The Longest Promise - 2

351 72 7
                                    

"Myungsoo-ya kau sudah pulang? Kemarilah, eomma dan Suzy sedang memilih undangan, mana yang kau___"

"Apa kau yang sudah memberi tahu Sohee tentang semua ini?"

Myungsoo memotong pembicaraan ibunya, menatap gadis yang duduk di samping wanita paruh baya itu penuh tanya.

"Aku? Untuk apa aku memberi tahunya?" Jawab Suzy bingung. Sohee tahu atau tidak, itu tidak berarti bagi Suzy.

"Jangan berbohong"

"Myung, tenanglah. Kau baru saja datang, duduklah dulu" Eunhe, berusaha menenangkan putranya. Tapi Myungsoo tidak menghiraukan.

"Katakan yang sebenarnya" desak Myungsoo.

Yang pria itu butuhkan saat ini adalah pengakuan dari Suzy. Dan Myungsoo tidak memiliki banyak kesabaran untuk itu.

"Jika aku mengatakan tidak, maka artinya tidak. Kenapa oppa tidak mempercayaiku?"

"Hanya kau satu satunya orang yang ingin kami berpisah, jika bukan kau lalu siapa lagi?"

"Aku yang memberitahunya" Jungho berjalan menuruni anak tangga, menyela pertengkaran antara putra dan calon menantunya.

"Abeoji"

Myungsoo terkejut, begitu pula dengan Suzy.

"Wae, kau ingin marah kepada ayah, seperti yang kau lakukan kepada Suzy?" Tanya Jungho sarkatis. Wajahnya terlihat begitu tenang, seakan tidak melakukan kesalahan.

Sedangkan Myungsoo menatap ayahnya tidak percaya. Tidak menyangka ayahnya akan melakukan hal sejauh itu.

"Aku sudah bilang kalau aku menolak perjodohan ini. Kenapa kalian semua tidak mengerti?" Jari jari tangan Myungsoo terkepal kuat, menahan emosi yang tidak bisa lagi dikendalikan.

"Apa yang sebenarnya kau harapkan dari perempuan itu?" Jungho bertanya sambil mendudukkan diri di samping istrinya. Kedua tangannya mengambil sebuah undangan yang ada di atas meja. Lalu memberikannya pada Myungsoo "Kau tahu kenapa dia meninggalkanmu? Karena dia lebih memilih tawaran ayah yang akan menjadikannya seorang model terkenal diluar negri"

"Mwo?"

Myungsoo mengabaikan kertas berwarna merah yang di sodorkan ayahnya. Sama sekali tidak tertarik dengan benda tersebut.

"Kau bahkan tidak jauh berarti dari karir dan juga impiannya. Lalu kenapa kau tetap keras kepala?" Pria paruh baya itu menaruh kembali benda yang dipegangnya keatas meja, tersenyum getir melihat kebodohan putranya.

"Tidak, Sohee tidak mungkin melakukan hal itu. Kau pasti sudah memaksanya"

"Turuti perkataan ayah jika kau tidak ingin gadis itu kesulitan di sana. Ayah tidak sebaik itu dengan menolong orang asing secara cuma cuma"

____________

Suara langkah kaki terdengar memasuki sebuah dapur. Suzy yang berada di sana sendirian terkejut saat seseorang tiba tiba memutar tubuhnya dengan sedikit kasar "Kau senang? Kau merasa bahagia sekarang?"

Sohyun, adik Myungsoo menatap marah pada Suzy. Melihat pertengkaran ayah dan kakaknya hari ini sudah cukup menjadi alasan untuk memaki wanita yang ada dihadapannya.

"Apa maksudmu" tanya Suzy. Perempuan itu tahu Sohyun tidak menyukainya. Tapi bukan berarti gadis itu bisa bersikap seenaknya.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa mau mu? Kenapa kau menghancurkan hidup kakakku?"

Suzy menghela nafas "Kau masih kecil, kau tidak mengerti apa apa"

"Kau yang tidak mengerti." Bantah Sohyun "Myungsoo oppa mencintai wanita lain, kenapa kau tega menjebaknya dengan pernikahan ini?"

MyungZy Short Chapter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang