04

1.4K 257 11
                                    

Setelah tiga hari menikmati waktu mereka di pesisir, hari ini mereka berdua kembali ke kota.

Menaiki kereta, keluar membawa banyak dompet dan ponsel. Pemanasan yang sangat memuaskan.

Kalau ponsel, akan mereka bawa kepada penadah yang menjual ponsel second di internet.

Semakin bagus ponselnya maka akan semakin mahal pula bayaran yang akan Hyunjin dan Minho terima.

Orang-orang pasti tidak akan pernah menyangka dua bocah yang baru berusia 16 dan 14 tahun ini adalah jambret, wajah mereka terlihat seperti manusia polos dan tak mungkin melakukan tindak kriminal seperti itu.

Terkadang, kalau Minho sedang memasang ekspresi dinginnya, ia memang akan terlihat seperti penjahat sih.

Kalau Hyunjin, aduh. Garis wajahnya itu lembut, di wajahnya itu tak ada garis wajah kriminal.

Tapi biarpun begitu, Minho dan Hyunjin pernah kok hampir di pukul karena ketahuan hendak mengambil ponsel seorang pria dewasa saat di bus.

Namun beruntungnya, sebelum di pukul, ada seorang siswi remaja yang berseru bahwa pria itu adalah pria mesum.

Isu pun teralihkan.

Malah pria dewasa itu yang jadi gunjingan, toh saat itu Hyunjin baru hendak mengambil ponsel pria itu yang posisinya terlihat akan jatuh dari saku celananya, jadi orang-orang juga membela Hyunjin karena itu karena mereka pikir niat Hyunjin itu baik, bukannya ingin mencuri.

Saat ini mereka tengah berada di sungai Han sembari menikmati ramyeon.

Mereka berdua memilih tempat yang paling sepi juga tempat yang sekiranya orang-orang tidak tau kalau disana, ada dua manusia yang tengah menikmati ramyeon mereka dengan tenang.

Dan pilihan Minho membawa keberuntungan karena diam-diam, ia dan Hyunjin bisa menonton para siswa sekolah menengah atas berkelahi di atas sana.

" Aku ingin sekolah jadinya." gumam Hyunjin kemudian menyeruput kuah ramyeon nya.

Minho berdecih, "Sekolah tidak menjamin kesuksesan, tidak juga menjamin kau akan jadi pintar, lihat saja mereka, sudah susah-susah disekolahkan malah membolos dan melakukan MMA disini."

" Aku ingin seperti mereka, hehe. Keren. Berantem pakai seragam sekolah, kayak di drama-drama tau~"

Minho memilih untuk diam.

" Saat masih kecil, dulu aku pernah TK."

" Menyenangkan? Kau punya banyak teman tidak?"

" Aku introvert, tidak punya teman."

" Padahal kau tampan."

" Apa hubungannya dengan teman?" tanya Minho dengan ekspresi sinisnya, "Dirumah aku sering di pukul oleh papa, makanya aku jadi anak yang pendiam."

" Masa kecilmu suram ya."

" Sama saja dengan masa kecil mu."

" Kamu kabur dari ayah mu dan aku di buang."

Minho berdiri, "Aku sudah selesai, mau titip buang?"

" Tak mau menunggu mereka selesai berlekahi dulu?"

" Mereka tidak akan berhenti sebelum ada yang sekarat, sudahlah, ayo!"

Hyunjin merengut, padahal dirinya masih ingin berlama-lama disini tapi sepertinya topik pembicaraan mereka tadi membuat Minho jadi badmood.

Mereka yang tadinya berada di bawah pun naik, saat melewati para bocah SMA yang tengah saling tonjok, tiba-tiba ada yang menghadang Minho dan Hyunjin.

" Kau Minho kan?" tanya siswa itu tiba-tiba.

Hyunjin mengernyitkan alisnya.

Orang ini kenal Minho?

Minho memasang ekspresi datarnya, ia pun memilih abai dan lanjut melangkahkan kakinya diikuti oleh Hyunjin.

Sret

" Kau benar-benar Minho kan??"

Bugh

" Jangan sembarangan memegang tanganku dan sok kenal dengan ku, brengsek!" seru Minho setelah melayangkan satu pukulan kewajah siswa itu.

Hyunjin menoleh ke belakang karena tiba-tiba suasana menjadi hening dan firasatnya betul, kini semua mata teralih menatap dirinya dan Minho juga siswa yang sudut bibirnya kini mengeluarkan darah.

" Berani-beraninya kau memukul Jinwoo!!" seru dari salah satu anak yang tadinya tengah berkelahi dengan anak dari sekolah lain.

Minho segera menarik tangan Hyunjin kemudian berlari.

Wadah ramyeon Hyunjin sampai terjatuh karena kaget tiba-tiba di tarik dan berlari kencang bersama Minho.

Mereka berdua di kejar dan Hyunjin seketika merasa dirinya seperti berada di dalam drama.

Namun drama yang di hadiri Hyunjin tidak jelas sekali, di kejar oleh kerumunan siswa SMA karena salah satu dari mereka mengenal Minho namun Minho dengan tidak ramah membogem wajah siswa itu karena menahannya dan sok kenal dengannya.

Setelah berhasil kabur dari siswa-siswa berandalan itu, Minho melepas pegangan tangannya pada Hyunjin.

Mereka berdua sama-sama bernafas seperti baru saja tenggelam dan berhasil naik ke daratan.

" Datang ke Gimpo memang pilihan buruk, ayo kita pergi."

" Dia teman TK mu ya?"

" Sudah ku bilang, aku tak punya teman." jawab Minho dengan lembut tanpa meninggikan nada bicaranya.

" Kenapa kita lari? Kenapa kau menghajarnya? Jangan-jangan, kau kabur karena takut dia mengenal mu dan melapor pada ayah mu bahwa kau masih hidup?"

" Kau.. tidak akan meninggalkan aku sendirian kan, hyung?"

" Seperti yang kedua orangtua ku lakukan..."

Minho terkekeh, ia tundukkan kepalanya sembari menggeleng, menarik nafas dalam-dalam kemudian ia hembuskan secara kasar.

" Ternyata berlari bisa membuat mental mu terguncang ya." ucap Minho sembari menatap Hyunjin dengan ekspresi meledek.

Bugh

Perut Minho barusan di tonjok oleh Hyunjin, tak bohong, rasanya sakit dan bikin mau muntah.

Baru saja Minho mau marah, Hyunjin sudah lebih dulu memeluknya.

Erat sekali, rasanya setelah ini Minho benar-benar akan muntah.

" Jangan tinggalkan aku.."

" Masih terlalu awal bagi kita untuk berpisah, bocah! Sudah, lepaskan! Aku mau muntah!"

Hyunjin mencebikkan bibirnya, ia lepaskan pelukannya dan benar saja, Minho langsung berlari ke arah tong sampah untuk muntah.

Hyunjin jadi merasa menyesal sudah menonjok perut Minho tadi.

Sebagai bentuk permintaan maaf, Hyunjin melangkahkan kakinya ke arah Minho kemudian mengelus punggung hyungnya dengan lembut.

Hyunjin tersenyum tipis melihat punggung Minho.

Punggung yang selama ini menjadi tameng nya jika terjadi masalah, bahunya yang selalu menjadi tempat Hyunjin bersandar dengan nyaman.

Hyunjin akui, dirinya sudah banyak merepotkan Minho selama ini dan karena itu, hidup Hyunjin jadi bergantung pada Minho.

Gangguan kepribadian dependen? Mungkin sebutan ini cocok untuk Hyunjin.

to be continued


[B/A]:

Inget Jinwoo yang di des vu? Nah mereka adalah orang yang sama 😄

kamu dan dunia ; hyunho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang