29

910 165 23
                                    


Sesuai kata Chanson yang akan pergi bertugas minggu depan.

Maka disinilah Chanson sekarang.

Di sebuah markas yang terletak di Pyongyang, Korea Utara. Mereka mendirikan markas di negara ini karena negara ini mau membantu mereka menuntaskan kejahatan internasional yang sudah dilakukan oleh Luhan.

Dengan pakaian biasa, Chanson berkumpul dengan beberapa orang dari tim nya yang bertugas menjadi kepala dari kelompok yang mereka pimpin.

" Saya tak akan bertanya sudah sampai mana proses kita karena saya tau jadi, dari hasil laporan yang saya terima─"

" Kalian sudah berhasil mengumpulkan bukti, kita akan tangkap mereka semua. Baik dari orang-orang pemerintah yang mendukung Lu sampai seluruh antek-anteknya."

" Markas besar Lu sudah berhasil kalian temukan, pabrik tempat pembuatan narkoba nya yang sejauh ini tak diketahui oleh siapapun kecuali kita, kalian hebat."

" Kemudian, tempat penampungan manusia, laboratorium dan seluruh bisnisnya akan kita hancurkan dan sita."

Mereka yang ada di ruangan ini hanya mengangguk setuju, tak memotong ucapan Chanson selagi pria yang merupakan seorang Jendral itu ingin berbicara.

" Kita harus bergerak dalam diam, saat proses penyergapan terjadi pastikan tak ada media yang meliput atau kalau tidak itu akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap kita para aparat."

" Lalu di dalam misi ini, tentu banyak dari kalian yang sudah berkorban terutama orang-orang kita yang terjun langsung ke lapangan, di antara kita semua saya harap kita dapat menerima dengan lapang dada jika dari mereka sudah ada yang gugur atau akan ada yang gugur."

Chan yang berada di ruangan ini refleks mengepalkan tangannya dan saat itu pula matanya dan mata sang ayah bertemu pandang.

" Surat keputusan sudah di turunkan dan hari ini kita akan turun ke lapangan, di sini─"

Chanson menunjuk peta di belakangnya yang sudah penuh dengan tarikan benang merah.

Ia pun mulai mengarahkan kemana saja para anggotanya harus menyusup.

Jika ketua dari kelompok sudah turun, maka itu artinya permainan akan segera selesai.

Pembantaian akan segera dilakukan.

Junko langkahkan kakinya masuk kedalam ruangan yang sudah cukup lama tak ia datangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Junko langkahkan kakinya masuk kedalam ruangan yang sudah cukup lama tak ia datangi.

" Papa.." panggilnya.

Pria yang seharusnya sudah menjalani masa pensiunnya itu menoleh, menatap putrinya kemudian tersenyum melihat putrinya.

" Lama tak jumpa, anakku. Berani juga kau datang tanpa sepengetahuan suami mu."

Junko tersenyum, ia ingin sekali berbasa-basi untuk sejenak tapi─

" Kau butuh bantuan, nak?"

Ayahnya memang pengertian.

kamu dan dunia ; hyunho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang