[19]

3.5K 155 1
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Aezar memberhentikan mobil miliknya di pelataran parkir arena basket yang ada di kampus Khatulistiwa. Aezar memiringkan badannya ke kiri, tepat kepada Kaluna yang sedang duduk manis di bangku penumpang. Kedua matanya menatap Kaluna penuh penuntutan.

What are my rules, Little Moon?

Mendengar pertanyaan Aezar membuat Kaluna menghembuskan napas pelan. Dia ikut memiringkan badannya ke kanan agar bisa menatap balik Aezar.

“Jangan deket-deket sama cowok lain. Jangan ngomong sama cowok lain. Cuma boleh lihatin kamu tanding. Enggak boleh kemana-mana sampai kamu selesai tanding. Kalau ngelanggar berarti aku dapet hukuman dari kamu” ujar Kaluna menyebutkan satu per satu aturan yang beberapa saat lalu Aezar katakan padanya.

Aezar tersenyum bangga. Tangan kirinya terulur untuk mengelus kepala Kaluna. “Good girl. Kamu cuma milik aku, Kaluna. Milik Aezar Behzad”

Kaluna tersenyum kecut. “iya iya. Terus ini mau sampai kapan kita di dalem mobil. Nanti Kakak dicariin temen-temen Kakak loh”

Aezar menyipitkan kedua matanya curiga kepada Kaluna. “Ooh jadi kamu mau cepet-cepet ketemu sama temen-temen aku. Gitu? Iya?”

“Enggak gitu Kak..” ujar Kaluna berusaha memberikan pengertian pada Aezar. “kalau Kakak telat dateng, temen-temen satu tim Kakak pasti nyariin Kakak. Terus nanti Kakak dibilang enggak profesional lagi sama tim lawan. Kan aku enggak mau tim lawan mandang remeh Kakak”

Aezar mendengus kesal. “udah jago ngeles ya kamu sekarang”

Kaluna menggenggam tangan kiri Aezar. “jangan marah dong Kak. Nanti Kakak malah kebawa emosi pas main. Aku enggak mau ya lihat tim Kakak kalah. Males banget aku udah capek-capek nonton, eh tim yang aku dukung malah kalah”

“sok tau. Enggak ada tuh sejarahnya basket FEB kalah tanding sama FTI” ujar Aezar menyombongkan diri.

Kaluna terkekeh. “yaudah ayo keluar. Masa mau diem di sini terus”

I need my vitamin before the match ” ujar Aezar misterius.

Belum mampu otaknya untuk mencerna perkataan Aezar, Kaluna sudah lebih dahulu terkejut saat dengan tiba-tiba Aezar mencium bibirnya disertai lumatan ringan. Hanya beberapa lumatan agar Aezar bisa merasakan manisnya bibir Kaluna.

Semburat merah perlahan mewarnai kedua pipi Kaluna. Ini adalah ciuman pertama yang diberikan Aezar padanya karena selama ini Aezar hanya mencuri berbagai kecupan ringan pada Kaluna. Degup jantungnya yang berdetak cepat membuat Kaluna terdiam. Otak kecilnya kembali memutar memori saat Aezar mencium bibirnya beberapa saat yang lalu.

Tangan Kanan Aezar terulur untuk mengacak puncak kepala Kaluna saking gemasnya dengan reaksi yang diberikan Kaluna. Belum lagi kedua pipi Kaluna yang memerah membuat Aezar tersenyum lebar.

Kaluna selalu saja bisa membuat Aezar bahagia walau dengan hal kecil sekali pun. Beruntung sekali rasanya Aezar bisa bertemu dengan gadis mungil ini. Gadis mungil yang sudah berhasil menjungkirbalikkan dunia seorang Aezar Behzad.

Setelah Kaluna berhasil kembali dari dunia fantasinya, Aezar kemudian mengajak Kaluna untuk turun dari dalam mobil. Kedua kaki sepasang anak manusia itu kompak melangkah bersama memasuki arena basket diiringi dengan tangan kanan Aezar yang melingkar erat pada pinggang Kaluna.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat Kaluna hanya bisa diam tak berkutik. Dia benar-benar merasa malu saat ini terlebih ada beberapa pasang mata yang melihat dirinya dan Aezar penuh minat.

Aezar semakin mengeratkan lingkaran tangannya pada pinggang Kaluna saat mereka berhasil masuk ke dalam arena basket. Langkah kakinya menuntun Kaluna untuk menaiki tangga tribun penonton. Keduanya berhenti saat sampai di deret ketiga tribun penonton. Di sana sudah ada Viola yang tengah duduk manis bersama dengan Raffa.

Aezar memutarkan tubuh mungil Kaluna lalu menatapnya tajam. “remember the rules, Little Moon

Kaluna mengangguk pelan. “iya, aku inget kok. Udah sana ke bawah, itu temen-temen Kakak udah pada nungguin”

Usai memastikan Kaluna sudah benar-benar mendudukkan dirinya di sebelah Viola, Aezar pun melangkahkan kakinya pergi bersama dengan Raffa yang juga menjadi bagian dari tim basket Fakultas Ekonomi Bisnis. Keduanya berhenti tepat di sebelah Nuta yang memang sudah datang sedari tadi di pinggir lapangan basket.

Dari atas tribun penonton Kaluna bisa melihat sosok Aezar yang tengah melakukan pemanasan bersama dengan rekan-rekan satu timnya. Di bagian lapangan basket lain juga sudah ada beberapa pemain lawan yang sedang melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai.

Kaluna tersenyum kecil memerhatikan Aezar yang terlihat sangat tampan dengan jersey basket yang membalut tubuh tegapnya. Aezar yang biasanya sudah tampan berkali lipat lebih tampan dengan jersey basket yang dipakainya hari ini. Perhatian Kaluna yang tadi terfokus harus buyar saat lengan kanannya disenggol oleh Viola.

“teraezar-aezar ya lo?” goda Viola.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang