○PROLOG○

1.7K 149 49
                                    

Aula pernikahan telah ramai dipenuhi hiruk pikuk tamu undangan. Seorang pria dengan balutan tuxedo hitam lengkap dengan dasi kupu- kupunya berdiri didepan pintu penyambutan didampingi kedua orang tuanya.

"Selamat atas pernikahannya Wakil Presdir Kim" seseorang menyalami pria itu dengan senyum simpul diwajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat atas pernikahannya Wakil Presdir Kim" seseorang menyalami pria itu dengan senyum simpul diwajahnya.

"Selamat atas pernikahanmu" begitu yang ia dengar sedari tadi, para tamu berdatangan meramaikan aula pernikahannya dan memberikan selamat.

Meski sebenarnya lelah, ia berhasil menyembunyikannya dengn wajah tampannya itu.

" Junmyeon-ah...selamat atas pernikahanmu." Ia baru saja hendak memasuki aula untuk mengecek apa para tamu telah hadir di aula, seorang wanita berambut ikal sebahu menghampirinya.

" Ia baru saja hendak memasuki aula untuk mengecek apa para tamu telah hadir di aula, seorang wanita berambut ikal sebahu menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau datang Yoona-ya..." pria yang dipanggil Junmyeon itu pun tersenyum sedikit canggung. Ia tak yakin harus berekspresi seperti apa terhadap wanita yang kini berstatus sebagai mantan kekasihnya itu.

"Ya, aku memberanikan diri untuk mampir dan menyapa. Lalu, bolehkah aku memelukmu untuk terakhir kalinya?" Yoona menatap Junmyeon dengan tatapan sedikit memohon.

"Eoh?" Junmyeon bingung, sekali lagi ia tak tahu harus bereaksi seperti apa terhadap wanita itu.

Wanita itu lalu menarik Junmyeon dalam pelukannya tanpa menunggu balasan pria itu lebih dulu. Ia memeluk Junmyeon dengan erat.

"Selamat tinggal Suho Kim. Semoga tuhan memberkati kehidupan pernikahanmu" Yoona melepas pelukannya, kemudian berlalu melewati lorong yang tampak sedikit lenggang karena para tamu mungkin telah menunggu di aula pernikahan.

Sementara itu, wanita cantik dengan wedding drees yang membalut tubuh indahnya duduk manis di ruangannya, menunggu mempelai pria yang sebentar lagi akan ia panggil sebagai suami untuk menjemputnya lalu menuntunya menuju altar.

Para gadis berdatangan untuk memeluk dan memberi selamat padanya. wanita itu tersenyum manis, hatinya tak berhenti berdebar sejak semalam mengingat hari penting ini akan tiba.

"Yak! Bae Irene!... anijhi...haruskah aku memanggilmu Nyonya Kim?"

"Seulgi-ah...kau datang?" Irene lalu memeluk wanita cantik bermata monolid itu dengan lembut. Rasanya air matanya akan keluar.

WHAT'S WRONG WITH MY HUSBAND ? 💍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang