31

1.2K 173 49
                                    


Seperti yang Hyunjin katakan kemarin, hari ini dengan di antar oleh Seungmin, mereka berdua pergi ke Busan.

Namun Seungmin hanya mengantar karena Hyunjin sendiri hanya minta di antar, tidak minta untuk di temani.

Alhasil setelah mengantar Hyunjin hingga tiba di rumah kecil yang dibeli oleh Minho dulu, Seungmin pun pergi meninggalkan Hyunjin berduaan dengan Minho dirumah kecil ini.

Hening.

Tak ada yang memulai percakapan, mereka berdua malah sibuk menatap dua cicak yang sedang saling mengejar di dinding.

Omong-omong, mereka berdua duduk bersebelahan.

Sudah hampir 30 menit mereka hanya diam sampai akhirnya Hyunjin yang sudah tak tahan lagi untuk tidak bicara pun membuka suaranya.

" Maaf sudah sempat melupakan mu."

Minho menoleh.

" Dan maaf pernah mengatakan kata-kata yang pasti menyakiti hatimu."

" Aku mengerti kenapa sebelumnya kau tak mau ada siapapun yang berusaha membuat mu mengingat kembali seluruh ingatan mu."

" Mengingat separuh kenangan buruk itu saja sudah seperti menabur garam di atas luka, justru disini yang harus minta maaf adalah aku."

" Aku gagal menjaga mu."

Dua mata itu saling menatap.

" Dari dulu aku selalu lalai dan tak mampu menjaga mu dengan benar, setiap kemalangan yang menimpa mu adalah kesalahan ku."

" Bukan salah mu." tekan Hyunjin, "Bukan salah siapapun, ini permainan takdir dan nasib ku memang malang, dunia ini kejam tapi kehadiran mu membuat segalanya jadi lebih baik."

" Segalanya terasa lebih ringan karenamu."

Hyunjin tersenyum, ia dekatkan dirinya pada Minho kemudian ia peluk si Lee dengan lembut.

" Terimakasih dan tolong jangan merasa bersalah atas apa yang sudah aku alami, kak."

Minho menggigit bibir bawahnya cukup kuat untuk menahan tangisannya.

Tangannya terangkat membalas pelukan Hyunjin cukup erat, ia tenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Hyunjin.

" Maaf." gumamnya.

" Kau kakak terbaik."

Hyunjin beri jarak antara ia dan Minho untuk menatap wajah Minho, melihat Minho yang tengah menahan tangisnya membuat Hyunjin refleks tertawa, cepat-cepat ia tangkup pipi Minho kemudian beri kecupan di kedua kelopak mata Minho dan~

Minho tidak jadi menangis.

" Jangan menghindariku lagi ya?"

" Aku tak bisa dekat-dekat dengan mu.. Aku kan anak penjahat."

Mendengar itu tangan kanan Hyunjin refleks menepuk pipi Minho.

" Apa yang kau katakan? Sejak kapan kau punya ayah?" tanya Hyunjin seperti mengomel.

" Aku─"

" Lee Minho tak punya ayah, kau Lee Minho kan? Bukan Xi Haoyu putra Xi Luhan?"

Minho tersenyum, "Tetap tak bisa.."

Mendengar kalimat Minho barusan Hyunjin langsung memasang senyum yang penuh kekesalan.

Geram sekali rasanya.

Hyunjin bergerak naik ke atas pangkuan Minho, lingkarkan tangannya di leher yang lebih tua kemudian menatap mata Minho dalam jarak dekat.

Minho yang mendapat perlakuan seperti ini dari Hyunjin pun tak berani bergerak sedikitpun, ia terdiam bagai patung.

kamu dan dunia ; hyunho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang