09

1K 192 31
                                    


Secepatnya Minho ternyata tidak secepat yang Hyunjin kira.

Awalnya Hyunjin kira Minho akan langsung membawanya pergi ke China setelah beberapa hari kata itu di ucapkan.

Namun rupanya Minho membawa Hyunjin pergi setelah turnamen boxing nya jadi sampai turnamen itu selesai mereka masih punya waktu yang lama menikmati sisa hari tinggal di negara mereka sendiri.

Turnamen ini akan menjadi pengalaman pertama sepanjang hidup Hyunjin, jadi Minho tak mau melewati kesempatan ini.

Dan dini hari ini adalah waktunya mereka pergi, meninggalkan tanah kelahiran, pergi ke negara baru untuk hidup yang lebih bebas.

Omong-omong, Hyunjin berhasil meraih juara 1 di turnamen itu karena ia bertahan dan menyerang dengan baik.

Minho bilang, Hyunjin sangat keren.

Ia menyelesaikan pertarungannya dalam waktu singkat dan karena itu, dirinya pun jadi sorotan.

Namun apala daya, sebelum Hyunjin di sorot media, Minho sudah membawa Hyunjin untuk pergi.

" Kalian yakin dengan keputusan kalian berdua, nak?" tanya paman Kim.

" 100% yakin paman, asalkan bersama Minho hyung aku tidak akan ragu." jawab Hyunjin dengan penuh keyakinan.

" Terimakasih paman untuk bantuan paman selama ini." ucap Minho kemudian bersama Hyunjin, mereka berdua memberi hormat kepada paman Kim.

Mereka tidak perlu membayar sampai 10 juta won untuk pergi ke China karena dibantu oleh paman Kim.

Mereka hanya perlu membayar biaya keamanan juga uang makan selama di kapal, selain itu tak ada lagi biaya tambahan, jadi tidak perlu sampai 10 juta won.

Setelah berpelukan dengan paman Kim sebagai tanda perpisahan, mereka berdua pun mulai menaiki tangga menuju atas kapal.

Dan begitu berhasil naik.

Jantung Minho rasanya mau copot.

" Papa.."

" Minho! Hyung!"

Minho menoleh ke belakang, di belakang sana ada dua orang yang menahan Hyunjin.

Satunya adalah remaja yang pernah satu TK dengan Minho─ Minho tak mau menyebutnya teman karena teman Minho hanya Hyunjin.

Kemudian yang satunya lagi, Minho seperti tidak asing.

" Pulanglah." ucap tuan Lee, ayah dari Minho.

Sebentar-sebentar, kepala Minho rasanya langsung berdenyut sakit.

Apa-apaan situasi macam ini? Kenapa tiba-tiba hidupnya serasa seperti di drama-drama?

" Bisa kami beri perlawanan terlebih dahulu? Tidak seru kalau aku langsung menyerah karena melihat Hyunjin dijadikan sandera."

Bugh

Minho keluarkan pistolnya, tanpa ragu ia arahkan pistol di tangannya ke arah tuan Lee dan menembaknya.

Minho sudah mengantisipasi hal ini, jadi sebelum mereka berangkat, Minho sudah lebih dulu memberi tahu Hyunjin jika di kapal nanti terjadi sesuatu semacam ini.

Maka mereka harus melawan.

Dan kebetulan Minho punya senjata api semacam ini.

Ia dapatkan di dekat tempat sampah di gang sempit, kalian ingat kejadian Minho dan Hyunjin yang membuat onar di pasar?

Nah, di hari itulah Minho dapatkan pistol ini.

Dan kebetulan sekali di dalam pistol ini masih tersisa 3 peluru jadi Minho harus gunakan di saat yang tepat.

kamu dan dunia ; hyunho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang