______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Memilih untuk mengacuhkan Aezar membuat Kaluna mengarahkan tangannya untuk membuka pintu mobil Aezar. Tangan kiri Kaluna bergerak tergesa saat merasakan pintu mobil yang tidak kunjung terbuka.
Sialan! Aezar Sialan!
Kaluna menoleh kepada Aezar. “bukain pintunya Kak, gue mau keluar”
Bukannya menuruti permintaan Kaluna, Aezar malah menyandarkan badannya pada jendela mobil. Kedua netra coklat mudanya menatap Kaluna geli. Seolah menunggu apa yang akan dilakukan gadis mungil di hadapannya ini.
“lo budek ya Kak? Gue bilang bukain pintunya” kesal Kaluna menjadi-jadi.
Aezar tertawa melihat kekesalan Kaluna yang sepertinya sudah mencapai batas maksimal. Dengan santai, Aezar memperbaiki posisi duduknya di balik kemudi. Sedetik kemudian Aezar mengendarai mobilnya menjauh dari kawasan auditorium diiringi dengan seruan Kaluna yang meminta Aezar untuk menghentikan mobil miliknya.
Lelah menghadapi Aezar yang acuh saja dengan permintaannya yang ingin turun dari mobil membuat Kaluna memilih untuk mengalah. Oh ayolah dirinya sudah sangat lelah hari ini, dan berdebat dengan Aezar bukanlah pilihan yang bagus untuk kesehatan jasmani dan rohaninya.
Pasrah dengan kelakuan Aezar, Kaluna memutuskan untuk menyandarkan badannya pada sandaran bangku mobil. Dia butuh merilekskan tubuhnya yang lelah ini barang sesaat saja. Untuk mengusir rasa bosan, Kaluna memandang ke arah jendela mobil. Memerhatikan suasana jalan raya yang masih terlihat padat meski malam sudah semakin larut.
Beberapa saat berada dalam keheningan, akhirnya Aezar menghentikan mobil yang dikendarainya di salah satu pelataran parkir sebuah restoran. Aezar turun terlebih dahulu dan melangkah memutar untuk sampai di sisi penumpang mobil. Tangan kirinya terulur untuk membuka pintu mobil.
Aezar memerhatikan Kaluna yang masih bergeming di tempatnya. “kamu mau jalan sendiri atau aku gendong?”
Kaluna menatap Aezar penuh permohonan. “gue mau pulang Kak”
Aezar mengangguk. “then, I assume you choose the second option ”
Kaluna lagi-lagi tersentak kaget saat Aezar tanpa permisi menggendongnya bridal style. Sontak saja Kaluna memukul-mukul dada bidang Aezar sambil berteriak meminta diturunkan dari gendongan pria itu.
“turunin gue, turunin gue Kak. Okay fine, gue bisa jalan sendiri. Turunin gue buruaann” seru Kaluna sambil menggerak-gerakkan badannya berusaha untuk bisa keluar dari kungkungan Aezar.
Dengan enggan Aezar menurunkan Kaluna dari gendongannya. Namun belum sempat Kaluna memperbaiki posisi berdirinya dengan sempurna, Aezar sudah terlebih dahulu melingkarkan tangan kanannya pada pinggang Kaluna. Dia sedikit mencengkram pinggang Kaluna demi membuat Kaluna tidak bisa lepas dari kungkungannya.
Kaluna menghembuskan napas lelah saat lagi-lagi Aezar berbuat semaunya kepada dirinya. Kali ini Aezar dengan lancangnya menuntun Kaluna untuk masuk ke dalam restoran dengan tangan kanannya yang masih melingkar sempurna di pinggang Kaluna.
Selama makan malam berlangsung, Kaluna lebih banyak diam karena masih kesal dengan segala kelakuan seenak jidat Aezar. Meski begitu dia sama sekali tidak menolak hidangan lezat yang tersaji di hadapannya.
Ayolah, Kaluna sudah merasakan lapar sedari tadi. Terlebih dirinya belum menerima asupan makanan apapun malam ini. Maklum saja, Kaluna begitu sibuk hari ini terlebih dia adalah inti panitia yang keberadaannya sangat penting bagi keberlangsungan acara.
Keheningan yang terjadi selama makan malam berlangsung menjadi sebuah tanda tanya di dalam otak mungil Kaluna. Terlebih lagi Aezar hanya menatapnya tanpa kedip. Dia bahkan tidak menyentuh makanan yang tersaji di hadapannya sama sekali. Aezar terlalu sibuk memerhatikan Kaluna yang memakan makanannya dengan lahap. Tidak membiarkan kedua netra coklat mudanya kelewatan sedetik pun acara makan Kaluna.
Aezar memandang ke arah kirinya. Tepat kepada sosok gadis mungil yang telah sukses mencuri perhatiannya hari ini. Aezar melihat Kaluna yang sudah tertidur dengan kepala menyandar pada jendela mobil. Dengan sigap Aezar memberhentikan mobil yang dia kendarai di tepi jalan.
Aezar memajukan badannya untuk meraih kepala Kaluna. Dengan penuh kehati-hatian Aezar menyandarkan kepala Kaluna pada sandaran mobil. Lalu menurunkan sandaran mobil itu sedikit lebih rendah dengan harapan Kaluna bisa merasa lebih nyaman lagi dalam tidurnya.
Merasa posisi Kaluna sudah benar, Aezar membuka jaket yang membalut tubuh kekarnya. Dia menyelimuti badan Kaluna menggunakan jaket miliknya. Aezar yakin Kaluna tertidur karena terlalu lelah hari ini. Lihat saja betapa sibuknya Kaluna tadi siang.
Aezar mengelus kepala Kaluna pelan. Dia menatap Kaluna penuh rasa mendamba yang terlihat jelas dari kedua netra coklatnya yang menatap Kaluna tanpa kedip. Aezar tersenyum kecil saat mengingat lagi pertemuannya dengan Kaluna tadi siang.
Kaluna berhasil menyita perhatian seorang Aezar. Gadis mungil ini berhasil menarik hati Aezar untuk mendekat padanya. Gadis mungil yang keberadaannya selama ini ditunggu-tunggu oleh Aezar. Gadis mungil yang kini menjadi pemilik tahta tertinggi di dalam hatinya.
Sebuah kecupan Aezar daratkan di atas kening Kaluna. Dia mengelus sekali lagi kepala Kaluna yang tertidur. Sebelum benar-benar kembali menjalankan mobilnya, Aezar menyempatkan diri untuk mengecup bibir Kaluna. Hanya sebuah kecupan ringan. Anggap saja sebagai ucapan selamat tidur untuk bulan kecilnya.
Nighty-night, Little Moon
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________
![](https://img.wattpad.com/cover/305396112-288-k923311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEREIN
Romance▪︎▪︎ OBSESSION SERIES [3] ▪︎▪︎ ================================== Pertemuan pertama antara Aezar dan Kaluna berlangsung singkat, tetapi mampu membuat Aezar menyatakan secara sepihak bahwa Kaluna adalah miliknya di detik itu juga. Milik Aezar Behzad...