ini masih belum ada yang masuk kedalam. Jujur daritadi aku khawatir. Jika ada mahasiswa yang masuk ke dalam dan melihat ku disini, pasti pikiran mereka akan macam-macam.
Bisa saja mereka menuduhku!
"Temenin gue ke kamar mandi." ucap seseorang tak jauh dari toilet laki-laki. Aku mendengar ada suara langkah kaki yang berjalan menuju kearah toilet.
Aku langsung cepat-cepat masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi. Agar kaki ku tak terlihat, aku naik keatas tutup closet tempat pembuangan pupup. Aku menjongkok diam di atasnya. Mulutku ku tutupi rapat-rapat.
Kriet ...
Ada dua orang laki-laki yang masuk. Tidak! Alat pembersih ku, ku tinggalkan di luar. Apa mereka bakal curiga?
Aku hanya perlu diam, tidak bergerak dan hanya bisa mendengarkan ocehan mereka berdua. Salah satu ocehan dari kedua laki-laki itu membuat ku kejut
"Lo tau bro? Si Kara." -A
"Kenapa? Cantik bet ya dia." -B
"Beehhh iyaa anj, sumpah cantik bet. Kaya bidadari sumpah, langka bet cewe kek dia. Gue lihat di pandangan pertama aja, langsung suka anying." -A
"Hahaha, emang Lo doang? Gue juga kali. Tapi Lo tau saingan Lo siapa?" -B
"Sudah jelas si AFin brengsek! Pegel gue ma dia! Padahal dia ga ada hubungan apa-apa ama si Kara. Tapi deketin Kara Mulu ... kan cowo lain ga bisa gantian." -A
"Kita satu pemikiran bro. Tapi ya mau gimana lagi. Btw, gue liat-liat lagi ni ya, si Kara juga Deket tuh sama AFin. Dia kek nyaman-nyaman aja. Ya gaa?" -B
"Ck, seandainya kaga ada AFin disini. Udah gue pacarin tu cewe." -A
"Emang dia mau sama Lo?" -B
"Gue buat enak-enak aja si. HAHAHHAHAAHAHA" -A
"HAHAHHA, gue kalo jadi Lo, gue juga bakal gitu bro." -B
Mereka saling tertawa atas ucapan busuk itu. Kemudian, mereka berdua keluar dari toilet. Aku langsung lega, tetapi ...
Glek ..
"(Ga ada yang bener cowo jaman sekarang, maunya nafsu doang ...)" -Kara
Hela'an nafas panjang keluar dari mulut ku. Perlahan, aku turun dari tutup closet. Tiba-tiba saja, raasa nyeri muncul pada bagian samping kanan pinggang ku. Sangking nyeri nya, aku sampai memegangi pinggang begitu erat.
Apa ginjal ku bermasalah? Tidak, jangan sampai ini terjadi. Aku masih punya, Papa, AFin dan Mama Elis di sini. Aku masih punya mereka bertiga!
"(Agh! Sakit Ya Tuhan ... sakit ...)" rintihku menahan kesakitan.
Aku hendak membuka kunci pintu kamar mandi tak peduli dengan rasa sakit ku. Saat aku sedang membuka kunci nya, tiba-tiba saja ada orang yang masuk kedalam toilet. Gerak gerik ku terhenti seketika.
"Ra?"
"Kara?"
"Lo di mana??"
Suara itu muncul membuat ku kejut sekaligus senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT A DOLL - [PRE ORDER]
General FictionKara gadis cantik berparas boneka ini di jodohkan dengan Pria ganas, gagah dan mudah sensi. Kara yang merupakan perempuan berhati lembut ini tentu sangat sabar dengan kelakuan suaminya yang masih sangat mengharapkan wanita di masa lalu. Kara terus...