part 23 : happy family (灬º‿º灬)♡ [end]

2.5K 140 13
                                    

Sebuah cincin yang tersemat di jari manis tangan kanan Wonwoo tengah di tatap tanpa henti oleh kedua mata rubahnya itu. Sudah tersemat di sana sejak dua tahun lebih yang lalu.

Iya, Wonwoo dan Mingyu melangsungkan pernikahan keduanya saat setelah dua minggu sejak Mingyu dan Wonwoo kembali memutuskan bersama. Yang hanya mengundang kerabat dekat saja.

Dua tahun pertama pernikahan mereka, Wonwoo tinggal di rumah keluarga Kim, karena Krystal, sebagai sang mertua, tidak mengizinkan Mingyu dan Wonwoo juga anak mereka tinggal terpisah.

Waktu itu, Wonwoo dan Mingyu masih sama-sama berkuliah, masih paling tidak memiliki gelar. Jadi belum sepenuhnya bisa menjaga Minwoo yang masih bayi.

Mereka tinggal di rumah keluarga Kim dengan senang, terkadang keluarga Wonwoo datang untuk menemani Minwoo saat Krystal harus pergi mengurus pekerjaannya.

Dan setelah dua tahun pernikahan mereka, tuan Kim membelikan Mingyu rumah sederhana sebagai hadiah pernikahan.

Sejak empat bulan lalu rumah tersebut sudah di gunakan oleh keluarga kecil Mingyu. Wonwoo dan Mingyu sudah sama-sama menyelesaikan studinya.

Mingyu bekerja di perusahaannya karena kejadian tiga tahun silam, ia tidak jadi mengikuti jejak ibunya menjadi designer. Sementara Wonwoo, ia tengah berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Ia sudah banyak belajar dari ibu juga ibu menantunya, meskipun terkadang melakukan beberapa kesalahan kecil yang membuat Mingyu hanya bisa menghela napasnya.

Senyuman tipis tersungging dari bibir Wonwoo, ia lalu mengalihkan pandangannya dari cincin pernikahannya ke arah Minwoo yang tengah tidur siang di samping ia duduk.

Ia mendekat dan mengecup pipi gembul Minwoo yang kini berusia dua setengah tahun. Ia lalu mengusap lembut pipinya.

Wonwoo bangkit dari tempat tidur single di kamar yang sebenarnya sudah disiapkan untuk kamar tidur Minwoo, tapi dirinya juga Mingyu, belum ingin membiarkan Minwoo tidur sendirian.

Ia berjalan keluar dari kamar tersebut dengan pelan, tanpa menutup pintu, ia pergi ke arah ruang keluarga, membenahi mainan yang tadi dimainkan oleh Minwoo sebelum tidur siang.

Ia mendongak dan menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua siang. Ia belum makan siang. Setelah selesai membenahi mainan Minwoo, Wonwoo pergi ke dapur.

Ia mengambil piring dan nasi, duduk di kursi-meja makan dan mulai menyantap makanan bersama lauk yang ia buat pagi tadi. Baru tiga suapan, ia mendengar Minwoo yang menangis.

Wonwoo bergegas bangkit, masuk dan berbaring di samping Minwoo. "Papa di sini nak.." ucapnya sembari mengusap perut Minwoo.

"Papa.." lirih Minwoo, ia membalik tubuhnya menjadi menghadap Wonwoo, memeluk tubuh papanya dan kembali terpejam.

Tangan kanan Wonwoo menepuk-nepuk pantat Minwoo dengan pelan, perlahan mendengar dengkuran halus milik anaknya yang sudah kembali tertidur.

Wonwoo mengecup pelan kening Minwoo, lalu ia membenarkan posisi Minwoo dan menyelimutinya, bangkit dan keluar kamar tersebut, lagi-lagi tanpa menutup pintu. Ia melanjutkan makan siangnya yang tertunda hingga selesai.

Wonwoo tengah sibuk mengumpulkan pakaian kotor dirinya dan suaminya saat ponselnya berdering. Ia mengambilnya dan menerima panggilan dari Mingyu.

"Sayang, kau sedang apa?" tanya Mingyu begitu panggilan tersebut terhubung.

"Aku akan mencuci, baru saja selesai makan. Kau sudah makan siang Mingyu?" Wonwoo berjalan keluar kamarnya sembari membawa keranjang cucian dengan tangan kanannya.

Reborn? No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang