SAD FACE ep3

763 112 24
                                    

"Su_suzy" ucap Myungsoo dengan wajah terkejut. Antara percaya dan tidak percaya.

"Ne, ini aku oppa"

"Kau__ sudah siuman?"

"Eoh" jawab Suzy sambil tersenyum.

________


"Kapan kau bangun dari koma?" Myungsoo menatap intens wanita yang duduk didepannya, kembali memastikan kalau itu bukanlah halusinasinya saja.

"Tadi pagi" jawab Suzy.

Tadi pagi? Dan tidak ada yang memberitahunya?

"Kenapa kau tidak istirahat dulu di rumah sakit?" Tanyanya lagi dengan ekspresi tidak senang. Wanita itu baru saja mengalami koma selama lima tahun seharusnya pihak rumah sakit tidak membiarkan pasiennya keluar seperti ini. Bagaimana bisa mereka begitu ceroboh? Jika terjadi apa apa bagaimana?

"Aku mencari oppa, tapi oppa tidak ada di sana" balas Suzy pelan. Mata sayunya menatap kedua tangannya yang saling bertautan, berusaha menahan air mata yang tiba tiba mendesak ingin keluar. Seharusnya pria itu ada disaat ia membuka mata, tapi nyatanya Myungsoo sudah tidak perduli lagi padanya.

"Suzy aku____"

"Arra"

"Neo arra?"

"Eomma sudah menceritakan semuanya" Ya, setelah memohon berjam jam kepada sang ibu, akhirnya Jin Hye mau mengatakan kebenaran kepadanya. Meskipun awalnya itu sangat menyakiti dan melukai hatinya tapi sekarang ia akan berusaha untuk merelakan. Kebahagian pria itu adalah kebahagiannya juga. Lagipula ini bukanlah yang pertama. Jika ia kembali mengingatnya lagi, sedari dulu hanya ia yang mencintai pria itu, sedangkan Myungsoo? Entahlah..

"Mian" ucap Myungsoo merasa bersalah. Hanya kata kata itu yang bisa ia katakan. Ia tidak tahu jika keadaan akan berbalik seperti ini.

"Gwenchana" jawab Suzy tulus. Iris bulatnya menatap Myungsoo dengan teduh, menyakinkan pria itu kalau dia baik baik saja.

Rasanya sangat sakit ketika melihat orang yang kau cintai bersama wanita lain tapi akan jauh lebih sakit saat melihat orang yang kau cintai tidak bahagia hidup bersamamu.

Memangnya kenapa jika ia dan pria itu tidak bisa bersama?

Ia akan selalu mencintai pria itu meskipun pria itu tidak mencintainya. Ia akan selalu berada disisi pria itu meskipun pria itu tidak lagi disisinya. Dan ia akan selalu menganggap pria itu suaminya meskipun pria itu kini bukan lagi menjadi miliknya.

"Kau memang sahabatku yang terbaik" Myungsoo menggenggam dengan lembut tangan Suzy, ujung bibinya tertarik keatas membentuk senyuman manis "aku senang karena keadaan ini tidak membuatmu membenciku, jujur aku merasa sangat lega" berbeda jauh dengan pria itu, Suzy berusaha kuat untuk tersenyum begitu mendengar kata sahabat terucap dari mulut Myungsoo.

Jadi benarkan, selama ini pria itu hanya menganggapnya seorang teman tidak lebih? Myungsoo tidak pernah mencintainya, bahkan meskipun mereka telah menikah.

Lalu kenapa dulu pria itu menerima perjodohan yang diusulkan orang tuanya? Dan bersikap seperti suami yang bahagia saat mereka hidup bersama? Apa itu hanya sandiwara?

MyungZy Short Chapter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang