3

1.2K 95 2
                                    


Haechan dengan sangat tidak bernafsu menatap makan malamnya. Bukan karena ia tidak suka hanya saja ia benar benar tidak bisa menelan makanan, masih kalut dalam kepergian ayahnya. Padahal Ten memasakkan Kimchi Jigae, makanan favoritenya tapi ia sama sekali tidak berselera. 

" Paman aku makan disini boleh kan?" Mark yang entah kapan sudah berada di ruang makan berteriak kegiriangan.

" Hahah kenapa bertanya... Jaehyun belum pulang ya?"

" Bukan... tidak pulang lebih tepatnya... ayah kan lebih menyayangi kertas-kertasnya dari pada aku"

" Aishh... kamu itu... tuh udah ada di atas meja"

Mark menatap sendu Haechan yang hanya memangku dagunya manatap makanan favoritenya. Satu hal yang Mark sukai dari Haechan adalah saat ia makan, Haechan benar benar menikmati makanannya, tapi saat ini Haechan benar benar terlihat tidak bersemangat.

" Yak! Itu punya ku!"

Kesal Haechan ketika Mark tiba-tiba mengambil piringnya dan memakan  Kimchi Jigae miliknya 

" Ngga ada tandanya tuh!"

" Tapi kan itu punya ku! Kau bisa mengambilnya sendiri!"

" Kau sendiri dari tadi tidak menyentunya yasudah ku makan blee" Mark mencibirkan lidahnya dan kembali menyuap makanan itu tanpa dosa sedikitpun. 

Haechan menatap Mark kesal, sadar Mark yang menghiburnya Haechan pun tersenyum tipis. 

" Yasudah ku makan!"

Kesal Haechan merebut kembali piringnya dan menyuap makanan itu. Mark tersenyum girang, melihat Haechan yang setidaknya sudah bisa makan. 

" Kenapa tidak dimakan tuan muda? " Tanya Ten melihat Jaemin yang tidak menyentuh makanannya sedikitpun. Jaemin hanya menggelengkan kepalanya dan masih menundukkan kepalanya.

" Oh yaampun maafkan aku, kau tidak terbiasa makanan Korea ya ... sebentar ku buatkan-"

BRAK

Ten tidak melanjutkan kalimatnya pasalnya Haechan tiba tiba menggebrak meja makan, bahkan Mark yang duduk disampingnya ikut terlonjak kaget. 

" Ngga usah sok jadi pangeran kau disini! Ini rumah ku ! Bukan Istana mu! Jadi makan saja apa yang ada di depan mu! Jangan manja! Jika tidak suka pulang sana ke rumah mu!" Bentak Haechan 

Haechan kesal pasalnya ia kasihan melihat papinya yang terlihat kewalahan mengurus pangeran itu. 

" Haechan! Sudah kau tidak usah mendengarkannya... tunggu sebentar ya" 

" Papi kenapa sih manjain dia!  karna dia pangeran? Pi dia itu pangeran bukan Bayi! Kalau dia ngga mau makan yaudah! Dia udah gede! Udah bisa mikir sendiri! ! Lagian pangeran pun dia ngga ada statusnya lagi! Dia cuma manusia biasa! kenapa masih diperlakukan seperti pangeran! Keluarga aja ngga ada!"

" SEO HAECHAN!"

Bentak Ten membuat Haechan terdiam, pasalnya ini kali pertamanya Ten membentaknya dengan sangat keras

" Papi kecewa sama kamu... Papi tau kamu sedih Ayah pergi... tapi ini bukan salah Jaemin juga! Kenapa kamu kekanak-kanakan kaya gini!"

Karena kesal dibentak oleh Ten seperti itu dan Ten seolah membela Jaemin dari pada anaknya sendiri membuat Haechan tidak bisa lagi menyembunyikan air matanya. 

" AKU BENCI PAPI!"

Teriak Haechan dan berlari meninggalkan ruang makan. Mark menghela nafasnya pasrah, sepertinya ia harus menahan perutnya yang keroncongan karena saat ini ia harus menjinakkan anak beruang yang tengah mengamuk. 

[COMPLETED] Replaced || MarkhyuckWhere stories live. Discover now