"tidak mungkin ini terjadi, tadi aku mendengar tangisannya, aku hiks.. aku mendengar suaranya sangat keras, bagaimana ini bisa terjadi?! APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA ANAKKU?!" Terdengar raungan memilukan dari salah satu ruangan pasien di sebuah rumah sakit besar.
"Maaf nyonya, tapi memang anak anda tidak bisa diselamatkan, karena ada kelainan pada jantungnya, maafkan kami, kami sudah berusaha yang terbaik untuknya" ujar seorang dokter, berusaha menjelaskan apa yang terjadi dan membuat seorang ibu yang baru saja kehilangan anaknya itu mengerti.
"BAGAIMANA BISA?!! AKU MEMPERCAYAKAN ISTRI DAN ANAKKU UNTUK KALIAN TANGANI, TAPI MENGAPA HANYA MENYELAMATKAN SEORANG BAYI SAJA KALIAN TIDAK BISA? HAH?! APA PERALATAN DISINI KURANG?!. APA BIAYA YANG KU BAYARKAN KURANG?!. KATANYA RUMAH SAKIT INI SUDAH MENJADI RUMAH SAKIT TERBAIK SEJAK DULU DI KOTA INI, MANA BUKTINYA HAH?!"
Bentak nyaring itu terdengar memilukan, ketika seorang laki laki tegap memasuki ruangan tersebut.
"Sayang... Anak kita hiks..." tangis nyonya Lee. Meratapi berita kematian anaknya yang baru saja dilahirkan beberapa jam lalu.
"Tenang sayang" ucap tuan Lee, masih dengan wajah memerahnya karena emosi. "nampaknya aku harus menuntut kalian, menuntut rumah sakit ini" lanjutnya.
"Maaf tuan, tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan berkata lain, Tuhan lebih menyayangi anak anda tuan. Maaf, jika anda ingin menuntut kami silahkan, karena memang inilah yang terjadi, anak anda meninggal karena penyakit jantung bawaannya, bukan karena kami atau siapapun, saya permisi tuan" jelas sang dokter lagi, lalu pamit meninggalkan ruangan rawat tersebut.
***
Sudah satu bulan sejak kejadian itu, nyonya Lee sering murung di kamarnya, Bahkan anak anaknya yang lain hampir tak terurus.
Tuan Lee pun berinisiatif untuk mengadopsi seorang bayi dari panti asuhan, bayi yang katanya yatim piatu karena kecelakaan yang dialami orang tuanya.
Beberapa saat lalu, saat tuan Lee mengunjungi sebuah panti asuhan, ia bertemu seorang bayi mungil nan lucu. Bayi itu belum memiliki nama resmi, namun tidak dengan marganya, ia menyandang marga Choi.
Yang membuatnya yakin akan keputusannya mengadopsi bayi Choi tersebut adalah, tanggal lahir yang sama dengan anaknya yang telah pergi.
Dan entah mengapa, saat pertama kali melihat bayi Choi itu, ia langsung jatuh hati padanya.
Hingga akhirnya, sekarang bayi Choi sudah resmi secara hukum sebagai putra bungsu keluarga Lee, dan tentu saja marganya berganti menjadi Lee.
Hadirnya bayi choi- ah tidak, bayi Lee membawa nyonya Lee kembali memiliki semangat hidup seperti semula, senyum tak pernah luntur dari keluarga ini.
Karena telah mengembalikan kebahagiaan yang sempat terenggut, bayi ini dianggap sebagai matahari yang telah terbit setelah mendung menyelimuti, maka dari itu tuan Lee memberikan nama Haechan, Lee Haechan. Nama yang bagus, bukan?
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sun || Haechan
Fanfictiondianggap pembawa sial, tak berguna, bodoh dan yang lebih parah nya anak pungut? bagaimana jika kalian berada di posisi nya? marah? sedih? atau akan tetap bertahan? dia, Lee Haechan menanggung semua rasa itu, rasa sakit, sedih, marah, tapi tak bisa m...