Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku ingin tahu tentangmu lebih banyak!" *** Restaurant BBQ
Disebuah meja disudut ruangan, Pria tampan duduk seorang diri. Sesekali ia melihat ke arah pintu masuk untuk memastikan apakah orang yangbia nanti sudah tiba.
"Eunwoo-ya.." seseorang memanggil namanya dengan setengah berteriak sembari melambai ke arahnya.
"Hyung...kenapa lama sekali?" Ia meraih tangan pria itu dan menuntun untuk duduk tepat di sebelahnya.
"Dimana yang lain?" Tanyanya.
"Sebentar lagi mereka sampai." Tukasnya. Genggamannya tak lepas dari tangan pria disebelahnya.
Pria itu tampak nyaman. Meski sebenarnya orang lain akan memandangnya aneh jika dua pria saling menautkan jemarinya.
Ya, mereka terbiasa. Karena mereka saling mencintai.
Tak ada yang tahu hubungan mereka. Karena mereka hidup di Negara yang memandang sebelah mata atas hubungan yang mereka jalani.
"Kau tak ada kencan dengannya kan Hyung??" Tatapan Eunwo pada Junmyeon terlihat mengintimidasi.
Junmyeon menggeleng.
"Apa kau sudah menelpon semuanya??" Junmyeon merapikan kerah coat milik pria itu.
"Tentu saja. Aku bahkan mengundang si Ratu tennis yang menyebalkan itu, meski aku tak suka." Eunwoo mencibir dan memutar bola matanya.
"Hei...kau masih dendam pada wanita itu?" Junmyeon menilik wajah cantik pria itu dengan tatapan sedikit menggodanya.
"Tidak dendam. Hanya saja aku terus kesal setiap mengingat dia yang dulu terus saja menempel padamu seperti lem super." Cibir Eunwoo.
"Aigoo..." mengacak rambut Eunwo dengan gemas.
Setelah beberapa saat bercengrama bersama, orang orang yang sedari tadi mereka tunggu akhirnya berdatangan.
Secara alami mereka bersikap seperti biasa. Seolah tak ada yang terjadi sebelumnya.
Seperti yang Eunwoo katakan. Sang ratu tennis yang membuatnya terus kesal setiap kali memikirkannya, pada akhirnya wabita itu juga datang meski ia terlambat.
Eunwoo hanya bisa menerimanya. Dan harus rela saat teman satu klubnya terus menjodohkan Junmyeon dengan wanita yang ia benci.
Meski sebenarnya ia membenci semua wanita yang terus mendekati Junmyeon.
"Jika dipikir pikir, mengapa Eunwoo masih saja sendiri hingga saat ini disaat ia punya wajah setanpan itu" memasukkan cemilan kedalam mulutnya.
"Ah benar Juga, dulu saat kuliah. Ada banyak gadis yang mengajaknya berkencan. Namun yang dia lakukan hanya terus menolak. Benar-benar payah" timpal Jisoo, lalu meneguk soju miliknya.
