terakhir

26.1K 1.6K 118
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak vote, comment dan follow akun ini

menganjilkan 25


⚠⚠⚠

"maafin, papa ya. papa gak akan bentak kalian lagi" Apo memeluk kedua bayinya dengan sayang, setelah kedua bayi itu sempat ketakutan karna seharian menangis hingga membuat kepala Apo berdenyut dan tanpa sengaja Apo kelepasan membentak hingga kedua bayinya bungkam hanya terdengar isakan kecil ketakutan dengan tubuh bergetar.

"eumm, maa maa" Malvin menganggukan kepalanya, dengan kedua tangan gempalnya menangkup pipi Apo.

"papa" koreksi Apo menatap bayi itu, dia sudah mengajari keduanya namun untuk bayi yang satu ini selalu melenceng memanggilnya, Malvin melepaskan tangkupan tangannya dan bersembunyi dibalik tubuh Malvin melihat hawa sang ibu mulai kembali seperti waktu itu.

Apo menghela nafas "maaf, tapi Malvin harus panggil papa, gak boleh mama. papa laki laki, walaupun Malvin lahir dari sini" Apo menepuk perutnya, disana ada bekas operasi yang sudah menggering walau masih ada sisa nyeri.

bayi itu menatapnya dengan mata sipit polos, dan mengangguk angguk.

"mau tidur siang?"

"emmm, mau"

Apo tersenyum lalu mulai mengatur tempat meletakkan guling di pinggir,

"nen, paa paa" Matthew, bergerak kearahnya masuk kedalam bajunya, tubuh bayi itu kini terjebak di dalam bajunya, pantat berisi pampers itu menonjol disana, Apo tergelak geli ketika Matthew mengendus disana seperti ulat, mencari cari dimana sumber susunya.

"sebentar dong, papa belum siap udah masuk masuk aja, geli Matthew" ringis Apo, menggeliat dan menarik tubuh bayi itu untuk keluar, Apo menatap rambut lembut Matthew kini berantakan, wajah bayi itu menggerang marah tidak terima.

"iya iya, kakak Malvin gantian sama adeknya, Mm?" Apo menatap Malvin yang sepertinya ingin juga, tapi Apo tidak bisa melakukannya dalam satu waktu bersamaan dengan dua bayi walaupun dadanya 2.

tapi itu berat, kedua tangannya bisa saja kebas.

"otay!" Malvin berguling, merebahkan dirinya di samping Apo dan menatap adik kembarannya kini mendapati susu, dia akan menunggu antrian sambil memeganggi kelingking ibunya, dan melihat jari jemari mungil berlemak yang sama dengannya bergerak.

"paa paa, cudah beyum?" matanya memberat tapi dia belum mendapat susu, bahkan kaki Matthew masih bergerak gerak, dan tepukan lembut pada pampers Matthew masih terdengar.

"tunggu sebentar, nanti Malvin juga dapet" ucap Apo berbisik, si bungsu masih belum tertidur pulas, baru beberapa menit tidak mungkin secepat itu untuk terlelap.

"vin, antuk paa paa, mau cucu juda" bibirnya melengkung, mata sipit itu terbuka sempurna berkaca kaca, dia harus menunggu berapa lama lagi, Malvin tidak mau tidur tanpa susu.

"sebentar sayang" Apo mengusap pipi bulat bayi itu, Malvin semakin resah pipinya memerah, bibir bawahnya maju.

"Matt, cudah tidul? vin mau cucu paa paa"

Apo menatap bayinya yang satu lagi sudah tidak sabar, namun kembarannya belum selesai.

"Matthew belum tidur, nanti papa kasih kalau sudah selesai" sambil memberi pengertian pada bayi itu, Apo yakin jika Malvin sudah mengantuk berat namun masih menunggu giliran.

"hiks, vin mau cucu paa paa, tapi Matt beyum celecai" isaknya.

Malvin berusaha untuk tidak menangis tapi siapa yang bisa tahan jika dia tidak kunjung mendapat susunya, tangan gempalnya mengucak ucak mata lalu memegang lebih erat jari Apo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PANAS🔞 (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang