Akhirnya, setelah lama berada di jalanan macet kota Seoul yang panas di jam makan siang. Sebuah mobil sport mewah keluaran terbaru sampai di lobby rumah sakit.
Sang pemilik dan dua teman lainnya turun, menginjakkan kakinya di lantai rumah sakit.
Sedang Yuta, yang tadi menyetir selama perjalanan, sekarang hendak menakutkan mobil mewah itu di basement.
Mereka bertiga, Renjun, Jeno dan Jaemin segera berjalan menuju arah lift rumah sakit.
Mereka berhenti di depan lift, sambil menunggu Yuta yang masih di basement. Parahnya, mereka tadi lupa bertanya, Haechan berada di ruangan mana.
Klik
Suara lift yang datang, mereka harap ada Yuta di dalam sana. Dan benar saja, Yuta sudah berdiri di dalam dengan sepasang kekasih lainnya.
Melihat isyarat Yuta untuk mengajak ke atas, mereka langsung menuruti dan mengikuti Yuta masuk ke dalam lift.
Tak berselang lama, lift sudah sampai di lantai 7, lantai ruangan Haechan ーruang VIPー berada.
Mereka buru buru keluar dari lift dan mendahului Yuta. Padahal mereka tidak tahu Haechan di ruangan mana.
'sok tahu' batin Yuta
Ia hanya geleng geleng saja melihat kelakuan teman teman Haechan ini. Hm, mirip seperti Haechan kata benaknya.
Tiba tiba saja Jaemin, Renjun dan Jeno berhenti di tengah jalan. Mengundang tatap tanya dari Yuta.
"Kenapa berhenti?"
"Hehe.. ruangannya yang mana ya, hyung?" Tanya Jaemin sambil menggaruk tengkuknya.
Sudah Yuta duga, bahwa pertanyaan seperti itu akan muncul.
Sekali lagi Yuta menggelengkan kepalanya, lalu berjalan mendahului ketiganya.
Yang lain langsung mengikuti langkah Yuta.
Tak lama, Yuta sudah berdiri memegang knop pintu ruangan yang bertuliskan 'anggrek 207' yang Renjun baca dengan lamat.
Tok tok
Cklek~
Yuta mengetuk pintu itu sejenak, lalu membukanya, dan melihat keadaan ruangan Haechan yang nampak sepi seperti biasa.
Asistensi Haechan teralihkan mendengar suara ketukan pintu. Yang sejak awal ia memperhatikan Johnny saja, sekarang sedikit tertegun melihat kehadiran Yuta.
Ia pikir itu hanya suster yang ingin memberikan makan siangnya, ternyata adalah salah satu hyung nya yang ia rindukan.
Senyumnya semakin melebar saat melihat tiga orang yang mengekor di belakang Yuta.
"O-oh Haechan sudah siuman?" Tanya Yuta canggung.
"Iya, hyung!" Yang tadinya Haechan masih lemas, sekarang ia sudah mulai pulih.
"Haechanie~" panggil Jaemin dan Renjun bersamaan. Sedang Yuta berjalan menuju Johnny yang terduduk kikuk.
"Haii, kalian apa kabar?" Tanya Haechan.
"Seharusnya kami yang bertanya tentang itu tau! Kenapa kau bisa disini?! Tidak bisa dihubungi. Kami khawatir tahu tidak?!" Omel Jaemin. Ketiganya hanya bisa meringis mendengar dengan mode eomma eomma nya.
Mereka sudah biasa.
"Sudah selesai mengomel, Na?" Tanya Jeno.
"Sudah!" Jawab Jaemin ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sun || Haechan
Fanfictiondianggap pembawa sial, tak berguna, bodoh dan yang lebih parah nya anak pungut? bagaimana jika kalian berada di posisi nya? marah? sedih? atau akan tetap bertahan? dia, Lee Haechan menanggung semua rasa itu, rasa sakit, sedih, marah, tapi tak bisa m...