Setelah perjalanan yang tidak singkat, dari Gimpo menuju pesisir Busan, sampai di rumah Minho dan Hyunjin sangat kelelahan.Namun mereka puas karena pulang-pulang uang mereka sangat banyak.
" Kurasa ini akan lebih dari cukup sampai bulan depan." ucap Minho setelah menghitung uang hasil curian mereka selama 2 hari.
" Hyung, kau tidak rindu mereka?" tanya Hyunjin sembari menyusun uang yang sudah Minho hitung.
Minho hembuskan asap rokok dari dalam mulutnya ke arah Hyunjin, tak heran setelahnya si Lee langsung mendapat tendangan di pahanya dari Hyunjin.
" Mereka siapa?" tanya Minho sembari mematikan puntung rokoknya di asbak.
" Stray Kids!"
" Oh, mau pergi sekarang?"
" Mau! Sore ini ya?"
Minho menganggukkan kepalanya, ia mengusak rambut Hyunjin sebelum berdiri kemudian pergi ke kamar.
Hyunjin yang sedang dalam mood baik pun tak masalah rambutnya di usak oleh Minho, selagi Minho tak menarik rambutnya maka Hyunjin akan lebih jinak.
Selesai menyusun uang, Hyunjin membawa bergepok-gepok uang itu ke brankas.
Brankas itu di letakkan di tempat tersembunyi, dibawah tanah.
Di dalam brankas yang cukup besar itu tersimpan banyak sekali uang, wajar─ mereka kan sudah berprofesi sebagai pencuri sejak kecil.
Mereka bukan pemakai, jadi, uang yang mereka kumpulkan akan mereka simpan walau tak tau akan dipakai untuk apa di masa depan.
Kumpulkan, kemudian di simpan meskipun mereka sendiri bertanya-tanya apakah mereka punya masa depan?
Masa depan? Tentu ada, hanya saja cerah atau tidaknya masa depan mereka, tidak ada yang tau.
Memikirkan soal masa depan selalu membuat Hyunjin merasa takut, agak menyakitkan bagi Hyunjin.
Tidak sekolah, perusahan mana yang mau menerima orang yang tidak berpendidikan?
Pandai membaca dan menulis pun karena dulu sempat di ajar oleh hyung dan juga Minho.
Hyunjin tak berani berharap, tak berani untuk memiliki cita-cita karena ia tidak percaya diri.
Orang-orang mengatakan bahwa dirinya tampan, menggemaskan, punya wajah yang menarik─
Apa gunanya? Apa gunanya Hyunjin memiliki visual di atas rata-rata tapi dirinya sendiri sepayah ini?
Dari penilaian Minho, Hyunjin anak yang cerdas kok, hanya saja ya itu, Hyunjin tidak percaya diri, Hyunjin selalu merasa tidak mampu melakukan sesuatu jadi ia selalu menunggu perintah juga selalu menuruti dan mengikuti Minho.
" Nanti malam ingin makan apa bersama anak-anak?" tanya Minho, ia tengah memainkan ponselnya di atas matras.
" Junk food mungkin?" jawab Hyunjin sembari baringkan dirinya di samping Minho.
Matras yang mereka miliki hanya satu, jadi mereka tidur di satu matras yang sama.
Sebenarnya mereka bisa beli kasur, tapi kalau punya kasur yang luas mereka jadi tidak bisa tidur dengan posisi sedekat ini, tidak bisa berpelukan jadinya.
" Mau pergi ke warnet tidak?" tawar Minho membuat Hyunjin yang hampir tertidur langsung duduk.
" Ayo!" jawab kesayangan Minho dengan penuh semangat.
Kalau tidak di ajak maka Hyunjin tidak pernah mengajak, terlalu pasif.
KAMU SEDANG MEMBACA
kamu dan dunia ; hyunho' ✔️
Fanfiction' Mereka hanya memiliki satu sama lain untuk bertahan di tengah dunia yang kejam. Minho × Hyunjin ft. Chan, Jisung, Seungmin Warning ⚠: ─ 700-1000 Words ✒️ ─ Crack Pair 🫂 ─ Yaoi, B×B Area 🏳️🌈 minho dom! ─ M-preg ‼️ ©ddaepch, 01/04/22