[12]

3.7K 198 9
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Kaluna tersentak saat tiba-tiba dirinya terbangun dari alam bawah sadar. Kedua mata Kaluna perlahan membuka seiring dengan suara erangan kecil lolos dari bibir mungilnya. Kaluna mengerjapkan kedua matanya untuk bisa membiasakan diri dengan cahaya remang-remang yang berasal dari lampu tidur yang berada di atas nakas.

Kaluna menghela napas kesal saat dirinya sadar sedang berada di mana. Kamar apartemen Aezar. Lagi-lagi Kaluna terbangun di kamar kelewat mewah ini. Lihat saja barang-barang mahal yang terpajang di setiap sudut apartemen. Belum lagi luas apartemen Aezar yang sangat besar. Entah berapa digit angka nol yang digelontorkan Aezar demi bisa memiliki hunian mewah seperti ini.

Kaluna tersenyum senang saat tidak menemukan sosok Aezar di sebelahnya. Dengan perlahan Kaluna beranjak turun dari atas ranjang. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk mencari tote bag miliknya yang dia yakini berada di sekitar kamar.

Kaluna bersorak dalam hati ketika kedua netra coklat tuanya menemukan tote bag berwarna hitam yang tergeletak begitu saja di atas sofa yang berada di ujung ruangan.

Kedua kaki Kaluna berayun pelan menuju tote bag miliknya. Namun kedua langkah kaki mungil itu perlahan memelan saat kedua mata Kaluna menangkap bayangan seorang pria yang tengah bertelanjang dada berdiri di tepi balkon membelakangi dirinya.

Kaluna memerhatikan punggung tegap Aezar dari belakang. Dari tempatnya berdiri Kaluna bisa melihat dengan jelas asap yang menguar di sekeliling tubuh Aezar menandakan bahwa pria itu tengah menghirup gulungan tembakau yang membuat candu itu.

Kaluna memerhatikan tato naga yang terlukis indah di punggung kiri Aezar. Entah kenapa tiap kali Kaluna melihat tato naga itu, dia merasa seperti tato naga itu terus memanggil dirinya untuk mendekat. Entah mantra apa yang Aezar berikan pada tato itu hingga mampu mmebuat Kaluna terbius karenanya.

Entah sadar atau tidak, kedua kaki Kaluna melangkah mendekat menuju tempat Aezar berada. Kedua kakinya terhenti saat jarak antara dirinya dan Aezar hanya tersisa beberapa centimeter saja. Pandangan Kaluna terus terfokus pada tato naga yang ada di punggung Aezar.

Sementara itu Aezar yang tengah merokok tersenyum miring saat seluruh indranya merasakan kehadiran Kaluna. Cukup lama membiarkan Kaluna terdiam memandangi tato naga di punggungnya, akhirnya Aezar memutuskan untuk mematikan rokok yang berada di dalam jepitan jarinya. Aezar membuang puntung rokok ketiga yang dia hisap malam itu ke sembarang arah.

Dengan gerakan cepat Aezar menarik Kaluna untuk berdiri tepat di hadapannya dengan posisi Kaluna yang membelakangi dirinya. Kaluna yang berubah posisi tiba-tiba berjengkit kaget. Terlebih dalam hitungan detik tubuh mungilnya sudah berada dalam kungkungan kedua lengan besar Aezar.

Kaluna terdiam memerhatikan deretan gedung pencakar langit yang berbaris rapi memenuhi tata ruang kota. Lampu berkelap-kelip yang seharusnya menerangi kota sudah hampir sepenuhnya menghilang. Menandakan bahwa tidak ada lagi yang beraktivitas di dalam gedung-gedung itu mengingat hari yang sudah menunjukkan pukul satu malam.

Aezar mengeratkan lingkaran lengan kekarnya pada Kaluna membuat gadis itu mau tidak mau menyandarkan punggungnya pada dada bidang Aezar. Kecupan-kecupan ringan yang Aezar berikan pada puncak kepala Kaluna menambah rasa intim sepasang anak manusia itu di malam yang larut ini.

"Kak.."

Mendengar suara Kaluna memanggilnya membuat Aezar bergumam.

"Sebenernya maksud Kakak memperlakukan aku kayak gini itu apa?"

Aezar menaikkan sebelah alisnya bingung dengan maksud pertanyaan Kaluna. Kedua lengan kekar itu kemudian memutarkan tubuh Kaluna agar berpindah posisi jadi berada di depannya sempurna.

Aezar memerhatikan kedua netra coklat tua milik Kaluna. "maksud kamu apa?"

"Ya gitu. Maksud Kakak apa tiba-tiba bersikap seenaknya kayak gini sama aku. Dari pertama ketemu, Kakak udah maksa aku ini itu. Kakak larang-larang aku. Kakak bahkan bersikap kasar sama aku. Tapi Kakak juga bisa lembut di saat yang bersamaan. Maksud Kakak ngelakuin itu semua apa Kak? Aku bener-bener enggak ngerti" ujar Kaluna yang merasa bingung dengan semua perlakuan yang Aezar berikan padanya.

Aezar tersenyum miring. Tangan kanannya kemudian terangkat untuk menangkup pipi kiri Kaluna. Membuat Kaluna mau tidak mau mendongakkan kepala untuk menatap wajah tampan Aezar. Dari jarak yang sangat dekat ini Kaluna bisa dengan jelas merasakan bau nikotin yang sangat kuat menguar dari diri Aezar.

Aezar menatap Kaluna intens. "kenapa bingung? Bukannya jawaban dari pertanyaan kamu itu udah jelas?"

Kaluna berdecak sebal. "kapasitas otak aku itu kecil dan sekarang udah hampir penuh. Jangankan jawaban pertanyaan kamu, jawaban tugas kuliah aja udah enggak bisa lagi kesimpen di dalem otak aku saking udah penuhnya. Jadi mending kamu jawab aja deh. Enggak usah bikin aku kesel tengah malem begini"

Aezar terkekeh mendengar jawaban Kaluna. Dia memajukan wajahnya lalu menggigit hidung Kaluna gemas yang tentu saja diiringi oleh teriakan kesakitan Kaluna.

"ih lo tuh nyebelin banget sumpah main gigit-gigit hidung gue sembarangan" ujar Kaluna kesal.

Aezar berdeham keras membuat Kaluna menatapnya heran. "rule number two, Little Moon "

Kalina berdecak sebal. "bisa enggak sih kamu enggak ngomongin tentang aturan sebentar aja. Aku tuh pusing dengerin kamu yang selalu ingetin aku tentang itu. Lagian kenapa juga aku harus nurutin omongan kamu. Kamu bukan Ayah aku yang omongannya harus selalu aku turutin"

Aezar semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Kaluna. Tangan kanannya dengan sigap menahan tengkuk Kaluna yang ingin bergerak menjauh.

"I'm your new owner, Little Moon " bisik Aezar penuh penekanan.

"Gue bukan barang" desis Kaluna tertahan.

Aezar tersenyum miring. "I know it very well, but you are mine. It means I'm your owner, and as the owner aku berhak untuk ngelakuin apa aja terhadap milikku"

Kesal dengan Aezar membuat Kaluna mendorong dada Aezar menjauh sekuat tenaga. "I'm not fuckin yours "

Aezar tertawa. "you can't deny it, Little Moon "

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________

Anyway, ada yang masih bingung kenapa Aezar manggil Kaluna dengan Little Moon?

Nah jadi LUNA itu artinya BULAN dalam bahasa LATIN. That's why kenapa Aezar manggil Kaluna itu dengan Little Moon. Kaluna is his Little Moon.

Got it everyone? Okay, Thankyou 🧡
____________________________________

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang