Sejak mengetahui Suzy tidak ingin tidur di ranjang yang sama, Myungsoo mulai menjaga jarak dari wanita itu.
Myungsoo merasa kesal dan juga marah. Pria itu masih mengingat dengan jelas saat Suzy berjanji akan berusaha dengan hubungan mereka, tapi apa yang telah wanita itu lakukan? Suzy mengingkarinya, padahal selama ini Myungsoo sudah berusaha sebaik mungkin untuk menjadi suami sesungguhnya bagi wanita itu.
"Kau melamun?" Minho menegur Myungsoo, membuat pria itu tersadar.
"Ada apa?" Tanya Myungsoo tidak semangat. Pria itu mengaduk aduk jus jeruk miliknya, menjadikan minuman tersebut pelampiasan.
"Seharusnya aku yang bertanya ada apa? Kenapa aku perhatikan beberapa hari ini kau terlihat lesu, apa ada masalah?"
Myungsoo menghela nafas lalu prasangka aneh mulai muncul di pikirannya.
"Apa Suzy memiliki kekasih?" Tanyanya yang membuat Minho terkejut.
"Maksudku sebelum kami menikah, apa dia mencintai seseorang?" Tanya Myungsoo lagi lebih jelas.
"Siapa yang berani jatuh cinta dengannya, apa kau lupa sedingin apa wanita itu dengan laki laki? Selain dirimu tidak ada yang sanggup dekat dekat dengannya" jawab Minho. Memang benar, itulah sebabnya Suzy tidak pernah terlihat berkencan dengan seorang pria selama ini.
Myungsoo mengangguk mengerti.
"Sebenarnya ada apa? Kenapa kau tiba tiba bertanya seperti itu?"
"Aku hanya merasa dia tidak bahagia"
"Itu hanya perasaanmu saja, Suzy sangat perduli denganmu, saat kau mengalami kecelakaan, jika bukan karena dia, kami semua mungkin sudah kehilangan mu"
Myungsoo juga pernah mendengar tentang hal itu dari ibunya. Tapi hanya sepenggal saja.
"Sebenarnya apa terjadi pada saat itu?"
Minho mulai menceritakan apa yang telah dilihatnya secara detail. Kecuali alasan kenapa Myungsoo bisa mengalami kecelakaan.
Jujur saja setiap kali Minho mengingat hal itu, pria itu ikut merasa terharu. Cara Suzy mengembalikan detak jantung Myungsoo yang sudah berhenti, membuat semua pikiran negatif tentang wanita itu lenyap seketika.
Dulu yang Minho tahu, Suzy adalah wanita berhati dingin yang egois. Melakukan apa saja yang wanita itu ingin tanpa perduli perasaan orang lain. Tapi sekarang semua persepsi itu berubah.
Suzy hanyalah seorang wanita yang sedang jatuh cinta. Hanya itu saja..
___________
"Suzy-ah dia kembali" Jieun berkata heboh seraya menepuk nepuk bahu Suzy.
"Siapa?"
Belum sempat Jieun menjawab pertanyaan itu, seorang pria tinggi tampan berjalan menghampiri meja mereka sambil melambaikan tangan. Suzy yang awalnya tidak tertarik dengan orang yang dimaksud Jieun langsung melebarkan matanya melihat sosok tersebut.