Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥀🥀🥀
"Sepertinya memang benar"
"Tentang?"
"Pekerjaanmu lebih penting dari pernikahan ini"
Kendati mendengar suara ban mobil yang berdecit karena bersentuhan dengan ass jalan.
Tatapanku masih terpaku pada satu objek. Kim Junmyeon.
Suara klakson yang terus bersahutan memecahkan lamunanku. Mengalihkan atensiku pada kerumunan yang berada tak jauh di depanku.
"Sepertinya ada kecelakaan" ucapku memberitahu begitu ujung mataku menangkap sebuah truk pengangkut barang yang oleng, dengan sebuah mobil yang tampak hancur dibagian dashboard akibat menubruk tiang lampu jalan dan sebuah mobil dalam posisi terbalik dan satu pengendara motor yang terlempar di tepi jalan.
"Sepertinya perempatan didepan harus selalu dalam pengawasan" cercanya.
Memang tidak salah yang ia ucapkan. Dalam satu bulan ini sudah terjadi beberapa kecelakaan ditempat yang sama. Dan hari ini, kecelakaan kembali terjadi.
"Sepertinya kita akan terjebak disini" ucapku setelah memantau keadaan jalan yang benar-benar kacau.
"Sepertin-"
Tak! Suara pintu mobil yang ku banting.
"Yak Bae Irene!" Ku dengar sayup sayup suara pria itu memanggil namaku.
"Kau mau kemana?" Teriaknya lagi berusaha menyeimbangkan lagkah denganku.
Aku terus berlarian menyusuri kerumunan orang yang tengah berdiri tak jauh dari lokasi kejadian.
Aku harap ini bukan seperti yang aku pikirkan.
Setelah melihat mobil sport berwarna kuning terang, hatiku tak berhenti gusar. Segala kemungkinan buruk mengerayangi pikiranku.
"Tolong mingir sebentar nona" seorang petugas patroli menahan langkahku untuk mendekat.
"Kang Seulgi!" Teriak ku lalu berhamburan pada Seulgi yang kini berlumuran darah yang kini dibaringkan di atas tandu.
"Seulgi-ya" aku berusaha menepuk pipinya, sedang Junmyeon berdiri dibelakangku berusaha menenangkan ku yang terus menangis histeris.
Mungkin bagi orang lain aku sedikit berlebihan. Tapi aku tak peduli.
Kang Seulgi adalah orang yang berharga dalam hidupku selain ayah dan ahjumma.
