syndrom

17.5K 1.8K 130
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak, vote, comment dan follow akun ini.

selamat hari raya idul fitri.

yang udah gede sabar ya gak di kasih THR, hahaha mulai tahun ini waktunya gua yang ngasih THR.


⚠⚠⚠

ketukan suara sepatu pantofel menggema di lantai antik mewah tersebut, langkah kaki panjang seseorang membuat para maid disana otomatis menunduk hormat, melewati sang mama yang bahkan terlihat khawatir setelah hampir dua jam lalu ia terus di hubungi namun karena ponselnya dalam mode silent, telphone dari rumah tidak sempat ia lihat.

ada 25 panggilan dari nomer berbeda,

dan hampir lebih dari 30 pesan yang memenuhi notifikasi, ini semua merujuk pada matenya.

Mile, melangkah dengan terburu buru dengan nafas tidak beraturan, bahkan kemeja hitam yang dia pakai sama sekali tidak terkancing dengan sempurna, wajah tegas pria itu terlihat resah.

raut lelah, karna selama hampir seminggu Mile berada di luar kota jam tidurnya tidak teratur, terkadang Mile hanya beristirahat 2 jam saja itu pun tidak menentu.

rambut tebalnya berantakan, Mile meraih gagang pintu kamar setelah dia berhasil berdiri tepat di depan ruangan kamarnya, beberapa kali mencoba untuk membuka namun tidak bisa, Apo mengunci pintunya dari dalam.

"Apo!"

"APO BUKA PINTUNYA!" Mile mengetuk ngetuk pintu kamar berbahan kayu jati dengan cat antik.

tidak ada sahutan dari Apo di dalam, hanya ada suara tangisan bayi disana, Malvin dan Matthew berada disana juga.

"APO NATTAWIN!" panggil Mile.

"APO KAMU DENGER SAYA?!"

nihil, panggilan Mile sama sekali tidak di hiraukan oleh seseorang di dalam kamar, papa Mile datang menahan pundak putra sulungnya ketika Mile dengan nafas memburu hendak mendobrak pintu kamar.

"jangan di dobrak, kamu buka pakai kunci cadangan"

Mile mengambil kunci cadangan dari tangan sang papa dan terburu buru membukanya, semua yang ada disana bisa saja membuka pintu tersebut namun pilihan yang tepat sepertinya segera menghubungi Mile dan meminta pria itu pulang.

Mile adalah mate Apo, jika sesuatu terjadi Mile bisa mengendalikan Apo.

pintu terbuka, Mile melihat kedua bayinya tergeletak di lantai dengan beralas selimut mereka masing masing, sementara Apo pria itu hanya menatap kosong kearah luar dari jendela kamar, Apo berdiri disana seolah tuli dengan tangisan Malvin dan Matthew.

Mile melihat mamanya dan juga salah satu Maid segera bertindak mengambil kedua bayi itu, mereka mendengar keduanya tidak berhenti menangis sampai wajah keduanya memerah.

"Mile,

Mile menoleh melihat sang Ayah mengisyaratkan sesuatu "kamu tau dia gak seperti omega lainnya, Apo masih merasa belum menerima dirinya. kamu harus kasih perhatian lebih buat dia"

"ini wajar, Apo masih bingung" bisik sang Ayah, Mile hanya diam saja mendengarkan lalu kembali menatap punggung Apo yang membelakanginya.

"kamu selesaiin ini, papa keluar dulu" lalu pria paruh baya itu membiarkan ruang untuk keduanya, menutup pintu kamar dan meninggalkan Mile bersama Apo.

PANAS🔞 (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang