2 bulan sebelum kecelakaan..
"Aku setuju"
Dua kata yang keluar dari mulut Suzy membuat orang tua gadis itu dan orang tua Myungsoo tersenyum bahagia. Tapi tidak dengan pemeran utama pria.
Myungsoo menatap tidak habis pikir pada Suzy. Sedangkan yang ditatap hanya menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap balik pria itu.
"Baiklah, kita akan segera menentukan tanggal pernikahan"
____________
"Ada apa denganmu?"
Suzy diam..
Myungsoo menghela nafas, lalu mengusap rambut gadis yang sedari tadi menghindari tatapannya itu dengan lembut.
"Apa kau takut untuk menolaknya? Atau____ apa ada yang memaksamu?"
Sekali lagi Suzy tidak menjawab.
Myungsoo berusaha untuk bersabar.
"Baiklah, aku mengerti. Biar aku sendiri yang akan memperjelas"
Tidak ingin membuang waktu lagi, Myungsoo segera berbalik, berniat kembali menemui orang tuanya dan orang tua Suzy. Tapi baru saja pria itu melangkah Suzy tiba tiba menahan lengannya.
"Aku mencintaimu"
Deg, Myungsoo tertegun sesaat. Seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya pria itu tertawa sumbang.
"Cinta? Jangan bercanda Suzy, ini bukan waktu yang tempat untuk___"
"Tapi aku tidak bercanda" sela Suzy. Gadis itu menatap mata Myungsoo serius. Tidak ada keraguan di sana.
"Kau__ itu tidak mungkin" Myungsoo mengusap kasar wajahnya. Merasa frustasi dengan keadaan yang tiba tiba tidak bisa pria itu kendalikan.
Sejak kapan? Bukankah selama ini semua baik baik saja? Bagaimana bisa Suzy mencintainya? Pikirnya, tidak mengerti.
"Aku sudah menganggap mu sebagai adikku, mana mungkin_____"
"Tapi aku bukan adikmu" lagi lagi Suzy menyela. Masih dengan keyakinan yang sama. Biarkan orang berpikir dia egois, tapi cintanya, adalah haknya, dan gadis itu tidak mau lagi menutupi.
"Aku mencintai orang lain, kau tahu itu" ingat Myungsoo. Bahkan Suzy sendiri yang menjadi saksi cintanya selama 10 tahun.
"Lalu kenapa jika oppa mencintai orang lain? Setelah kita menikah, kita bisa memulainya dari awal, aku yakin oppa pasti bisa_____"
"Tidak Suzy" Myungsoo berkata tegas. Kali ini pria itu yang memotong pembicaraan.
"Aku tidak bisa menikah denganmu. Maafkan aku"
___________
Brak!!
Jungho, ayah Myungsoo membanting koran yang ada ditangannya saat mendengar apa yang baru saja putranya katakan.
"Apa maksudmu dengan menolak perjodohan? Tanggal pernikahan sudah ditetapkan dan kau ingin membatalkannya?" Marah Jungho.
Eunhe, sang istri yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan, tidak berani berkomentar. Begitu juga dengan Sohyun anak bungsu di keluarga itu. Meskipun keduanya juga sama sama terkejut.
"Jeosonghamnida abeoji, tapi dari awal aku tidak pernah setuju dengan perjodohan yang telah kalian atur. Aku sudah memiliki pilihanku sendiri"
Andai saja Myungsoo tahu perasaan Suzy lebih awal, atau mengetahui rencana orang tuanya lebih awal mungkin semua akan lebih baik. Sebelum semua terlambat, setidaknya pria itu bisa membujuk salah satu diantara keduanya.