______________________________________
HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________🌻🌻🌻
Kaluna mengerang saat merasakan sesuatu yang basah menempel berkali-kali di leher bagian belakangnya. Kaluna bergerak-gerak kecil untuk menghindari sesuatu yang basah itu. Kaluna memberengut sebal saat merasa tidurnya benar-benar terganggu. Kepingan-kepingan nyawanya yang tadi berserakan di alam mimpi mau tidak mau kembali menyatu untuk kembali ke alam nyata.
Kaluna tersentak saat sebuah lilitan mengerat di bagian perutnya. Merasa sudah tidak aman lagi, dengan cepat Kaluna membuka kedua matanya. Dia memandang ke arah perutnya yang terdapat tangan kekar seseorang. Refleks Kaluna memutarkan badannya untuk melihat siapa pemilik tangan kekar ini.
Betapa terkejutnya Kaluna saat kedua netra coklat kelamnya melihat siluet Aezar yang tengah tersenyum kecil mengamati wajah bangun tidurnya. Kedua mata Kaluna mengerjap berkali-kali untuk memastikan pandangannya yang terlihat tidak nyata ini.
“Kak Aezar?”
Aezar tersenyum lalu mengecup kening Kaluna lama. “Say hi to sunshine, Little Moon ”
Seolah tersadar dari keterkejutannya, Kaluna mendorong dada Aezar sekuat tenaga. Berusaha menjauhkan badan kekar Aezar dari dirinya yang saat ini tidak memiliki jarak sedikit pun. Melihat pemberontakan Kaluna malah membuat Aezar semakin mengeratkan pelukannya pada Kaluna. Dengan jahil, Aezar mengarahkan wajah Kaluna untuk terbenam pada dada bidang miliknya.
“Kak Aezar lepasin gue! Gue enggak bisa napas bego! Lepas Kak” seru Kaluna dengan suara yang teredam dada bidang Aezar. Tangan kiri Kaluna bahkan tidak henti-hentinya memukul dada Aezar.
Aezar tertawa puas melihat reaksi Kaluna yang terlihat menggemaskan di kedua matanya. Puas menjahili Kaluna, Aezar kemudian melonggarkan lingkaran tangannya pada gadis mungil itu.
Kaluna menatap Aezar penuh permusuhan. “lo mau bunuh gue ya Kak? Gila lo!”
Aezar tekekeh sembari mengacak rambut Kaluna gemas. “My cutie pie looks so cute ”
Aezar kemudian mendudukkan dirinya lalu menyandar pada bed board dengan Kaluna yang berada di atas kedua pahanya. Kedua tangan Aezar mencengkram pinggang Kaluna berusaha mencegah gadis itu untuk pergi menjauh.
Merasa usaha pemberontakannya sia-sia membuat Kaluna memutar otak untuk mencari cara agar bisa segera keluar dari kungkungan Aezar yang sialnya sangat kuat ini. Kaluna memejamkan kedua matanya lalu menghembuskan napas perlahan. Berusaha untuk mengontrol rasa amarah yang sedari tadi mulai menggerogoti relung jiwanya.
“bisa lo lepasin gue Kak?” pinta Kaluna yang berusaha mati-matian manahan rasa kesalnya pada Aezar.
Reaksi Aezar yang hanya menaikkan sebelah alisnya membuat amarah Kaluna kembali mencuat ke permukaan. Namun tiba-tiba pikirannya seolah tersadar. Kaluna mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Tunggu dulu. Ini bukan kamar kosnya. Ini juga bukan kamar Viola yang biasa dia tempati. Ruangan kamar yang terlihat mewah ini terasa sangat asing bagi Kaluna.
Kedua pandangan Kaluna lalu turun kepada dirinya sendiri. Sejak kapan dia memakai kaos berwarna hitam yang sangat kebesaran ini di tubuhnya. Sejak kapan juga blazernya berubah menjadi kaos seperti ini. Terlebih, di mana celana jeans yang kemarin dia pakai.
“Lo ngapain gue?” seru Kaluna panik.
Aezar terkekeh. “we spent an unforgettable night last night. Thank you Little Moon ”Mendengar penuturan Aezar membuat Kaluna membelalakkan kedua matanya terkejut. Dia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari kungkungan Aezar. Merasa frustasi dengan keadaannya yang sangat terbatas membuat Kaluna gondok. Dia benar-benar merasa kesal dengan semua yang sudah terjadi. Tanpa bisa dicegah satu isakan lolos dari bibir mungil Kaluna yang bergetar.
Isakan kecil yang keluar dari bibir Kaluna membuat Aezar dengan segera menangkup wajah Kaluna dengan kedua tangan besarnya. Aezar memerhatikan bibir Kaluna yang bergetar menahan tangis. Belum lagi kedua matanya yang mulai basah oleh air mata.
“Hey, what’s wrong. Kenapa nangis?” tanya Aezar sembari berusaha menenangkan Kaluna. Kemudian dia seolah sadar dengan hal yang menjadi pemicu tangis Kaluna. “Hey listen. We didn’t do anything last night, not yet ”
Bukannya berhenti, isak tangis Kaluna malah semakin menjadi-jadi. Aezar yang melihat itu lantas membawa Kaluna untuk masuk ke dalam dekapannya yang hangat. Aezar menepuk-nepuk pelan punggung Kaluna. Mencoba untuk menenangkan gadis mungilnya itu. Suara desisan milik Aezar beradu dengan suara isak tangis Kaluna yang tidak kunjung berhenti.
Merasa tangis Kaluna sudah tidak separah sebelumnya, Aezar pun menjauhkan wajah Kaluna dari dada bidang miliknya. Dia menangkup wajah Kaluna dengan kedua tangannya. Kedua ibu jari Aezar secara kompak menghapus sisa air mata yang membasahi pipi Kaluna.
“feel better? ”
Kaluna mengerucutkan bibirnya sebal dengan sesenggukan yang masih belum hilang akibat tangisannya tadi. Aezar tersenyum melihat wajah menggemaskan milik Kaluna selepas menangis. Mata basah karena air mata, hidung yang memerah, serta bibir mungilnya yang masih bergetar membuat Kaluna terlihat sangat menggemaskan di mata Aezar.
“last night you fell asleep in the car, so I took you to my apartment. Enggak mungkin aku biarin kamu tidur di dalem mobil semaleman” ujar Aezar berusaha menjelaskan yang terjadi tadi malam.
“Tapi.. tapi kan Kakak bisa bangunin aku. Kenapa Kakak malah bawa aku ke sini sih” lirih Kaluna. “lagian kenapa juga sih lo narik-narik tangan gue tadi malem. Tau gini kan mending gue pulang bareng Bayu aja”
“Coba ngomong sekali lagi” ujar Aezar dengan nada rendah miliknya.
Kaluna yang mendengar nada kelewat rendah milik Aezar mendadak terdiam. Dia melirik takut-takut pada Aezar yang menatapnya tajam. Aura mencekam tiba-tiba menguar dari diri Aezar. Kaluna seperti merasakan sosok lain di dalam diri Aezar saat ini. Lihat saja kedua mata Aezar yang menyorot tajam lengkap dengan kedua rahangnya yang mengeras. Jelas menggambarkan kalau Aezar tengah menahan amarahnya saat ini.
“Don’t you ever dare to get close to other men. You are mine, Kaluna. I don’t like mine near to other men. As mine, you must obey everything I say. Remember, breaking the rules means punishment. If you disobey I will not hesitate to punish you, Little Moon ” ujar Aezar penuh penekanan.
Kaluna menatap Aezar tidak terima. “I’m not yours, and you have no right to control my life ”
“I don’t need your agreement, sweetheart. All you have to do now is to be a good girl for me ” tekan Aezar sekali lagi.
🌻🌻🌻
____________________________________
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
SEREIN
Romance▪︎▪︎ OBSESSION SERIES [3] ▪︎▪︎ ================================== Pertemuan pertama antara Aezar dan Kaluna berlangsung singkat, tetapi mampu membuat Aezar menyatakan secara sepihak bahwa Kaluna adalah miliknya di detik itu juga. Milik Aezar Behzad...