Kelas begitu hening, setiap siswa tengah sibuk membaca materi yang telah diberikan oleh guru mereka yang sekarang ini sedang keluar untuk rapat.
Wonwoo terduduk dengan manis di kursinya, ia tengah menunduk, begitu mencermati isi buku yang sedang ia baca. Tapi lain halnya dengan kekasihnya, sesekali ia menoleh ke arah Wonwoo dan tak fokus dalam acara membacanya.
Mingyu menghela napasnya, ia menatap sekeliling dan melihat beberapa siswa lain yang juga sudah mulai bosan dengan acara membaca mereka. Berbeda dengan Wonwoo.
Akhirnya, atensi Mingyu hanya tertuju pada kekasihnya, buku yang terbuka di atas mejanya itu tak lagi membuat dirinya tertarik untuk meneruskan bacaannya.
Kedua mata itu terus memperhatikan wajah Wonwoo, ia tengah berpikir, bagaimana bisa ia jatuh cinta pada seseorang seperti Wonwoo. Mungkin, banyak yang mendeskripsikan Wonwoo sebagai orang biasa saja.
Namun Mingyu, entah kenapa ia sudah menganggap Wonwoo menarik dan spesial sejak pertemuan pertama keduanya. Tak bisa di pungkiri bahwa ia memutuskan untuk berkencan dengan Wonwoo.
Yang dipandangi tentu merasa terganggu, kedua matanya sedikit melirik ke arah Mingyu. Lalu ia menoleh dan menatap kekasihnya yang langsung menyunggingkan senyuman. "Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?" ucapnya setengah berbisik.
Mingyu sedikit terkekeh, tidak semenit pun ia berhenti tersenyum atau tertawa jika sedang bersama Wonwoo. "Kenapa memangnya? Tidak boleh menatap kekasih sendiri?" tanyanya.
Wonwoo berdecak kesal, ia menatap sekeliling takut ada yang mendengar hal yang Mingyu ucapkan. Ia merasa takut kejadian beberapa bulan lalu terulang kembali, meskipun kebanyakan sudah tahu mengenai hubungan keduanya.
Tapi yang ia dapati malah para siswa yang begitu fokus dengan urusan masing-masing. Bahkan tak menoleh ke arah mereka. Ia lalu menatap Mingyu. "Selesaikan bacaanmu Mingyu, nanti Kim-saem marah." ucapnya lalu kembali fokus pada bukunya.
Mingyu menghela napasnya lirih dan mengangguk kecil, lalu ia juga menatap bukunya yang masih terbuka dan melanjutkan acara membacanya.
Selesai dengan acara membaca mereka, jam pelajaran dilanjutkan dengan pelajaran selanjutnya, lalu setelah itu bel istirahat siang berbunyi. Kelas di tutup dan beberapa siswa keluar.
Mingyu bangkit dan berjalan mendekat ke arah Wonwoo yang sedang membenahi bukunya. "Mau ke kantin?" tanyanya.
Wonwoo mendongak dan mengangguk, ia lalu bangkit dari duduknya, berjalan beriringan bersama Mingyu untuk menuju kantin. "Kita akan mulai sibuk Mingyu, ini tahun terakhir kita." ucapnya.
Mingyu menoleh. "Aku tahu.. Jadi kau akan minta untuk tidak bertemu selain di sekolah kan?" tanyanya dan diberi anggukan oleh Wonwoo.
"Aku juga menambah jam tambahan, setiap malam setelah pulang sekolah, jadi aku tidak punya waktu?"
"Sungguh? Kenapa kau baru bilang?"
"Aku melakukannya kemarin Mingyu.."
Mingyu menghela napasnya. "Baiklah."
"Kau.. tidak akan melakukannya?"
Mingyu menggelengkan kepalanya. "Aku lebih suka belajar sendiri. Atau mungkin, aku bisa bertanya padamu." kekehnya.
"Aku tahu kau pintar, tapi ini juga penting."
"Tidak apa Wonwoo, aku sudah biasa melakukannya."
Sampai di kantin, keduanya memesan makan, duduk berseberangan di salah satu kursi-meja yang kosong dan mulai menikmati makan siang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn? No!
FanficMINWON • COMPLETED Jeon Wonwoo adalah seorang perempuan tulen, tapi sayang, ia terlalu banyak mengeluh terhadap kehidupannya sendiri karena menjadi seorang perempuan. Ia hanya tidak bisa bersyukur dengan apa yang ia dapatkan. Hingga ia mengucapkan...