[29]

2.5K 146 14
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Kaluna mendekat ke arah ponsel Aezar yang berada di atas meja. Kaluna terdiam saat melihat id caller yang terpampang di layar ponsel Aezar. Lagi. Kaluna kembali melihat nama itu di layar ponsel Aezar.

Pumpkin

Usai menetralkan napasnya yang memburu, Kaluna mengangkat telfon itu dan mengarahkan ponsel Aezar ke telinga kirinya. Degup jantungnya berdetak cepat saat menunggu sebuah suara yang sudah beberapa hari ini terus menghantui pikirannya.

Aezar, I miss you so bad even though we’re going to meet soon

Kaluna membisu. Dia tidak berniat untuk membalas apapun yang dikatakan oleh wanita itu meski hanya satu kata saja. Kaluna hanya ingin mendengarkan apa yang ingin dikatakan lagi oleh wanita itu.

Gosh! I’m so sorry, I have to go right now. See you soon, babe

Suara sambungan telfon yang terputus membuat Kaluna mendesah pelan. Kali ini Kaluna benar-benar yakin dengan dugaannya beberapa hari ini. Kaluna yakin kalau Aezar dan wanita ini memiliki hubungan yang istimewa. Hanya saja, siapa sebenarnya wanita itu. Rasa penasaran yang ada dibenak Kaluna rasanya sudah menggebu-gebu ingin dituntaskan.

Kaluna menghela napas panjang. Dia menjauhkan ponsel milik Aezar dari telinga kirinya. Kaluna melirikkan matanya ke arah Aezar yang masih serius menatap layar komputer dengan kedua telinganya yang tersumpal earphone. Dengan penuh keraguan, Kaluna membuka ponsel Aezar. Dia mulai memeriksa galeri milik Aezar yang mungkin tersimpan foto dirinya dengan wanita yang menjadi target operasi Kaluna.

Kaluna terdiam saat melihat isi galeri Aezar. Kedua pipinya perlahan menampilkan semburat merah. Bukannya menemukan foto wanita bernama Pumpkin itu, Kaluna malah terkejut melihat isi galeri Aezar yang mana semua foto di dalam galeri itu adalah foto candid dirinya sendiri.

Galeri di ponsel Aezar yang hanya berisi dua puluh lima foto itu menampilkan berbagai foto Kaluna yang tengah tertidur. Selain itu ada juga foto Kaluna yang tengah makan, tertawa, maupun cemberut. Kaluna tentu ingat semua momen dibalik foto ini terjadi. Ternyata selama ini Aezar sering memfotonya secara diam-diam. Tapi kapan. Kenapa Kaluna tidak pernah sadar saat Aezar mengambil foto dirinya.

Tujuan Kaluna yang ingin mencari foto wanita Pumpkin itu gagal total saat melihat isi galeri ponsel Aezar yang hanya berisi foto dirinya. Merasa tidak ada lagi yang ingin Kaluna lakukan terhadap ponsel Aezar, dia pun mematikan layar ponsel itu.

Kegiatan Kaluna mematikan ponsel Aezar bertepatan dengan sosok Aezar yang datang memeluk Kaluna dari arah belakang. Kaluna tersentak kaget saat merasakan lingkaran kekar Aezar di seluruh badan mungilnya.

“ngapain?” tanya Aezar.

Kaluna melepaskan lingkaran tangan Aezar dari badannya. Dia mengambil tangan kiri Aezar dan meletakkan ponsel itu di atas telapak tangan kiri Aezar.

“aku ke dapur dulu”

Usai mengatakan itu Kaluna melangkah pergi meninggalkan Aezar seorang diri di dalam kamar apartemen. Melihat raut wajah Kaluna yang tidak bersahabat membuat Aezar terkekeh. Dia mengambil ponsel miliknya dan melihat riwayat panggilan yang tertera di sana.

Sebuah seringai terlihat jelas di wajah Aezar saat melihat nama ‘PUMPKIN’ di layar ponselnya. Ternyata tadi Kaluna mengangkat telfon dari orang ini.

Aezar kemudian meletakkan kembali ponsel miliknya ke atas meja. Dia ikut melangkahkan kaki menuju dapur, tempat Kaluna berada sekarang. Kedua tangan Aezar melingkar pada perut rata Kaluna yang tengah meminum susu strawberry miliknya di pantry dapur. Sebuah kecupan Aezar daratkan pada pelipis Kaluna lama menyalurkan rasa sayangnya pada Kaluna.

“Laper? Mau kulineran?”

Mendengar perkataan Aezar membuat Kaluna refleks menolehkan kepalanya ke arah Aezar. “you serious?

“Tapi ganti baju dulu. Aku mau ngajak kamu naik motor soalnya” ujar Aezar memperingati Kaluna.

Kaluna mengangguk semangat. Dia mengarahkan tangannya ke arah alis. Berusaha untuk melakukan hormat kepada Aezar. Aezar tertawa bahagia melihat reaksi menggemaskan Kaluna. Usai memberikan hormat kepada Aezar, Kaluna berlari kecil menaiki tangga menuju kamar Aezar.

Aezar menatap kepergian Kaluna dengan wajah penuh arti. Kedua tangan Aezar kompak masuk ke dalam saku celana pendek yang dia pakai. Aezar menatap jauh pemandangan di luar apartemen miliknya dari dinding kaca yang membatasi sebagian lantai satu apartemen dengan bagian luar.

Sebuah seringai kembali muncul di wajah tampan Aezar yang kemudian berganti menjadi kekehan pelan saat membayangkan bagaimana kagetnya wajah Kaluna saat menerima telfon beberapa saat yang lalu.

Sayang sekali Aezar tidak melihat secara langsung wajah menggemaskan gadis mungilnya itu. Tapi tidak mengapa. Akan ada saatnya Aezar menyaksikan langsung wajah terkejut Kaluna. Atau mungkin lebih terkejut dari yang tadi.

Let's see.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang