part 19 : even it's hurting you, you can keep loving him ^_^

1.3K 137 10
                                    

"Hamil memasuki minggu ke lima."

Wonwoo dan ibunya saling menoleh dan menatap satu sama lain dengan wajah bingung setelah mendengar pernyataan dokter yang duduk di seberang keduanya.

"Untuk lebih jelasnya, mungkin Wonwoo bisa pergi ke dokter kandungan." lanjut dokter Seo. ia meraih kertas dan menuliskan resep di sana. "Untuk sementara, Wonwoo bisa meminum vitamin ini." ucapnya sembari memberikan kertas tersebut.

Yang diterima nyonya Jeon dengan ragu. Ia menatap dokter tersebut dan mengangguk. "Terima kasih banyak dok, kalau begitu kami pamit." langsung berdiri dari duduknya dan membungkuk.

Wonwoo melakukan hal yang sama, ia lalu berbalik dan mengejar ibunya yang sudah keluar terlebih dahulu. "Ibu.." panggilnya.

"Jelaskan di rumah." tegas ibunya, ia terus melangkah, bahkan tak menebus resep obat yang tadi diberikan dokter Seo.

Wonwoo tahu ibunya marah, tapi ia juga sama. Ia masih bingung, saat berhubungan badan dengan Mingyu, ia dalam wujud prianya. Bukankah seorang pria tak bisa hamil? Lalu apa sekarang?

Apa karena ia yang kembali menjadi perempuan, tapi bahkan sebelum itu, ia sudah mengalami mual dan muntah. Atau, rahimnya memang masih ada di dalam perutnya meskipun ia berubah menjadi pria?

Wonwoo terus memikirkan hal itu selama di perjalanan pulang menggunakan taksi. Sedangkan ibunya terus menatap keluar jendela dengan wajah murung.

Sekitar sepuluh menit akhirnya keduanya turun dari taksi, Wonwoo menunduk mengikuti ibunya yang memasuki rumah. Ia menelan ludahnya dengan kasar.

"Siapa ayahnya?" tanya Nyonya Jeon sembari berbalik setelah mendengar Wonwoo menutup pintu. Itu membuat Bohyuk dan tuan Jeon menoleh ke arah keduanya.

Tuan Jeon berdiri. "Apa yang terjadi? Wonwoo baik-baik saja kan?" tanyanya sembari mendekat ke arah istrinya.

"Wonwoo katakan siapa yang melakukannya!" seru ibunya dan membuat Wonwoo sendiri terkejut.

Wonwoo sebenarnya sedang terdiam, apakah ibunya lupa jika ia berkencan dengan Mingyu? Tentu ia akan melakukannya dengan Mingyu kan? Tapi ia tak pernah berpikir sampai dirinya hamil karena waktu itu ia dalam wujud pria.

"Sayang ada apa?" Tuan Jeon menatap istrinya yang terlihat begitu marah, bahkan wajahnya memerah.

Mata rubah Wonwoo yang ketakutan itu mendongak, menatap ibunya dan melihat bagaimana raut marah nyonya Jeon. "Bukankah ibu tahu aku punya kekasih?" ucapnya.

"Kekasih? Siapa?" Itu tuan Jeon yang menyahut.

Wonwoo menatap kelurganya tidak percaya, apakah hubungannya dengan Mingyu juga terlupakan? "Tapi aku sungguh punya kekasih, dia Mi--"

"Kalau begitu suruh dia kemari, suruh dia bertanggung jawab." sela ibunya.

Wonwoo menelan ludahnya dengan kasar, empat hari ini, Mingyu juga belum ada kabar. Ia menggigit bibir dalamnya dengan kuat. Ia takut.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Ada apa dengan Wonwoo?" tuan Jeon.

"Anak kesayanganmu ini hamil!" seru nyonya Jeon, air matanya mengalir begitu saja.

Tuan Jeon menatap Wonwoo tidak percaya, ia mendekat ke arah Wonwoo. "Benarkah itu Wonwoo?"

"A-ayah, aku bisa jelaska--"

plak

Seketika pipi Wonwoo memanas dan memerah ketika mendapat tamparan cukup keras dari ayahnya. Ia menatap tuan Jeon dan menangis. Pertama kalinya sang ayah menamparnya.

Reborn? No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang