Wonwoo pikir, menjadi laki-laki itu mudah, tapi ternyata tidak semudah dengan apa yang ia kira. Saat jam pelajaran olahraga berlangsung, ia di tuntut untuk bisa berolahraga, seperti sepak bola, basket, voli, dan yang lain.
Namun seperti yang kalian tahu, Wonwoo tak bisa melakukannya. Bahkan ia beberapa kali mendapat omelan dari guru olahraganya ketika ia terjatuh atau salah memasukkan bola ke gawang sendiri, tidak bisa melakukan tekniknya dengan benar.
Ia lebih memilih menjadi seorang perempuan yang hanya perlu duduk di pinggir lapangan dan menonton pertandingan yang berlangsung. Tidak, Wonwoo belum ingin kembali menjadi perempuan. Ia ingin merasakan semua hal yang bisa dilakukan oleh laki-laki.
Wonwoo terperanjat saat lehernya merasakan dingin karena kaleng soda dingin yang Mingyu sentuhkan. Ia mendongak dan menatap Mingyu lalu menerima kaleng soda tersebut. Dan Mingyu mendudukkan diri di sampingnya. "Terima kasih." Ia membuka kaleng soda itu.
Mingyu mengangguk dan meminum miliknya. "Kenapa hari sangat panas.." Lirihnya, ia mengibas-ibaskan baju olahraga yang ia gunakan. Lalu menarik ujungnya dan melepasnya.
Wonwoo menoleh, membulatkan kedua matanya dan tersedak. "YA!" Ia mendorong tubuh Mingyu sampai membuat Mingyu terhuyung. "Apa yang kau lakukan?!" Seru Wonwoo sembari mengalihkan pandangannya dari Mingyu.
Kedua mata Mingyu menatapnya dengan terheran. "Tentu saja melepas bajuku Jeon.. Hari sungguh panas." Ucapnya dan mengibaskan tangannya untuk memperoleh angin.
Tak hanya Wonwoo, beberapa siswa perempuan yang masih ada di area lapangan menatap Mingyu dengan.. terkagum? Terpesona? Ya, semacam itu. Mereka tidak mengira jika tubuh Mingyu begitu bagus. Pemandangan langka.
Mingyu meneguk soda miliknya lagi, ia masih menatap Mingyu. "Kau tidak kepanasan Jeon?" Tanyanya.
Wonwoo menggelengkan kepalanya tanpa menoleh, tapi kedua mata itu melirik sedikit tubuh telanjang dada Mingyu yang ada di sampingnya. Ia gugup, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Apalagi ketika melihat keringat Mingyu yang mengalir dari pelipis, menuruni wajah, menetes dan mengenai dadanya, mengalir hingga perut. Wonwoo menelan ludahnya dengan kasar.
Mingyu menghela napasnya, ia lalu menyeringai dan meraih ujung baju Wonwoo dan Wonwoo langsung menghentikan tangannya dengan tatapan tajam. "Apa yang kau lakukan huh?" Tanyanya tegas.
"Biarkan para siswi itu juga melihat tubuhmu Jeon.." Mingyu mencoba menariknya ke atas, tapi Wonwoo terus menahannya. "Oh ayolah Jeon.." Ia sedikit bangkit dan menarik kaos Wonwoo hingga dada.
"Ya! Kim Mingyu!" Wonwoo terus menahannya, tapi tenaganya jauh berbeda dengan Mingyu. Dan bukannya kaosnya yang terlepas, malah tubuhnya yang jatuh di tanah lapang itu.
Tidak hanya dirinya, tapi Mingyu juga yang berada di atasnya. Wonwoo mengerjap, menatap Mingyu yang juga menatapnya, tangan Mingyu bertumpu pada dada Wonwoo. Keduanya saling terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya Wonwoo mendorongnya.
Jantungnya tak baik-baik saja, ia tidak mau kena serangan jantung dan menyulitkan keluarganya. Menjadi laki-laki saja sudah membingungkan dan merepotkan, apalagi sampai ia mendapat penyakit jantung hanya karena kejadian barusan.
Keduanya bangkit, Mingyu dengan canggung menoleh. "Apa kau malu karena perutmu rata tidak sepertiku?" Tanya Mingyu, mencoba untuk mencairkan suasana.
Wonwoo mengerjap kecil dan menggeleng. "T-tidak, hanya.. Aku tidak terlalu kepanasan.." Lirihnya dan ia meneguk separuh soda yang kalengnya ia letakkan depannya tadi.
Mingyu mengangguk paham, ia mengalihkan pandangannya dari Wonwoo. Sial! Apa Wonwoo aslinya adalah perempuan? Kenapa dia bisa cantik sekali.. Batinnya, ia meneguk habis soda miliknya lalu bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn? No!
FanfictionMINWON • COMPLETED Jeon Wonwoo adalah seorang perempuan tulen, tapi sayang, ia terlalu banyak mengeluh terhadap kehidupannya sendiri karena menjadi seorang perempuan. Ia hanya tidak bisa bersyukur dengan apa yang ia dapatkan. Hingga ia mengucapkan...