"Kalian.. Saling mengenal"
Pria itu, yang tidak lain adalah minho mengukir senyuman tipis "ne, kami dulu pernah satu sekolah saat senior high school, bukan begitu suzy-ssi?" tanyanya seraya menatap kearah wanita itu. Bukan tatapan biasa melainkan sebuah tatapan penuh arti.
Suzy, yang masih berdiri ditempatnya hanya diam mematung, entah apa yang wanita itu pikirkan, tapi minho jelas tahu kalau saat ini suzy pasti sangat terkejut karena kembali bertemu dengannya.
Myungsoo tertawa pelan "Benarkah? Kebetulan sekali, dunia benar benar sangat sempit"
Minho mengangguk memebenarkan. Ini bukanlah pertemuan biasa melainkan sebuah takdir.
"O_oppa" panggil suzy tiba tiba bersuara setelah terdiam cukup lama. Myungsoo dan minho menoleh, menunggu kelanjutan kalimat yang akan suzy ucapkan.
"Ak_aku harus segera pergi, hyun_hyunsoo___ dia pasti mencariku" suzy meremas kedua tangannya yang saling bertautan cemas. Perasaan takut kembali menghantuinya, membuat myungsoo yang menyadari perubahan pada wanita itu segera berjalan mendekat. "Ada apa? Kenapa wajahmu tiba tiba berubah pucat? Apa kau sakit?" tanyanya dengan khawatir. Tangan kanannya terangkat keatas menaruhnya pada dahi suzy, memeriksa apakah tebakannya itu benar atau salah.
"An_anniya" suzy menjawab cepat "Aku baik baik saja, aku pergi dulu" tanpa menunggu izin dari myungsoo, suzy segera berjalan menjauh dari kedua pria itu. Lebih tepatnya menjauh dari minho.
Melihat kergian suzy yang terkesan buru buru, myungsoo semakin menyerngit bingung. Sedangkan minho kini menyeringai sinis.
Cinta itu masih ada..
*********
Dalam perjalanan pulang, suzy tidak henti hentinya meneteskan air mata. Rasa sakit yang sedari tadi ditahannya kini sepenuhnya tumpah. Mengingat bagaimana hancurnya kehidupannya lima tahun yang lalu, membuat luka dihatinya yang sempat tertutup kini kembali terbuka.
Kenapa takdir harus mempertemukannya kembali dengan pria itu? Kenapa disaat ia sudah mulai untuk membuka diri dan ingin melangkah maju keaadaan justru membuatnya kembali pada masa lalu?
Masa lalu yang sangat menyakitkan..
Masa lalu yang telah menghancurkan segalanya..
Masa lalu yang sangat ingin ia musnahkan dari dalam hidupnya..
"Eomma kau sudah pulang?"
Lamunan suzy seketika buyar begitu telinganya tiba tiba mendengar suara hyunsoo. Kaki jenjangnya berhenti melangkah, iris sayunya menatap nanar kearah putranya yang kini berdiri tidak jauh darinya.
Sekuat tenaga ia berusaha tersenyum tipis lalu berjalan mendekat, mensejajarkan diri dengan tubuh putranya. Tangan seputih susunya terulur kedepan mengusap pipi berisi hyunsoo dengan lembut.
Wajah itu.. Hyunsoo memilikinya.. Mereka berdua benar benar sangat mirip.
Matanya.. Hidungnya..
Hyunsoo adalah duplikat dari minho.
Kenapa ia baru menyadari hal ini sekarang?
"Eomma, kau kenapa?" tanya hyunsoo lagi dengan heran saat melihat sikap ibunya yang tidak seperti biasanya.
Suzy menggeleng, tanpa sadar ia menarik tubuh bocah kecil iu kedalam pelukannya. Air matanya kembali tumpah seakan akan matanya yang sudah bengkak sama sekali tidak mempengaruhinya.
Hyunsoo yang kebingungan melihat ibunya menangis hanya bisa diam. Tidak berani kembali bertanya. Mungkin ibunya sedang bertengkar dengan sang ayah, pikirnya.