[7]

4.7K 227 12
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Don’t you ever dare to get close to other men. You are mine, Kaluna. I don’t like mine near to other men. As mine, you must obey everything I say. Remember, breaking the rules means punishment. If you disobey I will not hesitate to punish you, Little Moon ” ujar Aezar penuh penekanan.

Kaluna menatap Aezar tidak terima. “I’m not yours, and you have no right to control my life

I don’t need your agreement, sweetheart. All you have to do now is to be a good girl for me ” tekan Aezar sekali lagi.

Kaluna berdecak sebal. “lo benaran udah gila Kak. Minggir lo. Gue ada kelas pagi ini”

Aezar terkekeh. Dia merapikan rambut Kaluna yang berantakan dengan perlahan membuat Kaluna memasang tameng karena was-was dengan tindakan Aezar selanjutnya.

I’m driving crazy because of you, Little Moon

Kaluna berteriak kencang saat tiba-tiba Aezar mengangkatnya. Aezar menggendong koala Kaluna menuju kamar mandi yang terletak di bagian kiri kamar Aezar. Sampai di dalam kamar mandi, Aezar mendudukkan Kaluna di atas meja wastafel. Dia mengambil sebuah sikat gigi baru yang ada di dalam lemari kecil di sebelah wastafel. Kemudian mencuci sekilas sikat gigi itu lalu melapisinya dengan pasta gigi.

Aezar menatap Kaluna yang sedari tadi memerhatikannya bingung. “say e..

Meskipun ragu, Kaluna tetap mengikuti instruksi yang diberikan oleh Aezar. Dia mengatakan e – i – yang membuat kedua rahangnya menyatu sempurna menampilkan deretan giginya. Kaluna tersentak saat Aezar mengarahkan sikat gigi yang dia pegang tadi ke arah deretan giginya. Aezar dengan perlahan menaik turunkan sikat gigi itu pada deretan gigi Kaluna.

Dia nyikatin gigi gue? What the hell!

Aezar menahan tangan Kaluna yang ingin menjauhkan sikat gigi itu. Kepala Aezar menggeleng pelan disertai sorot mata menajam yang membuat Kaluna terpaksa menghentikan niatnya tadi. Dengan perlahan, Aezar terus menggosok gigi Kaluna. Dia tersenyum kecil saat melihat wajah cemberut Kaluna.

Selesai menggosok gigi Kaluna, Aezar menyodorkan segelas air kepada gadis itu lalu menyuruhnya untuk berkumur. Aezar kemudian mengambil facial wash di dalam kabinet. Dia menggosokkan facial wash itu pada kedua tangannya.

“gue bisa sendiri Kak” ujar Kaluna sembari menahan tangan Aezar yang ingin menyentuh wajahnya.

Tidak mempedulikan perkataan Kaluna, Aezar lebih memilih untuk meneruskan niatnya yang ingin menyentuh wajah Kaluna dengan kedua tangannya. Dia menyapukan perlahan facial wash di wajah Kaluna meski dengan tatapan menusuk Kaluna yang terus memerhatikannya sedari tadi.

Kaluna terdiam saat lagi dan lagi wajah Aezar berjarak begitu dekat dengan wajahnya. Bahkan posisinya yang terduduk di atas meja wastafel dengan Aezar yang berada diantara kedua kakinya terasa begitu intim. Kaluna bahkan bisa dengan jelas merasakan deru napas Aezar di depan wajahnya. Kedua tangan Aezar yang menyentuh wajahnya membuat Kaluna merasakan sengatan-sengatan listrik kecil di sekujur tubuhnya.

Kaluna menatap kedua mata Aezar yang juga ikut menatapnya intens. Entah kenapa tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Kaluna bahkan bisa merasakan hawa panas yang tiba-tiba menyelimuti kedua pipi. Merasa tidak aman lagi dengan situasi yang sedang dihadapinya ini, Kaluna dengan terburu mencengkram kedua pergelangan Aezar dan menjauhkan tangan itu dari wajahnya sekuat tenaga.

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang