jajan

20.7K 2K 302
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote, comment dan follow akun ini.

Ini masih belum panas ya, soalnya Apo lagi bunting gak boleh kasar kasar, nanti abis lahiran aja, om Mile main kasar sekalian abis lebaran aja.

⚠⚠⚠

Mile keluar dari ruangan pribadinya, Alpha itu adalah pemilik restaurant mewah di pusat kota, saat akan melangkah keluar dari ruangannya sembari menggulung kemeja lengan panjangnnya sampai se siku langkahnya terhenti, Mile melihat Apo yang berada disini.

berdiri tidak jauh dari tempatnya.

Apo seperti anak yang kehilangan ayahnya, pria itu hanya menatap Mile dengan tatapan seolah 'aku dimana'.

"Apo?"

"Mile" Apo ikut memanggil nama, menatap Mile dengan wajah kebingungan.

"kamu kenapa tiba tiba disini? istirahat aja di rumah, kalau ada apa apa telphone saya"

Apo menyipitkan matanya, menyumpah serapahi Mile, selama hampir sebulan mereka saling bertemu bahkan hingga beberapa kali sex tapi keduanya belum bertukar nomer ponsel.

"gak ada nomer lo"

Alpha dewasa itu menggaruk pipinya sebentar "salah saya jadinya?" tanya Mile menunjuk diri sendiri.

Apo menggeleng "salah Leo".

"jadi kamu mau ngapain disini?" tanya Mile, tumben sekali Apo mau menghampirinya duluan, biasanya Mile yang berinisiatif untuk menghampiri Apo untuk mengecek keadaan pria itu.

terlihat dari raut wajah Apo yang tampak berfikir, Apo terdiam beberapa saat sambil melipat bibirnya kedalam.

"eummmm . . . . .

-gue mau cilok sama abangnya juga, lo beliin gue cilok ya, soalnya gue gak ada duit"

"kan lu yang kaya, gue mah miskin"

alis Mile otomatis terangkat sebelah setelah mendengarkan ungkapan kalimat dari Apo, tubuh Alpha besar itu membeku di tempatnya.

mungkinkah ini yang di namakan ngidam?

"hah? kamu mau cilok?" Apo mengangguk semangat.

"iya bolot, gue barusan ngomong, kuping tuh di manfaatin buat denger bukan cuma di jadiin pajangan!" Apo menunjuk telinga Mile, sepertinya telinga Mile tertutup dosa makanya tidak mendengarkan apa yang dia bicarakan.

"sama abangnya kan? ngapain?" yang Mile herankan itu bukan masalah Apo ingin cilok tetapi untuk apa Apo menginginkan pedagangnya juga, apa Apo ada keinginan untuk menatap pedagang cilok dengan penuh puja, seperti melihat pangeran berkuda putih.

"Kagak tau"

"lah, kamu gimana sih?"

"ya mana gue tau, gue pen abangnya sama ciloknya juga, hah kalo miskin tuh bilang. gitu doang kok banyak nanya"

melihat wajah kesal Apo, yang sepertinya memang memiliki dendam pribadi pada Mile membuat Mile menghela nafas, Alpha dewasa itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya, untuk menghubungi salah satu bawahannya, mencari tukang cilok berkualitas tinggi.

PANAS🔞 (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang