mate?

29.2K 2.4K 247
                                    



⚠⚠⚠

Kerah pakaian yang Apo kenakan ditarik dari belakang, pria itu memegangi kerah depannya karna tercekik, lalu suara nyaring permukaan tangan dengan sisi wajah Apo terdengar.

Leo menatap lebar lebar, apa yang baru saja terjadi.

"Omega jalang!" teriak Jane tepat di wajah Apo, Apo mendesis mengusap rahangnya yang panas dan nyeri akibat tamparan wanita di hadapannya.

"dasar Jalang! lo emang haus sentuhan Alpha. makanya lo godain tunangan gue!"

"sentuh sana sini desah, keenakan kan lo!" Jane meluncurkan semua kalimatnya untuk Apo, dia berbicara seperti ini saat Jane memergoki Mile keluar dari kamar Apo, wanita itu jelas langsung menginterogasi Mile, awalnya Mile mengelak namun Jane tidak sebodoh itu ketika mencium pheromone omega yang tercium samar di tubuh tunangannya.

"liat leher lo jalang. dengan bangganya lo keluar, ngeliatin tanda dari tunangan gue, seneng lo!"

Apo mengerenyit, jalang?

cih, pria itu berdecih se miskin miskinnya dirinya, Apo sama sekali tidak pernah menjual diri, se murah apa dirinya sehingga bisa di sebut jalang.

kedua telapak tangan Apo menggepal kuat, menatap wajah wanita sok cantik di depannya, lipstik merah menyala, wajah putihnya terlalu banyak di dempul, baju kurang bahan itu, bukankah wanita itu yang pantas di sebut jalang.

apa perlu dia membelikan kaca untuk tunangan Mile yang tidak tau sopan santun ini.

"sebelum ngomong itu seharusnya lo Ngaca dulu!"

"lo yang keliatan kayak Jalang, bangsat!" Balas Apo tajam, memangnya dia takut. wanita ini hanya menang ekonomi saja, tapi untuk adu kekuatan, bisa saja Apo langsung mematahkan kepalanya langsung, tidak peduli jika ada Mile disana yang akan langsung membalaskan kesakitan tunangannya kepada Apo.

"cowok murahan, gue kira lo Alpha perkasa gak taunya cuma omega murah, yang dengan gampangnya kasih tubuh ke Alpha orang!"

Emosi Apo sudah di puncak, tanpa banyak bicara Apo melayangkan tamparan yang lebih kuat di wajah wanita itu, hingga Jane terjatuh dengan kasar ke lantai, yang ada disana jelas terkejut apalagi Dirgam dan Seed.

Apo sudah membuat masalah dengan menampar Jane.

wajah Apo memerah pertanda kemarahannya sudah tidak bisa di bendung, mulut busuk itu seenak hati mencaci dirinya hanya karna status.

"Apo . . ." Leo berbisik pelan.

Apo menoleh "Apa?! lo mau nonjok gue, buat bales tamparan gue buat calon kakak ipar lo hah! sini tonjok. gue gak peduli" tantang Apo.

"Apa yang gue lakuin itu udah bener! mulut busuk dia udah gak bisa di toleransi, seenaknya hina gue, emang gue takut!"

"EMANGNYA GUA MAU JADI OMEGA!" tegas Apo, beralih melirik Jane yang menangis tersedu sedu, dasar wanita kelakuannya di luar batas tapi giliran dibalas hanya menangis.

Leo, menggelengkan kepala pria itu tersenyum di sudut bibirnya "lo keren" ujar Leo, menatap Apo penuh puja, biasanya tidak ada yang berani menyentuh Jane apalagi ini sampai menamparnya.

siapapun yang menyentuh Jane, pasti Mile akan turun tangan, padahal Leo sudah jengah sekali dengan kelakuan Jane, alhasil dia tidak bisa apa apa, dan membiarkan Jane bertunangan dengan Mile.

mungkin Apo akan mendapatkan serangan dari Mile karna telah melukai Jane, baiklah jika seperti itu biarkan Leo yang menjadi perisai untuk melindungi Apo, jika Mile berani menghajar Apo.

"Mile, ini sakit" adu Jane, menengok kearah Mile dengan pipi merah lebam, Mile hanya berdiri namun pria itu menatap Jane sebentar lalu berjalan mendekati Apo, dengan sigap Leo berdiri di depan Apo menghalangi kakaknya yang mendekati Apo.

"Menyingkir Leo!"

"Enggak"

Apo yang melihat keributan adik dan kakak itu segera memisahkan diri dan pergi keluar, Mile menoleh maniknya mengikuti kemana Apo pergi, lantas pria itu mendorong Leo ke samping dan mengikuti Apo.

Seed dan Dirgam yang melihat itu, segera menyusul.

Jane berteriak teriak, meneriakki nama Mile yang malah pergi mengikuti Apo bukannya membantu dirinya yang kesakitan.

Apo berjalan cepat diatas pasir pantai, dia akan pergi kemana pun, intinya tidak di tengah tengah pasangan gila itu, namun pundaknya di cengkram, lantas Apo berbalik melihat Mile yang menumpukan telapak tangan diatas pundaknya.

"singkirin, tangan lo!"

Mile tidak menggubris dan justru malah menarik tubuh Apo.

"saya gak akan biarin kamu pergi gitu aja"

"hah?!"

"sekalinya kamu menarik perhatian saya, maka kamu gak akan bisa pergi, saya tertarik sama kamu"

Apo menggerang, berusaha menyingkirkan telapak tangan Mile, Mile malah mengeratkannya.

"kita mate, honey" bisik Mile, menggendus endus perpotongan leher Apo, Apo menggeliat geli kala lehernya di terpa nafas hangat Mile yang membuat bulu kuduknya merinding.

⚠⚠⚠



PANAS🔞 (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang