17

872 192 14
                                    


Sebulan setelah urusan Hyunjin di Jepang selesai, Luhan pun segera membawa Hyunjin untuk ikut dengannya pergi ke Seoul.

Omong-omong, agensi yang menaungi Hyunjin memiliki kantor pusat di Seoul, agensinya yang berada di Shibuya hanyalah cabang agensi jadi soal jadwal, setelah pemotretan di Jepang selesai, Hyunjin bisa melanjutkan kontrak pemotretan untuk brand brand di Seoul.

Luhan membawa Hyunjin untuk tinggal di apartemen miliknya dan besok Hyunjin akan memulai jadwal nya untuk pemotretan.

Jadwal Hyunjin sangatlah padat entah itu ia harus mengisi pemotretan, wawancara, syuting iklan dan menghadiri pertemuan dengan para sutradara yang ingin dirinya bermain peran.

Dan ya sepertinya Hyunjin akan lama di Seoul makanya Luhan memberikan apartemen nya untuk Hyunjin.

Setelah sosok yang menjadi sponsor nya dan managernya itu keluar dari apartemen ini, Hyunjin segera masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.

Khusus untuk hari ini Hyunjin tak punya jadwal syuting atau pemotretan.

Indahnya.

Harinya terasa indah jika tak ada pak tua yang sialnya awet muda itu juga tak ada managernya yang selalu mengatur Hyunjin.

Klek

" Aku? Di Seoul? Kenapa?"

" Menggantikan mu menghadiri rapat."

" Hm."

Hyunjin mengerjapkan matanya.

Ada orang asing memasuki apartemen ini.

Itu bukan suara Luhan, bukan juga suara manager nya.

Hyunjin yang tadinya sudah berbaring di atas kasur pun berdiri, ia langkahkan kakinya menuju pintu.

Dua langkah sebelum Hyunjin mencapai pintu, pintu itu sudah lebih dulu dibuka dari luar.

Hyunjin kaget, lelaki di hadapannya juga kaget, kaget luar biasa.

" Hyun.. jin??"

Hyunjin mundur saat lelaki itu maju. Lelaki itu terus maju hingga akhirnya ia berhenti saat Hyunjin sudah terpojok.

" Tuan.." panggil Hyunjin takut-takut.

Hug

" Hyunjin.. Kau masih hidup.."

Hyunjin merasa aneh, kenapa ia tak merasa risih saat pria asing ini tiba-tiba memeluknya? Kenapa Hyunjin tidak melawan, tidak memberi pemberontakan? Kenapa dirinya sama sekali tidak merasa takut─ maksudnya tidak merasa dalam situasi terancam atau berbahaya.

Hyunjin tidak kenal dengan lelaki dihadapannya ini tapi..

Hyunjin bisa menerimanya.

Tapi kenapa lelaki ini memanggilnya Hyunjin? Orang ini tidak kenal dengannya ya?

" Aku bukan Hyunjin."

Lelaki itu─ Minho melepaskan pelukannya ia terkekeh dan mundur satu langkah.

" Tidak mungkin, kau Hyunjin adikku. Mole di bawah mata mu, kamu Hyunjin.."

Hyunjin menggelengkan kepalanya.

" Aku perlu bukti kalau kau memang bukan Hyunjin."

" Bukti ap─ Woi!!!" Hyunjin berseru saat Minho menarik bajunya ke atas.

Namun Hyunjin kalah cepat untuk menggagalkan perbuatan Minho karena si Lee sudah lebih dulu menanggalkan atasan si Hwang.

Hyunjin refleks menutup dadanya merasa malu.

kamu dan dunia ; hyunho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang