13

474 66 11
                                    

Irene (아이린)

Irene (아이린)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀

Tersisa dua puluh satu hari menjelang hari pernikahanku. Belum banyak yang kami persiapkan.

Rasanya waktu satu bulan terlalu singkat untuk menyiapkan suatu acara sakral semacam itu.

Namun meskipun ditengah kesibukan, aku masih menyempatkan sedikit waktu untuk mempersiapkan sebanyak yang aku bisa.

Seperti memilih gaun pengantinku sendiri. Aku tak ingin menjadi wanita yang merepotkan calon suaminya hanya untuk masalah gaun.

Hari ini sesuai janji, aku harusnya datang ke butik tempat gaunku di buat untuk melakukan fitting akhir sebelum gaun benar-benar selesai dan siap untuk di pakai.

Namun mengingat Cha Eunwoo baru saja sadarkan diri aku pun memutuskan untuk menemuinya di rumah sakit.

Karena mengurus semua kekacauan yang disebabkan kecelakaan yang terjadi pada Eunwoo, aku bahkan tak sempat kembali ke apartemen.

Sejak kecelakaan itu, yang aku lakukan hanyalah bolak balik dari kantor ke rumah sakit.

Keadaanku kini benar-benar tidak tampak seperti calon pengantin. Kusut dan mata yang setiap hari tampak lelah.

"Junmyeon-ssi?" Aku terkejut begitu mendapati seseorang yang beberapa hari ini aku rindukan.

Ya, ku akui. Aku merindukan eksistensinya disekitarku. Dan kini dia tepat berada di depanku.

"Eoh?? Kau sudah datang?" Dia menatap ku. Meski senyum hangat tergambar diwajahnya, tak menutup fakta bahwa ia juga lelah sama sepertiku. Itu terlihat dari sorot matanya.

"Bagaimana kau bisa disini? Apa kau tahu aku akan kemari?" Ku letakkan bucket bunga dan sekeranjang buah di atas nakas ruang rawat inap Eunwoo.

"Aku berniat akan menemuimu begitu tiba di Seoul. Tapi setelah melihat berita itu, kupikir aku bisa menemuimu disini"

Sejujurnya hatiku tak bisa tidak menghangat pada pria ini. Bahkan mengetahui bahwa dia lekas menemuiku setibanya di Seoul dengan wajah dan tampang lelahnya, dapat ku katakan dia pria yang baik.

"Kau kesini bukan untuk mebujuk artist ku pindah ke agensimu kan?" Kilahku, meski sebenarnya aku tahu tentu saja itu bukan niatnya.

"Tadinya aku berpikir begitu, tapi kupikir kau akan memutus hubungan denganku. Jadi ku urungkan" kekehnya. Dia bahkan tetap terlihat tampan meski dengan tampilan acak acakan.

WHAT'S WRONG WITH MY HUSBAND ? 💍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang