Jangan lupa tinggalkan vote, comment dan follow akun ini.
⚠⚠⚠
"jadi gua hamil gak?" Apo bergumam sendiri.
bukannya Apo berharap, hanya saja dia akan memukul kepala Mile saat itu juga.
"hamil ya" Mile tiba tiba saja berada di belakang tubuh Apo, Apo terkejut melihat Mile yang tersenyum tipis.
Apo menatap wajah pria itu dengan wajah datar, Mile berjalan memutari bangku taman yang di duduki Apo, mengambil tempat di sebelah Apo, Apo hanya diam saja namun Mile juga malah ikut diam.
Apo melirik Mile di sampingnya, melihat wajah Alpha besar itu terdapat lebam keunguan di sudut bibirnya, Apo memencet sudut bibir Mile "shh, sakit" ringis Mile, menjauhi jari telunjuk Apo yang memencet luka lebamnya.
"lo kenapa? tawuran?"
"udah tua juga" celetuk Apo.
Mile mengusap sudut bibirnya yang lebam, bukan hanya bibir rahang bagian kanannya juga membiru, Apo memegang dagu Mile, memiringkan ke kanan dan ke kiri wajah Mile untuk melihat apa yang terjadi pada Mile.
"ini lebam, lo ngapain dah" tutur Apo, menunjuk nunjuk lebam lebam di wajah Mile, memangnya tampan kalau ada lebam lebam seperti itu.
"pelan pelan, muka saya sakit Apo"
"gak usah alay bisa?"
Mile menghela nafas.
"jawab, kenapa muka lo bonyok gini, abis ribut sama siapa, mau jadi pentolan?" tanya Apo.
Mile kini menatap Apo, memerlukan beberapa detik untuk Mile berbicara.
"kamu habis di pukul bahkan di injek sama Dirgam itu kan" jawab Mile, kini Apo yang mengatup bibirnya rapat rapat, mungkin Mile ribut dengan Dirgam.
"jangan bilang lo berantem sama dia"
Mile mengusap pelipisnya yang berdenyut, setelah keributan besar itu terjadi hingga lawannya tumbang dan harus di larikan ke rumah sakit, karna keadaan yang parah. Mile tidak bertanggung jawab atas pria itu sekalipun beta itu mati, Mile terlihat tidak peduli.
dia hanya ingin melindungi omeganya, yang sialnya Dirgam malah melukai Apo.
"aneh, lo Alpha dia beta. bisa mati anak orang kalo lo ribut sama dia, gue marah banget sama lo kalo Dirgam kenapa kenapa"
Bagaimana pun, Dirgam adalah sahabat Apo sejak lama, lagi pula apa yang Dirgam ucapkan benar, Apo terlalu egois dan memaksakan diri tidak menerima takdir yang sudah di tentukan.
mungkin mudah bagi beberapa orang, namun cukup sulit untuk Apo.
"kalo dia beta, kenapa dia ribut sama kamu. emangnya saya bisa tinggal diem kalo kamu luka kayak gini" Mile meninggikan suaranya.
Apo itu aneh, masih saja membela orang yang sudah jelas jelas melukainya.
"terus kalo ada janin di perut kamu, kenapa napa gimana?!"
Apo mendecak kesal, memencet sudut bibir Mile dengan sengaja, bahkan lebih kuat hingga Mile meringis lagi "gue gak hamil tau, bisa gak pembahasannya jangan hamil hamil mulu".
"tapi kan kamu emang hamil, Apo"
"mana ada?!"
"berubah profesi jadi cenayang atau gimana?!" Lanjut Apo.
Mile menopang dagu menatap wajah Apo "liat batu zamrudnya"
"ngapain?"
"bisa gak kamu kalo di suruh itu gak usah nanya nanya lagi, liat aja batu zamrudnya" kebiasaan Apo, kalau di suruh melakukan apa apa pasti bertanya terus menerus, membuat orang yang menyuruh menjadi kesal.
merogoh kantung celananya, Apo mengambil batu zamrud yang Leo berikan tadi, dan mengeluarkannya membuka telapak tangan, sehingga kilauan terang dari batu zamrud itu membuat matanya menjadi silau.
Mile menyentil pelan kening Apo "liat, itu tandanya bener, keluarga saya gak pake dokter buat ngecek karna saya werewolf darah murni, kamu juga. jadi kita masih pake hal semacam ini".
"hah, gimana maksudnya"
"kamu werewolf darah murni, saya juga, jadi kita bisa bertransformasi jadi werewolf seutuhnya, bukan darah campuran setengah manusia setengah werewolf"
"jadi gue hamil apa enggak sih, kalian kenapa gak jelas banget, tinggal ngomong gue hamil apa enggak"
Alpha dewasa itu mencoba untuk memaksakan senyumannya saat Apo masih saja bertanya perihal itu.
apa sedari tadi Mile bicara hanya terdengar sebagai dongeng karangan sehingga Apo masih bingung dan bertanya tanya.
"iya, Apo Nattawin Romsaithong"
"dih, pede banget dikira gue mau nikah ama lu"
"ya terus gimana, kita udah matting, tinggal nunggu dede bayi aja" Mile menaikkan turunkan kedua alis tebalnya.
"mama dede kali lah, ribet banget sih lo tunangan lo gimana kabarnya?"
"udah selesai dari 1 minggu yang lalu, dia udah ketemu mate aslinya, untung saya belum pernah having sex sama dia"
⚠⚠⚠
"Yeay, Apo bunting!"
"brengsek!" Apo melemparkan tatapan tajam pada Seed yang melebarkan banner bertuliskan "Apo bunting".
cowok berkulit tan itu, duduk diatas ranjang sambil bersila, meminum cola di kaleng yang dia pegang, masih tidak habis fikir, seharusnya dari awal Apo menolak Leo dan Mile untuk ikut hang out hari itu, karna Apo benar benar tidak srek melihat mereka.
Apo berfikir keras, anak model apa yang akan dia lahirkan, cih tidak mungkin kan lahirnya lewat lubang penis, sialan.
membayangkan bobot bayi yang buntal itu keluar dari lubang penis kecilnya, bisa mati mendadak kalau seperti itu, baru 25 tahun dia hidup, tiba tiba mati. kisahnya singkat sekali.
"ntar bayi gua kayak Anjing?" celetuk Apo, membuat Seed membeku di tempatnya.
"masa anak sendiri dikatain anjing, kasian mana belum lahir"
"tapi kan kita Anjing" balas Apo, tidak merasa berdosa.
"lo yang anjing, gue mah werewolf" tukas Seed.
"tapi Anjing sama werewolf bentuknya sama"
"pala bapak kau, Anjing beda beda jenisnya gak sama semua, kalo werewolf cuma beda warna doang!"
cowok tan itu merenggut "kok lo kasar sama gue?"
"ya lo nya pengennya di kasarin aja".
tiba tiba Apo merasa lapar, dia merasa ingin makan terus menerus, tapi bagaimana bentuk tubuhnya nanti jika dia makan terus, apa ini karna ada bayi di perutnya, mungkin kalau Apo tidak segera mengenyangkan perut, bayi di dalam perutnya akan menggerogoti usus dan jantungnya.
melihat Alpha gila itu senang sekali menggigit dirinya, sudah pasti sifatnya akan menular pada bayi di dalam.
"jadi pengen cimol" gumam Apo.
⚠⚠⚠
Jangan lupa tinggalkan jejak vote, ccoment dan follow akun ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
PANAS🔞 (MileApo)
Fanfiction"gue emang bukan tipe dia, tapi kita itu takdir" Apo Nattawin omegavers mpreg nc 21+