ruam

26.6K 2.2K 132
                                    

⚠⚠⚠

"kenapa gak bilang kalau dia Omega!"

"emang masalahnya apa Jane?" tanya Mile.

Jane menatap Mile dengan kesal "dia Omega, sementara yang ada disini ada 2 beta, 2 Alpha. kalau dia heat Leo sama kamu bisa aja terpengaruh sama pheromone dia"

Mile meletakkan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkan Jane agar tidak berisik dan menurunkan nada bicaranya, berteriak teriak seperti itu akan menganggu.

"kamu jangan teriak teriak, makanya kamu kasih dia supressant kamu supaya dia bisa nahan heatnya, kamu tau sendiri gimana rasanya pas heat" Mile memberi pengertian.

Jane enggan, dia tidak mau membaginya pada Apo, dia kira pria itu adalah Alpha atau tidak beta, ternyata Omega.

respectnya hilang, karna status pria itu yang baru dia ketahui, bisa saja Omega itu menggoda tunangannya karna disini hanya ada 2 Alpha sementara Leo sedang pergi dan hanya ada Mile.

"aku gak mau"

"Jane"

"gak usah maksa, Mile!"

Mile menatap Jane yang berubah menjadi keras kepala dan pemarah "oke, biar aku yang beli" mata Jane melebar, buru buru wanita itu memegang lengan tangan kekasihnya.

"kenapa kamu yang beli, Dirgam ada, Seed juga, bahkan supir sama pelayan juga bisa membelikannya"

Mile melepas tangan Jane yang memegang lengannya, pria itu melenggang begitu saja tanpa sepatah kata pun.

⚠⚠⚠

Tok Tok Tok

Apo menoleh mendengar ada yang mengetuk pintu kamar, cowok itu bangkit dan turun dari ranjang, menghampiri pintu untuk membukakannya.

Apo menatap sosok Mile yang masuk kedalam kamarnya, dengan senyuman tipis, lalu pintu kamar di tutup.

Mile, Alpha.

dan dia masih heat, apa yang Alpha ini lakukan masuk kedalam kamarnya lalu menutup pintu, membuat keduanya hanya berdua di dalam satu ruangan.

"ada apa?" tanya Apo, menjaga jarak dari tempat Mile.

Mile, mengeluarkan tabung berisi supressant yang Apo butuhkan, pria itu mengulurkan tangannya kepada Apo.

alis Apo terangkat sebelah, menatap Mile dengan tatapan tidak suka, feelingnya benar benar buruk jika melihat kedua kakak beradik itu, Leo dan Mile benar
benar  membuatnya tidak nyaman.

"ini ambil"

Apo mengambil tabung tersebut "makasih" ujarnya.

Mile mengangguk, mereka hanya diam saja satu sama lain, Mile menatap leher jenjang Apo yang terlihat, sementara Apo menatap kearah lain berharap Mile segera pergi dari sini dan meninggalkannya, namun Mile malah menarik pinggang Apo dengan kuat, menyudutkannya di pintu.

Apo mengerenyitkan alis, mencoba memberontak namun Mile malah menahan kedua tangannya diatas kepala sehingga Apo tidak bisa melakukan apa apa jika tangannya terkunci.

"lepasin bangsat!"

Mile hanya diam, dan malah semakin menyudutka tubuh Apo dengan tubuh besarnya yang semakin menempel, Apo terjebak diantara pintu dan Mile.

"Ini apa apaan sih brengsek! emang pikiran Alpha tuh licik semua!"

"minggir sialan!"

Mile terkekeh, sudut bibirnya tersungging pria itu terkekeh di dalam tenggorokan membuat Apo semakin panas dan marah, pheromone Mile melingkupi ruangan ini, Apo kalah telak. Mile sialan!

para Alpha memang menggunakan pheromonenya untuk mengalahkan lawannya, apalagi untuk seorang Omega agar tunduk.

nafasnya tercekat, pheromone Mile membuatnya pusing, kepalanya memberat dan seolah berputar.

Apo menggeram "Ekhh!" benda kenyal itu meraup kedua bibir kering milik Apo tanpa izin, Mile bermain dengan bibir atas Apo, di hisap, di lumat dan di gigiti kecil, lidahnya memberontak masuk untuk mengabsen gigi rapih Apo.

mengajak lidah Omega tan manis ini untuk saling melilit dan membalas dengan kasar, Apo tidak menginginkan ciuman ini, pria itu hanya mencoba untuk menyingkirkan Mile sekuat tenaga, tapi karna pheromone Apo menjadi lemah, kekuatannya seperti di serap.

"eumhh" decapan kasar, hisapan mulut Mile membuat Apo mendesis, basah dan hangat, Mile bahkan semakin meraup habis seakan bibir Apo adalah yang termanis, sehingga dia tidak bisa untuk tak menjilat dan menggigitnya.

Apo membuka matanya melihat mata Mile yang bahkan tidak tertutup, pria itu malah balas menatapnya dengan manik kelam yang menenggelamkan.

tangan Apo bergerak kasar, bukannya melepaskan, Mile malah menarik Apo kedalam dekapannya.

Brak!

Apo meringis kuat, saat Mile melepas ciuman ganasnya dan malah mendorongnya hingga terbanting puggungnya menyentuh pintu dengan kasar, pria yang lebih tua justru berpindah, menjadikan leher Apo sebagai kanvasnya, meninggalkan karyanya di leher Apo.

tangannya terlepas dari cengkraman Mile, kini tangannya terbebas bergerak, pria itu memegang pundak Mile mendorongnya untuk menjauh, namun Mile seperti kehilangan kontrol dirinya dan malah semakin membabi buta menghisap leher Apo semaunya.

telapak tangan pria itu meremas kuat pinggul Apo, enggan membiarkan Apo pergi begitu saja, Mile sudah di mabuk aroma manis milik Apo.

Apo mendorong Mile dengan sekuat tenaga, dengan perasaan marah yang sudah memuncak, telinganya memerah Mile sampai mundur beberapa langkah, nafas Apo menderu pria itu menatap Mile dengan tatapan tajamnya, memilih untuk keluar dari kamar sampai pintu dibanting kasar.

"Bajingan!" tegas Apo sebelum pria itu keluar dari kamar.

Mile tidak berkutik dari tempatnya.

⚠⚠⚠

"Ap------

Leo berhenti memanggil nama Apo, pria itu berjalan perlahan mendekati Apo yang baru saja turun, Leo baru kembali dengan sesuatu di tangannya namun pandangannya jatuh pada ruam ruam merah yang masih sangat nyata di sekitar leher Apo.

Seed dan Dirgam yang ada disana pun langsung berhenti menyadari jika leher sahabatnya terdapat banyak bercak kemerahan.

Apo yang dalam kondisi marah tidak peduli jika yang lain lihat, karna dia tidak peduli dengan tanda yang di buat Mile sembarang, Alpha brengsek kurang ngajar.

⚠⚠⚠

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen story ini

PANAS🔞 (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang