Sinar matahari mulai masuk kedalam sebuah kamar melalui celah gorden. Terkesan mengganggu tidur seorang remaja tampan penghuni kamar itu.
Haechan mengerjapkan matanya beberapa kali saat merasa terganggu oleh silaunya cahaya matahari. Mengecek jam di nakas sebelah tempat tidurnya.
05.20
Itulah waktu yang ditunjukkan oleh jam yang dilihatnya.
Haechan beranjak dari kasurnya menuju lemari, mengambil seragam sekolahnya dan menyampirkan handuk pada bahunya. Lalu berjalan menuju kamar mandi didalam kamarnya.
***
Disudut rumah yang lain tampak beberapa pemuda berkutik dengan peralatan dapur, menyiapkan beberapa menu sarapan simple untuk mengisi energi pagi ini. Mereka adalah Taeyong, Doyoung dan Jaehyun.
Yuta dan Jungwoo sedang menyusun makanan di meja makan. Johhny dan Taeil juga sedang bersiap untuk pergi ke kantor mereka.
Sedangkan dua orang termuda diantara mereka belum menampakkan dirinya.
Lalu Doyoung datang dengan mangkuk lumayan besar berisi sup, disusul Taeyong dan Jaehyun dibelakangnya seraya melepaskan apron yang dikenakannya sebelumnya.
Mereka bertujuh sudah duduk manis di meja makan, menunggu kedatangan dua adik termuda mereka, Mark dan Haechan.
"Kenapa mereka lama sekali, aku harus cepat hari ini ada meeting pagi" gerutu pria tinggi dengan setelan jas rapi namun wajahnya tampak muram.
"Maaf hyung, aku baru selesai" sahut seseorang dari arah tangga, nampaknya ia mendengar gerutuan hyung nya itu.
"Cepatlah sedikit Mark, dan dimana Haechan?"-Taeil
"Aku disini Hyung!" Kata Haechan dengan meninggikan suaranya beberapa oktaf.
"Cepatlah!" Pinta Taeyong pada Haechan, namun dengan wajah agak masam.
"Iya hyung, aku datang" Haechan yang melihat wajah para Hyung nya agak masam pun hanya menganggap bahwa Hyung ya kesal karena dia terlambat datang, dan tak mempermasalahkan itu.
Selanjutnya mereka mulai sarapan dengan keheningan, tak ada yang membuka suara sama sekali.
Haechan dibuat heran, karena biasanya ruang makan akan terisi celotehannya, maupun Omelan Hyung nya, dan cerita cerita tak berfaedah yang mereka lontarkan dan jangan lupa tawa Mark yang selalu mentertawakan hal hal kecil.
Namun sekarang, serasa makan dengan orang asing.
Kembali lagi, Haechan menganggap karena Hyung nya harus cepat dan tak ingin memperlambat waktu dengan banyak berbicara saat makan.
Itulah yang dipikirkan Haechan sejak tadi. Hingga suara dari seseorang membuyarkan lamunannya. "Aku selesai."
"Chan, cepatlah jika kau ingin kuantar, aku ada meeting pagi hari ini!" Pinta Johhny agak kasar memang. Lalu beranjak dari meja makan. "Semuanya aku berangkat dulu"
"Ya/ya Hyung" jawab semuanya.
"Mm baiklah Hyung, sebentar lagi" sahut Haechan sambil memasukkan sesuap nasi terakhir ke mulutnya.
"Baiklah Hyung, aku pamit ya, sampai jumpa~"
"Hmm" semua menjawab dengan deheman, mungkin karena masih mengunyah makanan.
Haechan menyusul Johhny sambil menenteng sepatunya, berniat memakai sepatu di dalam mobil karena tak ingin membuat Hyung nya semakin terlambat.
__________TBC__________
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sun || Haechan
Fiksi Penggemardianggap pembawa sial, tak berguna, bodoh dan yang lebih parah nya anak pungut? bagaimana jika kalian berada di posisi nya? marah? sedih? atau akan tetap bertahan? dia, Lee Haechan menanggung semua rasa itu, rasa sakit, sedih, marah, tapi tak bisa m...