11. Rumah sakit

4.8K 359 11
                                    

Sudah dua hari sejak kejadian itu, Haechan belum juga sadar dari pingsannya.

Menurut dokter Jun, ini memang suatu hal yang wajar terjadi. Seorang pasien yang mengalami banyak luka, terlebih luka pukulan keras, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pemulihan dan sadar.

Selama dua hari Haechan di rumah sakit, yang bergantian menungguinya hanya Johnny dan Doyoung saja.

Serta Yuta yang sesekali berkunjung, atas perintah Johnny.

Taeyong beralasan pergi ke luar negeri, dan yang lain membuat alibi bahwa mereka terlalu banyak pekerjaan, kelas, dan tugas yang tidak bisa di tinggal barang sedetik.

Seharusnya hal ini patut di curigai bukan? Adiknya terbaring lemah di rumah sakit, tapi ada saja alibi yang digunakan.

Namun apa daya, mereka semua terlalu pintar berbohong.

Kebohongan demi kebohongan yang mereka buat sangatlah rapi. Menjadikan tidak ada seorang pun mencurigai.

Hebat bukan?

Saat ini hanya ada Doyoung, yang telah menyelesaikan jadwal praktiknya, lalu tertidur di ruangan Haechan.

Oh ya, pernah beberapa kali Taeil menjenguk Haechan secara diam diam. Tanpa ada yang tahu.

Haechan masih betah berada di atas brankar ruang VIP. Seakan menikmati tidur nya, dan tak siap jika harus menghadapi kenyataan saat ia membuka mata.

Tak peduli ada beberapa jiwa yang sangat mencemaskan dirinya.

***

Di lain tempat, tiga orang remaja sedang berkumpul dengan raut tegang, cemasnya.

Sudah dua hari sahabat mereka tidak menginjakkan kaki di sekolah, tidak ada kabar lagi.

Banyak bayangan kejadian kejadian buruk mengenai Haechan yang hinggap di pikiran mereka.

Namun mereka mencoba menepis itu semua, dan kembali berpikir, mungkin kejadian sama seperti beberapa Minggu lalu terulang.

Tapi, sangat sulit untuk berpikir demikian, karena firasat mereka mengatakan bahwa ada yang tidak beres.

Jika saja ponsel Haechan kembali di sita, sepatunya hal itu tidak menjadi penghalang Haechan untuk pergi ke sekolah, bukan?

Bukankah waktu itu ponsel nya disita karena harus belajar? Tak mungkin kan, kalau Haechan tidak boleh keluar rumah sama sekali, bahkan untuk sekolah?

Lagipula, setahu mereka, Haechan tidak membuat kesalahan. Nilainya juga bagus akhir akhir ini.

Tidak ada yang salah kan? Lalu kemana Haechan, kenapa tidak ada kabar?

Banyak sekali pertanyaan yang hinggap di pikiran mereka.

"Sekarang bagaimana? Sudah dua hari Haechan tidak mengabari. Kalian tau tidak sih? Pikiranku traveling membayangkan yang tidak tidak!"

"Ssst, tenang dulu Jaemー

"Bagaimana bisa tenang hah?! Haechan ku tidak ada kabar, dua hari tidak masuk, kalau terjadi apa apa dan kita tidak tahu?! Kalau Haechan kenapa Napa bagaimana Jen?!" Sentak Jaemin.

Jaemin tetaplah Jaemin, dulu saat Haechan tidak dapat dihubungi selama liburan, ia juga sangat uring uringan. Bahkan hampir menangis.

Tak berbeda jauh dari Jaemin, Renjun juga seperti itu.

Sangat mengkhawatirkan Haechan, sesekali dia uring uringan seperti Jaemin, namun masih bisa sedikit mengontrol.

Sedang Jeno, ia yang paling bisa mengontrol dan mengendalikan setiap emosinya, jadi bisa lebih tenang dan menenangkan yang lainnya.

Our Sun || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang