33

575 57 14
                                    

"Aku mendapati diriku yang mulai kehilangan arah dan tak bisa berbuat apapun selain diam"

***

"Sudah kau pastikan artikel itu terhapus?" Junmyeon memijit kepalanya yang pening akibat tidurnya yang tidak nyenyak semalaman akibat memikirkan tentang artikel yang menyinggung namanya tersebut. Siapapun bisa menebak siapa dua orang anonym yang dibahas dalam artikel tersebut, iakhawatir jika Irene menemukan artikel tersebut, terutama Irene terhubung khusus dengan bisnis di dunia entertiment.

"Artikelnya sudah terhapus, tapi saya rasa nyonya mungkin sudah melihat artikelnya. Seperti yang anda tahu, Cha jagga-nim adalah salah satu artis milik Bae entertainment, dan yang saya dengar ada wartawan yang menyinggung tentang artikel itu di wawancara ekslusif menjelang penayangan drama adaptasi Webtoon milik Cha jagga-nim" terang kepala sekretaris menyampaikan informasi dengan sangat detail.

"Lalu? Apa tanggapan Cha Jagga-nim?" mimic wajahnya terlihat resah, namun ia berusaha untuk tetap tenang agar tak terlihat mencurigakan.

"Katanya itu rumor tak mendasar, dan menegaskan akan menuntut siapapun yang menyebarkan berita tak benar yang berpotensi mencemari nama baiknya." Katanya lagi.

Junmyeon hanya mengangguk, ia lega karena Eunwo bersikap professional dan tak terbawa emosi akibat hubungan mereka yang akhir-akhir ini mulai renggang. Sejak ia mulai menaruh perhatiannya ada Irene, ia mulai menjaga jarak dengan Eunwo sembari memikirkan cara terbaik untuk mengakhiri hubungan mereka agar tak menyakiti pria itu, dank arena itulah ia akhir-akhir ini was-was akan tindakan yang bisa Eunwo lakukan, terutama setelah artikel itu mencuat dan menyeret namanya, yang pertama kali terpikirkan di kepalanya adalah reaksi Irene jika tahu bahwa yang artikel itu maksudkan adalah dirinya.

Drtttd....drtt... Ponselnya berdering, nama Eunwo terpampang jelas disana.

"Kau boleh pergi" katanya memberi isyarat agar kepala sekretaris meninggalkan ruangannya. Lalu menerima panggilan telepon dari Eunwoo setelah akhir-akhir ini ia abaikan.

"Hai, bagaimana kabarmu?" mulainya, ia bingung harus membicarakan apa dengan pria itu. panggilan telepon mereka sudah tak sehangat bisanya.

"Jadi akhirnya kau mengangkat pangilan teleponku Kim Junmyeon. Sepertinya kau sudah membaca artikel semalam." Cibirnya.

"Kau yang memulai rumor itu?" Junmyeon menggigit bibir bawahnya keki. Sekeras apapun ia pikirkan, Eunwo tak akan mungkin membocorkan hubungan mereka ke media.

"Tak penting siapa yang memulai rumornya, lihat lah dirimu Kim Junmyeon, kau berani mengabaikanku akhir-akhir ini. Apa pada akhirnya penyihir itu berhasil memantraimu?" ucapnya dingin.

"Ayo bertemu, kita perlu bicara" lanjut Eunwo lagi karena tak mendengar jawaban apapun dari Junmyeon.

"Karena kau diam aku anggap sebagai persetujuan, aku tunggu basement, masuk ke mobil merah di sudut kanan pintu masuk" ucap Eunwo lagi, lalu memutus panggilan telepon secara sepihak.

Junmyeon benar-benar tak bisa menolak permintaan pria itu, lebih tepatnya ia tidak tahu bagaimana caranya menghindar tanpa menyakiti perasaan Eunwo, bagaimapun ia ingin berpisah dengan pria itu tanpa ada hati yang tersakiti.

Tak berapa lama Junmyeon tiba di basement perusahaannya, lalu berjalan menuju ke arah mobil sport mewah berwarna merah yang terletak di sebelah kanan pintu masuk, sesuai dengan penuturan Eunwo di telepon.

Pria itu duduk dibalik kemudi, menanti kedatangan Junmyeon dengan wajah tertekuk. Setelah Junmyeon masuk ke mobil, ia menginjak gas hingga akhirnya mobilnya melaju meninggalkan parkiran di basement perusahaan Junmyeon.

WHAT'S WRONG WITH MY HUSBAND ? 💍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang