"Seperti Gravitasi, hatiku terus menarik masuk dirimu lebih dalam"
***
Hati Irene terus berdebar, seluruh wajah tampan Junmyeon terpampang jelas di depan matanya.
Bagaikan satu paket komplit, mata, hidung, bahkan bibirnya terlihat begitu kontras. Bagaimana bisa ia terlahir dengan wajah rupawan itu.
Irene semakin berdebar, saat Junmyeon memperpendek jarak di antara mereka.
Bibir pria itu perlahan menyentuh bibir plum miliknya. Ia rasakan dengan jelas lidah Junmyeon melesak masuk ke dalam rongga mulutnya.
Napasnya tercekat, kenikmatan yang Junmyeon berikan mengalir begitu saja. Rasa yang pertama kali ia cicipi begitu manis.
Mereka terus tenggelam dalam keintiman, Junmyeon dengan begitu lihai menyusuri seluruh permukaan tubuh Irene, menghisapnya dengan ganas seolah tak ada hari esok.
"Huh..Kim Junmyeon" Ia mendesah pelan, memanggil nama Junmyeon. Matanya terpejam, merasakan aliran kenikmatan yang begitu besar.
"Bae Irene...huhu.."
Mereka berdua terus tenggelam dalam kenikmatan.
"Bae Irene!"
"Bae Irene!"
"Yak! Bae Irene!
"Eoh...hhhhhh" Irene membuka matanya, tubuhnya berkeringat. Lalu pada detik berikutnya, ia menyadari dirinya berada di dalam kamarnya dan mendapati Seulgi yang menatapnya bingung.
"Yal! Bae Irene! apa yang sedang kau mimpikan?" Seulgi mengambil posisi duduk disebelah Irene yang masih mencoba memahami situasinya.
"Eoh? Mimpi?" Irene menggaruk tengkuknya tak mengerti apa yang Seulgi maksud dengan mimpi.
"Apa yang sedang terjadi di dalam mimpimu hingga aku terus mendengarmu mendesah dan bahkan kau berkeringat? Ayolah, sekarang musim semi. Ada apa dengan mimpimu hingga kau berkeringat sebanyak ini?"
Seulgi menatap Irene aneh. Ia penasaran, apa yang terjadi di dalam mimpi sahabatnya itu.
"Mimpi?" Irene mencoba mencerna perkataan Seulgi, ia melirik setiap inci kamar tidurnya.
"Sial! itu hanya mimpi? Ah tidak! bagaimana bisa aku memimpikan melakukan 'itu' dengannya? sepertinya aku sudah gila Seulgi-ah...." Irene mengacak rambutnya frustasi saat teringat mimpi erotisnya bersama Junmyeon.
Mimpi itu pasti dipicu karena dirinya yang terus berdebar sepanjang malam karena insiden kakinya yang kram saat berada di rumah Junmyeon.
"Apa yang kau maksud dengan 'itu'? melakukan apa? dengan siapa?" Irene mengguncang tubuh Irene, menyadarkan wanita itu dari sisa- sisa mimpinya.
"Argh...aku pasti sudah gila!!" Irene mengacak acak rambutnya dengan rasa frustasi.
Seulgi hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan aneh Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT'S WRONG WITH MY HUSBAND ? 💍
Fiksi PenggemarKu pikir dia adalah laki-laki yang aku cari, tapi suatu hari sesuatu tentangnya mengusikku. What's Wrong with my husband?? ©️2020 REDROSE